super god gene [1]

chapter 56 : Aku Akan Terkutuk

Fang Jingqi menyesali kecerobohannya sendiri saat wajahnya memerah. Dia juga menyalahkan kekalahannya pada Han Sens. Jika Han Sen tidak memberi tahu Xue Xi kisah vulgar, dia tidak akan terganggu dan memberi Han Sen kesempatan.

"Sepuluh ribu lagi," kata Han Sen kepada Xue Xi.

"Lagi." Fang Jingqi mengulurkan tangannya.

Ketika Han Sen sudah siap, dia berkata kepada Xue Xi, "Anak anjing yang cantik sedang bepergian di padang pasir dengan banyak air dan makanan. Ia menemukan tiang listrik tetapi masih mati. Bisakah Anda menebak mengapa?"

"Mengapa?" Snow Xi memikirkannya dengan serius tetapi tidak memikirkan jawaban.

"Aku bertanya padamu." Han Sen mengabaikan Fang Jingqi, dan berbalik untuk melihat Xue Xi.

"Aku tidak tahu jawabannya," kata Xue Xi.

"Baiklah, aku akan memberitahumu. Itu karena ada tanda pada tiang yang mengatakan tidak ada zona kencing, maka kandung kemih anak anjing meledak lagi."

Snow Xi tertawa terbahak-bahak.

Fang Jingqi tahu bahwa itu adalah trik Han Sens untuk membuatnya terganggu, tetapi dia tidak tahan kalau Han Sen mengabaikannya dan berkata kepada Han Sen, "Apakah kamu lebih suka bercerita daripada ..."

Jepret!

Tangan Han Sen sekali lagi menamparnya di punggung tangannya, yang telah memerah setelah tiga tamparan. Namun, wajah Fang Jingqis lebih merah dari tangannya.

"Datang lagi." Fang Jingqi mengertakkan gigi dan merentangkan tangannya lagi.

Han Sen meletakkan tangannya kembali dan melanjutkan ceritanya, "Anak anjing yang cantik bepergian di padang pasir dengan banyak air dan makanan dan ia menemukan sebuah tiang utilitas tanpa tanda di atasnya. Tapi itu masih mati. Bisakah Anda menebak mengapa?"

Fang Jingqi fokus pada pergelangan tangan Han Sens, tidak berbicara atau memandang Han Sen. Dia tidak akan memberi Han Sen kesempatan untuk mengalihkan perhatiannya kali ini.

Setelah Han Sen memberi tahu Xue Xi jawabannya, Fang Jingqi masih menatap pergelangan tangan Han Sen.

"Bocah kecil, kamu akan belajar pelajaranmu ketika giliranku menjadi tamparan," pikir Fang Jingqi.

Melihat Fang Jingqi masih fokus, Han Sen menghela nafas dan berkata, "Jingqi, kamu sangat tenang. Aku sudah menjadi raja tangan merah selama dua dekade dan belum ada yang bisa lepas dari cerita saya. Kamu memang mengesankan."

"Potong omong kosong ..." kata Fang Jingqi dan tiba-tiba mengubah ekspresinya. Sudah terlambat. Tangannya sekali lagi ditampar keras oleh Han Sen.

Fang Jingqi penuh dengan kemarahan. Dia tidak menyangka akan ditipu oleh Han Sen lagi.

"Lagi!" Fang Jingqi menggertakkan giginya dan meremas kata itu, membuat Xue Xi cemas.

Han Sen meletakkan tangannya di posisi dan tidak menceritakan kisah kali ini. Dia berkata kepada Fang Jingqi dengan senyum tipis, "Apakah kamu pikir aku menang hanya karena kamu terganggu?"

Fang Jingqi mengabaikan Han Sen, seolah dia tidak bisa mendengar apa pun yang dikatakan Han Sen.

"Aku tidak akan bergerak bahkan jika langit runtuh ..." pikir Fang Jingqi, bertekad untuk memenangkan putaran ini dan menendang pantat Han Sens. Ketika dia menjadi tamparan, dia menjadi orang yang menceritakan kisah-kisah Xue Xi dan memukul Han Sen di tangan

Setelah memperhatikan Fang Jingqi masih fokus, Han Sen menghela nafas dan berkata, "Jingqi, kamu memang jenius dalam memainkan tangan merah. Sekarang saya akan fokus dan menggunakan hingga 30 persen dari keterampilan saya untuk berurusan dengan Anda."

Melihat Han Sen mengudara, Xue Xi tertawa keras.

Fang Jingqi masih menatap pergelangan tangan Han Sens.

"Perhatian, aku akan menggunakan keterampilan rahasia raja tangan merah ..." Han Sen tiba-tiba meraung.

"Yah, aku akan diam dan lihat trik apa yang kamu punya," Fang Jingqi mencibir dan berpikir.

Jepret!

Fang Jingqi tidak bisa melarikan diri ketika Han Sen bergerak meskipun dia membayar penuh perhatian saat ini.

"Lagi ..." Fang Jingqi menolak mengakui kekalahan dan bertanya-tanya mengapa dia tidak menghindari tamparan itu. Pasti ada trik yang digunakan oleh Han Sen.

"Ayo kita panggil sehari. Sebagai raja tangan merah, aku tidak ingin menggertakmu," Han Sen mendongak dan menghela nafas.

"Kamu pikir aku tidak mampu membayar? Putaran selanjutnya." Fang Jingqi ingin menampar wajah Han Sen begitu buruk, tapi dia bukan pecundang.

"Kalau begitu jangan salahkan aku." Han Sen mengulurkan tangannya.

Jepret!

"Lagi!"

Jepret!

"Lagi!"

Jepret! Jepret! Jepret!

Fang Jingqi mengamuk, tidak menerima kebenaran bahwa dia tidak bisa menggerakkan tangannya cukup cepat. Han Sen hanyalah licik. Bagaimana dia bisa kehilangan ketika dia memperhatikan?

Namun, Fang Jingqi tidak bisa menghindari tamparan tidak peduli sekeras apa pun dia berusaha.

Jepret! Jepret! Jepret!

Suara garing terus berdering di ruang tamu. Xue Xi terkejut. Dia tidak berharap Fang Jingqi kalah, apalagi kalah dengan cara yang menyedihkan. Dia khawatir tentang Han Sen tetapi menemukan bahwa dia benar-benar harus khawatir tentang kakaknya.

Ketika Fang Jingqi meninggalkan Han Sens ke rumah, tangannya bengkak seperti trotters dan wajahnya pucat karena marah dan malu.

"Jingqi, datang untuk bermain tangan merah ketika kamu punya waktu." Han Sen melambaikan tangan ke Fang Jingqi dengan setumpuk uang tunai di tangan.

Fang Jingqi hampir jatuh dari pesawat ketika dia mendengar Han Sen. "Aku akan terkutuk jika aku pernah bermain tangan merah denganmu lagi."

Han Sen memiliki lebih banyak komentar tetapi pesawat membuat suara keras dan pergi dengan kecepatan penuh.

"Satu juta mudah didapat. Seharusnya setuju dengannya dan membuat taruhan seratus ribu setiap putaran." Han Sen menjilat bibirnya dan mengambil uang itu kembali ke kamarnya.