Crazy

5.1K 83 2
                                    

"Sana-chan!" Sana pun harus terbangun dari tidurnya akibat teriakan yang berasal dari bawah sana.

"Iya bentar!" sahut Sana tak kalah kuat juga.Pelan-pelan ia menuruni anak tangga sambil menguap.

Ia pun menatap ke sosok pria yang tampan banget sampai Sana melongo lihatnya.

"Kamu siapa? Kok bisa tahu nam--" Belum selesai menuturkan kalimat,lelaki ini sudah memberikan dekapan kepadanya.

"I miss you so bad baby.." Diciumnya pucuk kepala Sana,
kemudian mengacak surai pirangnya.

Sana sempat terkejut dengan kehadiran sosok sempurna itu di depan pintu rumahnya.Tapi,tak menghabiskan waktu yang lama.Sana langsung menjauhkan tubuhnya dari tubuh si lelaki.

"Kamu ini siapa huh!?" tanya Sana yang mulai tersurut oleh amarah.

"Masa kamu bisa lupa sama aku? Kamu jahat lupain aku begitu saja.Padahal,waktu aku lagi ada di London kuliah aku selalu saja memikirkanmu.Tapi,kenapa kamu menjadi seperti ini?Apa sudah memiliki pria lain?" Lelaki ini mencengkram rahang Sana membuat gadis ini menoleh kepadanya.

"Dasar gila! Lepaskan bodoh!" Sana terus berontak tetapi hasilnya nihil,malah yang didapatkannya kekuatan lelaki ini lebih besar lantas dirinya didorong paksa oleh si lelaki.

"Apa yang sedang ingin kamu mphh---" Lelaki ini langsung menyambar bibir ranum Sana;melumatnya sesekali mengigit untuk memberikan akses.

Sana langsung mendorong lelaki ini menjauh darinya dengan nafas yang terengah-engah lalu menampar wajah sang lelaki keras.

"Shit!" umpat lelaki ini sambil memegang pipinya itu."Kamu segitu cepatnya melupakanku huh?Padahal,kamu selalu mengejar-ngejarku hanya untuk menerima cintamu itu."

--tapi sekarang buktinya apa?Aku yang bodoh,sudah terlalu berharap kepadamu." Lelaki itu pun melangkahkan tungkainya perlahan menjauh dari rumah Sana.

Sana mengernyitkan dahinya bingung,"Apa yang sedang kamu bicarakan? Aku sama sekali tidak mengenalmu.Sumpah demi Tuhan!" Sana membuat jarinya berbentuk 'V'

Lelaki ini pun memasuki ruang tamu Sana tanpa seizin dari gadis itu.

"Yak!" pekiknya malah lelaki itu terus melangkahkan kakinya menuju pertemuan alat masak dengan tenaga manusia.

Sana mengeram kesal,kemudian pergi menarik ujung pakaian si lelaki."Apa yang sedang ingin kamu lakukan disini? Cepat pergi darisini!" titah Sana kepada sang lelaki yang tengah menenggak segelas air.

Selesai menenggak airnya,lelaki ini beranjak mendekat ke arah Sana otomatis gadis ini harus bergerak mundur.

Lelaki itu mendongakkan dagu Sana menyuruh gadis bersurai pirang itu untuk menatapnya.
"Lepaskan! Dasar payah!" Sana terus meronta-ronta.Pukulan ataupun tendangan dapat diterima dengan baik oleh si lelaki ini.

"Ck..Kamu ini mau kuperlakukan dengan kasar huh!" Lelaki ini sudah menyudutkan gadis bersurai pirang ini dengan brutal sampai Sana tersentak kaget.
Mata merahnya dan juga urat-uratnya menonjol di leher.

"Arghh!" Lelaki ini mencengkram rahang Sana dengan kasar sampai membekas merah."Kamu akan tahu akibatnya jika kamu seolah seorang pemberani padahal--"

Lelaki ini mengambil tali tepat di bawahnya itu,kemudian mengikat kedua tangan Sana dengan erat.

"--ck..kamu itu seperti seekor kelinci yang sedang merengek;meminta makanan yang ada di sekitarnya."

Sana terus-menerus mengerak-gerakkan tangannya berusaha penuh untuk melepaskan ikatan tali tersebut.

OneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang