First Love II

28.6K 3.6K 669
                                    

Hayohayo votenya mana nih?
Jangan sider doang dong:*


Sena

"Bin serius dong, gue mau belajar ini." Gue keganggu banget sama Soobin yang dari tadi cuma bolak-balikin bukunya.

Secepet itu, gue sekarang uda duduk di kelas 12 semester genap. Gue lagi ngadepin yang namanya ujian nasional. Satu hari lagi, satu hari lagi penderitaan gue selesai.

Dan gakerasa, hubungan gue sama Soobin udah selama ini, pastinya ga mungkin gaada perdebatan dihubungan gue sama dia.

"Yang, udahan dong belajarnya. Waktu buat aku mana?" Kata dia sambil mainin pensil diantara hidung sama mulutnya.

"Bin, belajar dulu! Nanti ada waktunya." Dia naro kepalanya di atas meja sambil ngadep gue.

"Yang, waktu kamu tu dari tadi buat belajar terus. Aku juga butuh waktu kamu, kamu uda seharian belajar."

Gue ngacak-ngacak rambut gue, pusing gue lama-lama.
"Gue seharian juga sama lo, kan?"

Baru aja dia mau buka mulut, gue sautin duluan.
"Apalagi?"

Dia kembali nutup mulutnya, dia senyum ke gue,
"Yauda, maaf uda ganggu kamu. Aku pergi dulu, belajarnya jangan dipaksain, ya?"

Kenapa lagi ini tuhan,

Dia pergi gitu aja, ninggalin gue di kamar sendirian.

Bodoamat anjir, gue mikirin masa depan dulu intinya.

***

Author

"Dekk, sekolah. Bangun woi bangun." Ucap Jimin sambil menggoyang - goyangkan badan adiknya tersebut.

"Bentar, bang." Ucap Sena dengan suara seraknya.

Sena membuka matanya dan menatap wajah Jimin yang berada tepat di hadapannya.

Sena tersenyum lalu menarik pipi Jimin,
"Hadoh, abang gue ganteng amat dah." Ucapnya sambil mengecup pipi kanan Jimin.

Jimin mendengus tak suka,
"Jorok lo ah, bau jigong. Sana mandi." Desisnya sambil menghapus jejak Sena di pipinya.

Sena menatap Jimin,
"Awas, ya bang. Ga Sena cium lagi entar."

Jimin memeletkan lidahnya,
"Bodo."

"Buru sana mandi, terus sarapan di bawah."

Sena mendudukkan badanya,
"Sena tau, sana keluar." Usirnya sambil menendang pantat Jimin.

"Heh! Kualat lo."

"Bodo." Acuh Sena.

Sena mengambil handuk kemudian mulai membersihkan badanya di kamar mandi.

***

"Morn," Sapa Sena,

Chanyeol dan Hemi menggeleng-gelengkan kepalanya tatkala melihat anaknya yang kerepotan membawa buku-buku di tangannya.

"Banyak banget ini bukunya." Komentar Chanyeol.

Sena tersenyum,
"Penting semua, yah. Bun, Sena mau roti aja, makannya di mobil."

Hemi mengambil roti dan mengoleskannya dengan Nutella,
"Sena, bunda gapernah kan minta Sena buat jadi nomer 1? Gausa ambisius, sayang. Bunda bakal terima nilai Sena."

Sena menggeleng seolah-olah tak menyetujui ucapan sang bunda.
"Sena butuh pencapaian, bun. Sena gabisa mentok dinilai yang segitu-gitu aja."

Chanyeol hanya tersenyum mendapati tingkah laku putrinya yang menurutnya ssudah dewasa.

First Love • Choi SoobinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang