Ini adalah kisah tujuh orang remaja yang memiliki ayah kaya raya.bahkan ayahnya menikah dengan tujuh orang wanita.mau tahu alasannya?hanya untuk bisnis,untuk menjunjung nama perusahaan mereka.
umur dari ketujuh remaja ini tidaklah begitu jauh.lahir di tahun yang sama hanya berbeda bulan dan hari.
lahir pertama dari istri pertama ayahnya yaitu Johan Adikara
berganti bulan kemudian di susul dengan Yogi Pradana .
Berganti bulan kemudian lahir Nathan Gusnaldani dan Hendra Kusuma mereka hanya berbeda hari
Berganti bulan kemudian disusul dengan Juan Kadhafy dan Tara Saputra .
istri yang di nikahi ayahnya yang terakhir ini,juga melahirkan anak yang di beri nama Josua Prama ,ia lahir setelah dua bulan dari kelahiran Juan dan Tara.
Di sekolah menengah pertama,mereka sering membolos,melanggar peraturan dan masuk sekolah sesuka hati.
mereka merasa bebas dan berkuasa di sekolah,karena tempat itu milik ayahnya.
Sebenarnya mereka merasa terabaikan dan kurang kasih sayang orang tua.
Mereka hanya ingin diperhatikan karena orang tua mereka sibuk dengan pekerjaan dan bisnis yang membuat orang tuanya tidak pernah punya waktu untuk berkumpul bersama.
Tentu saja hasil akhir dari sekolah mereka sangat buruk,bahkan gurunya pun tidak tanggung-tanggung untuk tidak meluluskan mereka.
Pastinya saat ayahnya mendengar hal yang tidak mengenakkan itu,ia merasa sangat marah dan kecewa kepada anak-anaknya.
"Apa yang kalian lakukan selama tiga tahun di sekolah menengah pertama ini?!" kata ayahnya tegas
Mereka bertujuh hanya menundukkan kepala,berdiri di depan ayahnya yang sedang kesal
"Jawab!" kata ayahnya dingin
"Maaf,ayah" kata johan pelan,mewakili semua saudaranya
"Kata itu tidak akan merubah apa yang terjadi sekarang" ucap ayahnya dengan datar
Tidak ada sahutan dari mereka. Tara sempat melirik ibunya yang berdiri di belakang ayahnya itu,dia menatap ibunya seakan berkata 'tolong selamatan aku ibu..'
Tapi ibunya hanya menatapnya dengan iba
"Seharusnya kalian tidak lulus,tapi setelah ayah pikir,ayah akan menyekolahkan kalian di SMA yang jauh dari tempat ini. tentunya guru dari SMA di sini,sudah tahu tentang sikap kalian ini"
"Untuk hukuman atas perbuatan kalian,ayah akan mengirim kalian jauh dari tempat ini,kalian akan tinggal bersama,tanpa ayah dan pembantu rumah tangga,kalian harus hidup mandiri dan renungkan apa yang kalian lakukan selama ini" lanjut ayahnya
"Hah,ada atau tidaknya kehadiran ayah untuk kami,tetap sama saja.tidak berpengaruh apapun" ketus Yogi
"Beraninya kau mengatakan itu kepada ayah!" geramnya dan hampir mendaratkan tangannya di pipi Yogi,tapi dengan cepat Nathan berdiri di depan Yogi untuk melindungi kakaknya itu
"Ayah,tolong jangan lakukan" kata Nathan dengan terus menatap lantai
Pria 39 tahun itu mengepalkan tangannya dan mengurungkan niatnya
"Siapkan barang kalian,besok kalian akan berangkat" kata pria itu dan pergi begitu saja
Ibu kandung Tara menatap sendu ketujuh putranya itu
"Maafkan ibu,ibu tidak bisa bersama kalian,lakukan yang terbaik,ibu menyayangi kalian" kata wanita itu dengan mata yang berkaca-kaca menahan air matanya
"Ibu,maafkan kami" kata Juan yang menahan tangis
"Ibu,aku juga menyayangimu" kata Hendra yang meneteskan air matanya
"Mereka tidak ada di sini,ibumu yang lain sedang rapat,jaga diri kalian" kata wanita itu sambil memeluk ketujuh anaknya, sebelum menyusul suaminya
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
Kini mereka berada di kamar megah dengan tangan yang berkamas dan mulut yang terus menggerutu
"Sial,aku sangat kesal dengan semua ini,rasanya aku ingin pergi jauh dari dunia ini" ucap Josua
"Kau mau mati?ayo kita lompat dari apartement ini bersama. Sebelum kita mendarat di bawah,mungkin kita sudah melayang sebelum menyentuh keramik itu" ucap Hendra asal
"Ayolah,kawan-kawan.kita pergi dari penjara ini selama tiga tahun.ini akan menyenangkan"
"tidak ada yang berpidato di depan kita setiap pagi,tidak ada yang membual tidak jelas setelah kita pulang sekolah.hebatnya lagi ,kita tidak harus melihat satpam di depan lift itu yang selalu menatap kita dengan tatapan sinis" kata Tara
"Benar,kenapa satpam itu selalu menatap kita seperti itu?" tanya Johan
"Itu karena aku pernah memotong kumis nya sebelah saat dia sedang tidur.seketika saat itu ia langsung terbangun dengan kumis yang tersisa di sebelah kanan" kata Juan yang menahan tawa
"Ya,dia jadi terlihat lebih aneh dari pada orang tak waras yang selalu lewat di depan apartement ini"
"kalian tahu,saat orang tak waras itu sedang berjalan,ia selalu saja tersandung oleh kakinya sendiri berulang kali" kata Yogi yang membuat semuanya tertawa
"Ah,besok akan menjadi awal yang seru untuk kita,lagi pula tidak buruk jika kita hidup hanya bertujuh" kata Hendra
"Kau benar,tidak buruk" sahut Josua
Holla man-teman:)
Gue tuh lg belajar buat cerita,ini nih cerita pertama gue:) klk lu mau tau:v
Komen klk ada yg kurang gtu,biar gue bisa buat yg lbh baik lg:>
See you ^_^
KAMU SEDANG MEMBACA
You are our little girl✌
Humorapa jadinya,jika tujuh remaja yang masih belum sepenuhnya mandiri,harus merawat bayi perempuan yang tiba-tiba berada di depan teras rumah dan tidak di ketahui asal-usulnya.apa yang harus mereka lakukan?apakah mereka bisa merawatnya dengan baik? baga...