S̷hakﾑ
Kumpulan mahasiswa/i Universitas Internasional Breshvard atau Breshvard university dalam ngejalanin kehidupan mereka tinggal jauh dari orang tua. Banyak banget kayaknya kisah yang mungkin terjadi menjelang dew...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ada Rhe, bisa aja gue?"
Lihat ekspresi Rhea yang tajem banget, Ares langsung klarifikasi. "Enggak, maksud gue itu misalnya, semisalnya kan gue. Lo jangan serius banget Rhe."
Okey sekarang Rhea bisa bernafas lega. "Lo sih! Ketiba ngomong gitu kan gue kaget."
"Ya maap."
"Ya udah jawab pertanyaan gue tadi."
"Yang mana?"
"Kak Jav, kak cleo."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Wajah yang serius Rhea tunjukkin buat denger jawaban dari rasa penasarannya lewat Ares. Sebaliknya, Ares malah gak tega buat spill the beans tapi cowok berwajah cantik itu juga tipikal yang realistis.
Sebelas-dua belas lah pemikirannya kayak Aros.
"Bang Jav suka sama Cleo dari SMP dan belom bisa move on sampe sekarang."
Damn!
Mata Rhea panas, hidung runcingnya juga memerah. Rhea ngecengkram kuat ujung dudukan kursi taman buat nenangin perasaan berkecamuk di hati-nya.
Ares ngelepas jaket kulit yang dia pakai dan nyodorin itu ke Rhea. "Pakek aja, kali lo mau nangis."
Hampir runtuh pertahanan cewek manis itu dan kalau bisa Rhea pengen banget teriak sekenceng-kencengnya! Sekarang Rhea tau kalau perjuangan dia yang terasa berat dan sia-sia itu karena Javier belum selesai sama masa lalu 😔
Lesu, Rhea nolak jaket Ares tadi dan milih bangkit dari kursi tapi belum sempet buat ngelangkah pergi, Ares lebih dulu nahan lengan Rhea-buat cewek itu noleh dan Ares bisa lihat dengan jelas keseluruhan wajah Rhea yang merah padam.
Ares narik tubuh cewek berambut sebahu itu buat balik duduk di sampingnya, "Nangis di sini aja, gue gak liat. Kalau lo nangis sendirian bisa-bisa depresi dan terjun bebas lagi."
Lepas bilang itu, Ares muter tubuh ke samping lebih tepatnya munggungin Rhea. Dia ngasih jaketnya lagi tanpa noleh ke belakang.
Pelan tapi pasti, Rhea yang ngerasa down sekarang tanpa sengaja jatuhin bulir kristal bening dari mata-nya. Walau gak kedengeran serak tapi bunyi parau itu ngebuktiin kalau Rhea lagi terluka.
