Girlfriend Mom's

4.7K 71 12
                                    

"Ma.." Sana menoleh kepada putrinya,ia mengernyit dahi;
kebingungan saat dipertemukan dengan seorang lelaki yang bersama dengan putrinya.

"Halo tante.." Lelaki itu tersenyum manis kepada Sana sampai dirinya juga terbawa untuk memberikan senyuman.

"Oh iya kenalin ma..dia itu Jeno,pacar aku." Setelah itu Xiyeon,putri sulung Sana terkekeh.

"Lho kamu udah punya pacar yeon?Kenapa ga bilang dari dulu padahal kan mama sudah menjodohkanmu dengan anak tetangga kita."

Sontak kedua anak muda ini membulatkan mata apalagi si lelaki itu amat terkejut mendapat berita yang mencengangkan ini.

"Itu benarkah tante?" tanya sang lelaki dengan keberanian yang entah sejak kapan datangnya.

"Ehm.." Sana mengangguk,
kemudian menarik Xiyeon mendekat kepadanya,"Maaf banget kalau kalian harus sampai disini.Tapi,ini sudah sejak dari dulu kita membuat rencana perjodohan ini."

"Tapi ma--" Sana melirik Xiyeon dengan sinis,kemudian beralih menatap kepada lelaki itu kembali,"Sekarang kamu bisa tinggalkan jejakmu dari rumah ini dan jangan sampai berhubungan lagi dengan Xiyeon."

"Tidak apa-apa tante." Bisa terlihat senyum tulus yang tercetak di wajah lelaki ini,
kemudian ia pergi memberikan dekapan kepada Xiyeon untuk yang terakhir kalinya.

"Terima kasih udah mau jadi pacarku selama ini,semoga kamu bisa hidup bahagia bersama dengan jodoh barumu itu."

Lelaki itu memberikan dekapan yang amat erat disertai usapan penuh lembut.

Cukup lelaki itu yang keluar saja darisana bukan cairan berasal dari kelopak matanya."Terima kasih juga Jen.."

Sana hanya dapat menatap sendu kepada dua insan ini,"Saya permisi dulu Tante.." Senyuman beserta langkah sang lelaki menjauh dari rumah kediaman Kim ini.Sebelum melangkah ke kamar,Xiyeon sempat melempar tatapan sinis kepada Sana.

"Maafkan mama yeon.."

***

Sudah setahun lebih,kehidupan keluarga Kim juga sudah berubah.Sekarang sudah dipenuhi dengan kegembiraan;
dimana Xiyeon sudah memiliki sepasang cincin yang menempel di jari manisnya bukan hanya itu saja bahkan dirinya sudah dikaruniai seorang buah hati yang indah.

"Jaemin! Ini anaknya kamu jagain ya..Aku mau pergi mandi dulu." pekik Xiyeon

"Iya sayang.." balas Jaemin yang masih memasangkan dasinya kemudian beralih mengambil sang buah hati yang masih saja rewel sejak tengah hari tadi.

"Ututuu Yeonmi..Jangan nangis terus ya,kasihan papa mama susah jagain kamu yang lagi rewel apalagi mama harus bentar-bentar pulang dari kantor.Untung saja tuh kantor punya papa."

Seolah mengerti dengan apa yang dibicarakan sang ayah,
Yeonmi tersenyum kemudian bergerak tak nyaman di dalam dekapan sang ayah.

Jaemin terus menggerakan sana-sini agar Yeonmi tidak rewel.
Pintu kamarnya pun terbuka menampakan sang ibu yang mengharuskan Jaemin untuk menoleh.

"Jaemin..Ayo makan." pinta Sana kepada Jaemin yang masih saja mengoyangkan sang anak kesana kemari.

"Baik ma.." Sana melihat Jaemin yang kesusahan menjaga buah hatinya pun beralih mengambil Yeonmi dari gendongan Jaemin.

"Sekarang kamu makan saja,biar mama yang jagain Yeonmi."
Awalnya Jaemin sempat menolak tetapi akhirnya menerima juga setelah melihat jam dindingnya sebentar lagi akan mencapai pukul delapan.

Sana menatap lekat kepada Yeonmi,bayi perempuan itu tersenyum menatap sang nenek yang juga ikut tersenyum.

Tak lama Xiyeon menampakan dirinya kemudian beralih mengendong buah hatinya,
"Ututu cayang.."

OneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang