Btw udah beberapa abad aku ngga update2 cerita ini, dari the boys masih berlima trus jadi berempat dan sekarang malah hiatus. Sad facts. Akhirnya aku coba untuk ngelanjutin lg story ini. Hope you guys enjoy it!
.
.
.
.
Bukannya melanjutkan jawaban, niall malah memilih untuk diberi tantangan oleh the boys."Okay, im giving up! Aku pilih dare saja."
"Ohh cmon...kalaupun kami tahu siapa "crush" mu itu kami juga tidak akan merebut dia darimu niall" louis menyambar niall dengan sarkasme khas louis.
"Ummm...wait kamu sudah mempunyai kontak cewek taksiranmu atau kamu sudah pernah berbicara dengan dia or something?" Tiba-tiba harry bersuara.
"aku baru sekali bertemu dengan dia dan ketika kami bertemu kami tidak berbicara banyak dan tentu saja aku belum mempunyai kontak dia."
"Bagus! So, now i dare you to talk to her and ask for her number." harry menyeringai dan tampak bangga dengan tantangan yang telah ia berikan kepada niall.
Niall terlihat berpikir dan akhirnya dia menyetujui tantangan dari harry.
"Dan kalau kau tidak melakukan tantangan dari harry, kami akan mengambil semua simpanan makananmu." Sambung liam yang kemudian disetujui oleh semua the boys kecuali niall yang terlihat tidak terima dengan perkataan liam tapi sayangnya niall tidak bisa membantah tantangan tersebut.
Angin malam bertiup semakin kencang menyentuh kulit the boys yang membuat mereka berdekap kedinginan walaupun api unggun masih menyala.
"Bagaimana kalau kita pindah ke dalam?" Zayn mencoba mengajak the boys untuk pindah ke dalam rumah.
"Yeah, aku juga sudah ingin tidur"
Harry dengan cepat menyetujui perkataan zayn.Niall kemudian menggiring the boys masuk ke dalam rumahnya dan menyiapkan tempat tidur mereka. Niall membuka dua kasur lipat berukuran lumayan besar yang ia miliki dan menaruhnya di ruang tv. Niall memang sengaja membeli beberapa kasur lipat berukuran lumayan besar untuk jikalau nanti the boys menginap di rumahnya.
Harry yang melihat kasur sudah membentang di depannya dengan cepat menjatuhkan badannya kemudian terlelap. Harry memang tidak butuh waktu lama untuk bisa terlelap dan sebenarnya ia bisa tidur dimana saja. Louis dan liampun tidak lama ikut terlelap juga. Namun berbeda dengan zayn yang sedari tadi memperhatikan niall yang belum juga terlelap.
"Niall.."panggil zayn dengan suara berbisik.
Niall yang menyadari zayn memanggil namanya langsung bangkit dari tempatnya dan menghampiri zayn.
"Zayn, aku ingin bercerita." Niall berkata tanpa aba-aba yang membuat zayn langsung duduk berniat mendengarkan cerita niall.
Niall memang selalu bercerita apapun kepada zayn. Bahkan, cerita yang niall tidak bisa ceritakan kepada the boys ia ceritakan kepada zayn. Karena ia sudah menganggap zayn seperti kakaknya sendiri dan niall beranggapan zayn yang paling bisa diajak serius. Begitupun dengan zayn yang menganggap niall seperti adiknya sendiri. Zayn begitu dekat dengan niall, zayn juga selalu tidak sungkan untuk selalu bercerita kepada niall tentang dirinya karena ia beranggapan niall selalu bisa menjaga apa yang ia ceritakan dan selalu mempunyai cara sendiri untuk membuat zayn melupakan semua masalah.
.
.
.
.
Hope you enjoy sama part ini ya! Aku lagi meraba2 lagi kelanjutan dari cerita ini gimana karena aku udah lama banget ngga nulis dan sampe lupa story ini mau aku bawa kemana dan alurnya bakal gimana:'D sebenernya udah aku tulis beberapa part dari cerita ini di hp aku yang dulu, tapi hp aku yg dulu mati dan gabisa nyala lagi yang sedihnya aku belum pindah2in filenya ke laptop dan beginilah jadinya. Mohon dimaklum ya guys, maaf yang udah nunggu lama kelanjutan dari cerita ini:')Aku nulisnya segini dulu untuk mengawali aku yang ingin lanjut nulis lagi dan melanjutkan story ini. Jangan lupa vommentsnya ya💞💞
KAMU SEDANG MEMBACA
Between us?
FanfictionDilema. Begitulah rasanya ketika kau tahu kalau ternyata orang yang kau cintai juga mencintaimu. Tapi disisi lain kau juga tidak ingin menyakiti hati seseorang yang lain yang juga mencintai orang yang kau cintai itu, karena seseorang itu adalah saha...