That night..

180K 1.1K 38
                                    

Kami berdua sudah berada di dalam mobil. Dia melihatku lagi-lagi dengan muka mesumnya itu, aku gemetar.

"Mukanya panik gitu,tenang aja Tania" memulai pembicaraan di dalam mobil

Perasaan takut dan bingung  menyerang ku, jantungku berdegup semakin kencang ketika tiba dirumah pak Oppy. Rumah mewah besar, dikelilingi tanaman dan bunga yang indah. Ku lihat banyak mobil berjajar di halaman rumahnya, ku beranikan diri menanyakan,
"Itu semua mobil punya bapak?"

Dia tak menjawab apapun,hanya tersenyum. Pak Oppy memarkirkan mobilnya,

"Ayo turun,jangan bengong mulu deh" katanya.

Aku turun dan berjalan mengikutinya masuk ke dalam rumah. saat masuk ku lihat rumahnya dipenuhi barang-barang mewah, tak ku lihat satupun orang di dalam rumah ini. Sayang sekali rumah sebesar ini hanya ditinggali satu orang saja,batinku.
Dia berjalan menaiki tangga,aku terus mengikutinya karena takut beberapa ruangan gelap dan sepi.

"Ayo ikuti saya" sahut pak Oppy

Aku diajak ke sebuah kamar yang luas, aku tidak tahu apakah itu kamar dia atau bukan. Kamarnya di lengkapi dengan beberapa perabot lengkap, persis di hotel rasanya.

"Kamu mandi dulu gih,setelah itu..."

"Setelah itu ngapain pak?" Sahutku.

"Cepat Tania jangan banyak tanya, saya tunggu kamu. Ada beberapa baju yang bisa kamu pakai di lemari itu. Jadi, gausah bingung mau pake apa" lanjutnya sambil berjalan keluar kamar

"Baik,pak" . Aku segera mengambil beberapa baju di dalam lemari itu, lengkap sekali. Mulai dari dress,pakaian tidur dan lainnya.
Ku ambil sepasang pjamas berwarna merah dan aku berjalan menuju kamar mandinya.

***

15 menit aku mandi, aku memakai pjamas itu dan berkaca..

Sebenarnya apa mau pak Oppy, apa aku akan di perkosa? Apa aku akan di bunuh malam ini? . Batinku..

Aku berjalan keluar kamar mandi, aku kaget melihat pak Oppy duduk di sofa kamar tak memakai baju dan hanya memakai celana panjang yang ia pakai kerja tadi. Dia tersenyum melihatku dan berjalan menghampiri ku,menarik dan mendorongku ke kasur . Aku panik dan takut, yang benar saja apakah dia akan memperkosaku malam ini?
Aku teriak dan dengan cepat mulutku dibungkam olehnya, badan ku ditindih . Satu-persatu kancing bajuku dibuka olehnya. Aku tak bisa bergerak, badan besarnya membuat aku tak mampu berontak. Celana ku di tarik, hingga tersisa bra dan cd. Tangannya sangat cepat bergerak, dia meremas payudaraku dan mencium bibirku dengan ganas.
Aku menangis,

"Heii sayang, jangan nangis dong Tania"

"Saya bisa laporkan bapak ke polisi!!!" Aku membentak

"Yakin mau lapor? Yaudah gih laporin aja, palingan ntar orang-orang bakalan liat tubuh mu yang indah ini di video. Kamu ga sadar ? dari tadi saya udah rekam kamu. " tangannya menunjuk ke meja yang diatas nya ada kamera kecil.

"Jangan pak, saya mohon jangan sebarkan video itu "

"Hahahahha, kalo kamu gamau video itu saya sebarkan, kamu harus turuti perintah ku Tania!."

"I..ii..iyaa pak saya turuti apa mau bapak" jawabku terpaksa

Pak Oppy hanya tersenyum nakal, dia kembali meremas payudaraku. Lalu membuka bra dan cd ku.

"Tubuh kamu indah banget sih baby"
Dia menjilati puting ku dan tangannya ke arah mrs. V ku , awalnya aku berontak dan lama-lama aku merasa lelah karena tenaga ku sia-sia menahannya.
Aku tak kuat menahan rasa enak yang di berikannya, perlahan aku merintih.

"Aahhh.. "

"Call me Daddy, i'm your daddy right now and you gonna be my little girl" jawabnya.

"Daddyyy enghhh... " aku meracau tak terkendali.
Dia melepas celananya dan dengan cepat menggesekkan penisnya ke mrs. V ku
"Dadddyy.. masukkin please"

"Uhh Baby girl daddy udah ga tahan yahh? " Dia memasukkan penisnya ke dalam , Aku mendesah kencang dan menikmati permainannya. Dia semakin ganas, aku tak tahan..

"Daddddyyyy...."
"Cum for me babyyy " balasnya
"Aaahhhh... Fuck... "
Badanku lemas seketika dan keringat membasahi kasur.

"Kamu menikmatinya baby? Suka kan"
"Yes daddy" hanya itu yang bisa ku ucapkan.

"Sini berlutut! Cepat!"  Dia Memerintahku

Aku perlahan bangun dari kasur dan berlutut di depannya

"Emut baby.."
Aku menggelengkan kepala. Tapi dia malah memegang kepala ku dan menekan nya hingga penisnya masuk ke dalam mulutku.
Dia memaju mundurkan kepala ku hingga aku tersedak. Tak lama kemudian dia mengeluarkan cairan kental dari penisnya dan menekan kembali kepala ku.

"Telen sayang"
Dia memaksaku, hingga aku akhirnya menelan semua cairan itu tanpa sisa.

"Good girl.." dia mengelus-elus rambutku , aku merasa nyaman ketika dia memperlakukan ku seperti itu.

Aku di gendong daddy ke kasur lalu dia memeluk ku erat, hingga aku tak sadar aku telah lelap di pelukannya.

Hi,Daddy! (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang