Kini Yogi berada di kamarnya,berdiri dan menatap datar gadis kecil di hadapannya yang juga tengah menatapnya sayu karena mengantuk
"Apa yang kau lihat" ucap Yogi darat,hanya kerjapan mata yang menjawabnya
"Jangan tatap aku seperti itu,aku tidak suka" ucapnya lagi yang masih berdiri menatap gadis kecil itu.
Hanaya yang polos hanya menatap Yogi dengan senyuman,entah apa yang difikirkan Hanaya saat ini.
Ia mulai merangkak mendekati Yogi
"Jangan mendekat!" ucap Yogi sedikit membentak,membuat Hanaya berhenti dan terus menatap Yogi
Hanaya takut,terlihat air menggenang di matanya yang mulai meluap keluar
"Oh..tidak...tidak...jangan menangis,hisap lagi air matamu" ucap Yogi mulai panik
Bukan karena Hanaya yang akan menangis tapi ia tak mau kakaknya datang dan memukul kepalanya
Yogi langsung bergegas mendekat dan mendekap tubuh Hanaya kedalam pelukannya,mencegahnya untuk menangis
Hanaya terkejut,yang dirasakan hangat di tubuhnya.
Bau parfum yang belum pernah ia rasakan sebelumnya
Hanaya merasa nyaman.Pelukan dari Yogi berhasil membuat Hanaya tenang dan langsung terlelap
Yogi menidurkan Hanaya di tempat tidurnya saat menyadari Hanaya sudah terlelap
Ia menatap Hanaya lama.Melihat wajah damai milik Hamaya saat ini.
Yogi tersenyum tipis dan tangannya mulai menuju tambut Hanaya untuk mengusapnya
Tapi ia langsung menarik tangannya lagi.
Menatap datar Hanaya dan meninggalkan Hanaya yang sudah tidur. Ia pergi ke dapur
*dapur*
Yogi membuka kulkas dan mulai meminum soda kaleng di tangannya
"Kau belum tidur,kak?" ucap seseorang yang tengah memainkan laptopnya sambari memakan mie instan
Yogi hampir tersedak dan lamgsung menoleh ke sumber suara
"Kau belum tidur,kak?" tanya remaja itu sekali lagi. Ia adalah Nathan
"Menurutmu?" kata Yogi
Hanya senyuman kecil dan anggukkan dari Nathan
"Baiklah kalau begitu,aku pergi dulu. Aku sudah mengantuk....'
"... Apakah Hanaya sudah tidur,kak?apa dia tidak jatuh dari tempat tidur?" ucap Nathan yang tiba - tiba,membuat Yogi langsung pergi.
Berlari kekamarnya untuk memastikan
"Ck,dia langsung pergi. Dia menghawatirkannya,aku tau kau menyayanginya. Hanya saja kau tak mau mengakuinya,kak" gumum Nathan dengan senyuman kadal
*kamar Yogi*
Yogi membuka pintu kamarmya kasar.
Ia mendapatkan Hanaya yang masih terlelap di posisi yang sama. Yogi bernafas lega
"Anak itu,apa dia mengerjaiku dengan membuatku berlari!. Tunggu..kenapa aku berlari tadi?!" begitulah gerutu Yogi
'Bocah ini,bagaimana jika ia jatuh saat tidur?apa aku tali saja tangannya dengan tanganku? umm...ide buruk'
Batin YogiDi tengah malam,Hanaya bergerak terus,entah apa yang ia mimpikan
Yogi terbangun karena mendapat tendangan kecil dari Hanaya'Dia kenapa menggeliat seperti itu. Beraninya dia menendang wajahku,apa dia bermimpi'
Batin YogiHanaya terus menggeliat.Wajahnya terlihat akan menangis dengan mata masih terpejam
Yogi yang melihat itu,spontan mendekap Hanaya ,mencegahnya untuk menangis
"Diamlah,ka..kakak disini.tenang Hanaya" bisik Yogi pelan dengan masih memeluk Hanaya dalam dadanya
Hanata terlihat mulai tenang kembali. Yogi juga mulai terlelap. Dengan posisi Yogi yang memeluk Hanaya,mereka akhirnya benar-benar sudah pergi ke alam mimpi
Oooooooiiiii guys☺☺☺
Mon maap yak klk makin gaje ceritanya
Oh ya,makasih,thank you,gomawo,matur nuwun and arigatou teman²😇 yang udah mau vote cerita gue
Terus vote yak,klk blh komen juga
Btw,follow juga yak😀nanti gue follow back
Oke,bey bey😊
KAMU SEDANG MEMBACA
You are our little girl✌
Humorapa jadinya,jika tujuh remaja yang masih belum sepenuhnya mandiri,harus merawat bayi perempuan yang tiba-tiba berada di depan teras rumah dan tidak di ketahui asal-usulnya.apa yang harus mereka lakukan?apakah mereka bisa merawatnya dengan baik? baga...