2

437 60 8
                                    

2.She is Aleta Quenby

"A real man will not run when fighting"ETERNO

Happy Reading!
——————————————————

PEMUDA itu menatap sengit tujuh orang laki-laki di depannya. Dia tidak suka melihat kekerasaan di daerah kekuasaannya apalagi terhadap seorang wanita.

Dia suka berkelahi tapi dia tidak pernah membuat keributan. Tidak seperti ketujuh orang di hadapannya yang selalu membuat keributan di daerah kekuasaannya.

"Gue udah peringatan lo semua,kalo gue gak suka ada orang yang membuat keributan di daerah kekuasaan gue kecuali lo pada mau gue ratain semua" Pemuda itu berujar santai seolah dia tidak takut dengan mereka yang membawa senjata semua.

"Ini bukan daerah kekuasaan lo lagi Saka,karena lo bukan lagi orang yang kami takuti!" laki-laki yang memegang pisau itu terlihat menahan emosi yang siap meledak. Kemudian laki-laki itu melangkah maju mendekati pemuda tersebut.

"Apa yang gue genggam tidak bisa di ambil oleh siapa pun itu!" pemuda itu berujar menampakkan smirk khasnya.

"Songong banget lo!" Laki-laki itu maju melayangkan pisaunya ke arah pemuda bernama Saka dengan cepat Saka menghindar ke samping.

"Gue bukan songong,tapi emang dasarnya kalian semua gak tau diri" Saka mendengus menatapa remeh laki-laki yang ingin menusuknya.

Laki-laki itu langsung merampas pistol yang di pegang temanya dan mengarahkan tepat di kepala Saka.

Laki-laki iti menyeringai "Ucapkan selamat tinggal pada dunia Saka Anggara!"

Dorr

Suara nyaring bergema di tengah malam sepi menghiasi jalan tersebut, disana Saka berdiri tegak soalah tidak terjadi apa-apa sebelumnya. Laki-laki memasukannya tangannya ke saku celana, tubuhnya bersih tanpa darah atau luka tembak sedikit pun.

"Lo yang minta bermain dengan gue Santos, Let's play the game" Saka menyeringai tipis sedangkan Santos sudah panas dingin di tempat,kakinya bergetar hebat tanda ketakutan. Bagaimana bisa Saka menghindar dari tembakan itu?

Gadis itu melongo tidak percaya dengan apa yang ia lihat. Ia juga tidak percaya melihat kejadian itu, secepat peluru itu melesat secepat itu pula Saka menghindar.

Santos mengangkat pisaunya,berlari menuju Saka bersiap untuk menusuk pemuda belagu itu. Belum sempat pisau itu menyentuh tubuh Saka, Laki-laki itu langsung menendang tepat mengenai pergelangan tangan Santos hingga pisau itu lepas dari genggaman Santos dan terlempar jauh dari jangkauannya.

Tanpa basa basi Saka langsung menerjang Santos hingga tersingkur di aspal. Ia maju mendekat dengan Santos dan menghajar habis-habisan hingga laki-laki itu tak berdaya.

Bugh

Bugh

Bugh

Bugh

Empat pukulan bertubi-tubi cukup membuat Santos tak sadarkan diri.

Saka menatap tubuh Santos yang sudah tak berdaya. Dia memang tidak pernah mencari ribut atau membunuh orang bukan berarti dia tidak pernah menghajar orang habis-habisan sampe sekarat bukan?

Saka menatap keenam orang yang berdiri kaku tak jauh di depannya, emosinya sedang memuncak dan dia rasa kehadiran mereka bisa di jadikan sebagai pelampiasan untuk meredakan emosinya.

"Kalian pada gak mau nolongin temen lo yang udah sekarat? Cuih, teman macam apa kalian ini!" Saka meludah disamping tubuh Santos sengaja melalukan itu untuk memancing emosi para domba di depannya.

"Gak usah belagu lo bangsat!SERANGG!!" laki-laki yang memegang tongkat baseball itu memberi perintah kemudian terjadilah perkelahian antara 6 lawan 1.

Saka masih santai berdiri tegak melihat gerombolan itu berlari ke arahnya. Mereka semua tidak ada apa-apanya melawan Saka sendirian.

Mereka mengepung Saka dari segala arah dan— dengan serentak melancarkan serangan. Pukulan pertama bisa di tangkis oleh Saka tapi pukulan berikutnya berhasil mengenai tepat di perut Saka.

Saka berdecih pelan,lawannya tidak bisa di remehkan. Ia berdiri tegak dan langsung memukul brutal orang yang ada di depannya.

Gadis itu menatap cemas Saka, menurutnya itu tidak sebanding. Ia ingin membantu tapi tubuhnya terlalu sakit bahkan untuk bergerak sedikit pun tidak bisa.

Perlahan Gadis itu bisa menyaksikan satu persatu dari mereka tumbang, senjata yang mereka bawa berakhir sia-sia tak berguna sedikit pun. Gadis itu bisa melihat ketika semua tumbang hanya satu orang masih berdiri kokoh, dia Saka Anggara.

Ia terperangah dalam waktu kurang dari tiga puluh menit Saka bisa menumbangkan mereka tidak berdaya. Dia juga bisa melihat dengan jelas tubuh Saka bersih tanpa darah ataupun kotor karena terjatuh di tanah. Ia hanya melihat luka kecil di sudut bibir Saka.

Saka menatap menatap mereka yang sudah tidak berdaya, bahkan beberapa dari mereka ada yang tidak sadarkan diri termasuk Santos. Ia mengeluarkan ponsel yang berlogo Apple di gigit dari sakunya.menelpon seseorang untuk membawa para domba yang tak tau diri ini ke rumah sakit. Bagaimana pun Saka masih ada sedikit rasa kasihan dengan para domba ini.

"Datang ke jalan Batik Berseri,bawa para domba ke rumah sakit sebelum mereka mati, jangan lupa bawa motor gue sekalian,gue ada urusan." Saka menutup teleponnya sebelum mendengar suara dari seberang sana.

Ia melirik sekilas ke arah gadis itu dan berjalan menghampiri Gadis itu kemudian berjongkok di hadapannya "Siapa nama lo?" Saka mengulurkan tangan tanda ingin berkenalan

Gadis itu semakin terperangah,ia merasa lelaki ini sangat berbeda dengan lelaki yang baru saka menghabisi para domba itu. Dengan ragu Gadis itu menerima uluran tangan itu "Na....Nama gue Aleta Quenby."

"Ayo gue antar lo kerumah sakit," Saka langsung merangkul, membantu Aleta berdiri dan masuk ke dalam mobil.

Setelah Aleta masuk ke dalam mobil, Saka duduk di bangku kemudi menyalakan mesin mobil tersebut "Gue boleh bawa mobil lo?"

"I...Iyaa, tapi gak usah ke rumah sakit langsung antar gue pulang." Aleta berujar terbata-bata menahan sakit di tenggorokannya.

"Hmm," Saka hanya berdehem sebagai jawaban, jujur jantungnya berdebar saat bersentuhan dengan Gadis bernama Aleta ini.

Kemudian mobil Pajero Sport itu pun melaju meninggalkan gerombolan para domba yang tidak berdaya itu di tengah jalan yang sepi.

——————————————————

Semoga suka sama cerita ini!

Jangan lupa vote,vomment and follow akun wattpad aku!

Bonus pict Saka!:)

Bonus pict Saka!:)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang