Mencintai seseorang itu memang bahagia apalagi dia membalas perasaan kita. Tapi beda halnya denganku karna aku mencintai dia dalam diamku. Aku selalu berpura pura ceria, senang dan bahagia ketika berhadapan dengannya. Ya itulah taktik yang jalani setahun ini. Selalu ada saat dia bahagia, senang, tertawa,kecewa bahkan sedih. Aku selalu baik baik saja ketika dia begitu memuja sunbae nya yang cantik dan memiliki suara merdu itu. Sampai pada titik terakhir dia bercerita dia menyukai sunbaenya dan suatu saat nanti akan mengutarakannya. Saat itu terjadi,setelah dia didebutkan sekitar 1 tahun dia menyatakan perasaan nya dan gilanya dia menyuruhku untuk ikut bersamanya.
Dalam hati aku berdoa supaya aku dikuatkan melihat cobaan terbesar dalam hidupku ini, melihat dia menyatakan cintanya dengan mata kepalaku sendiri? Oh tidak. Aku melihat semuanya ,orang yang aku cintai mengatakan "sejak pertama melihat mu sunbae aku berdebar debar, ketika didekatmu aku selau merasa nyaman,tawamu selau aku rindukan,dan ketika kau sedih aku juga akan sakit. Maukah kah kau menjadi pacarku menjalani hidup denganku sampai waktunya tiba? Lalu wanita itu berkata"aku juga mencintaimu."
Saat itu juga aku tidak dapat menahan air mataku yang mendesak ingin kelur dan menutup mulutku rapat rapat supaya tidak terdengar isak tangisku. Aku berlari begitu kencangnya berlari dan berlari sampai pada suatu tempat yaitu sungai han. Aku berteriak sekencang mungkin mengatakan"AKU YANG MENCINTAIMU LEBIH DULU, KENAPA DIA YANG MENDAPATKANMU? KENAPA? "semua orang melihatku tapi aku tidak peduli yang hanya aku lakukan menangis dan menangis.
Aku meluapkan semuanya disana dan berhenti karna hari mau hampir gelap. Aku bergegas pulang karna aku takut dimarahi orang tuaku. Setiba dirumah aku langsung membersihkan diri dan mengatakan tujuanku kapada orang tua ku bahwasanya aku mau kuliah keluar negri tepatnya Amerika. Inilah saatnya bagiku untuk melupankannya. Aku seluruh anggota di rumah ke ruang tamu.
"Apa yang membuatmu mengumpulkan kami semua disini? "tanya appaku.
"Aku memutuskan setelah SMA aku kuliah diluar negri tepatnya Amerika appa. "kataku tanpa ragu.
"Kenapa harus di Amerika, disini kan ada kampus yang terbaik? "kata ommaku.
"Karna aku ingin melupakan seseorang Omma. "ingin menjelaskan maksudku.
"Siapa seseorang itu, apa Baekhyun? "Tanya oppaku. Langsung saja aku kaget dimana oppaku tau aku menyaukai Baekhyun oppa padahal aku tidak pernah memberitahu.
"Jangan memasang wajah terkejut itu, aku sudah tau sejak kau selalu memperhatikannya dan selalu siap siaga kalau ada apa apa padanya juga matamu itu yang tak bisa membohongi. "kata oppaku panjang lebar.
"Maafkan aku oppa. "sesalku.
"Menyukai orang itu tidak salah kok ,lalu kenapa kau mundur saja tidak memperjuangkannya? "tanya Chanyeol dengan heran.
"Pasti Baekhyun menyukai seseorang makanya hera mengalah! "kata kakakku Yoora.
"Benar eonni dia sudah mempunyai orang yang dicintai apalagi sudah diungkapkannya juga, maka dari itu aku menjauh darinya. "kata hera dengan sedih.
"Apa orang itu Kim Taeyeon? "jawab oppaku tepat sasaran.
"Ne."kataku dengan mengeluarkan air mata.
"sudah hapus air matamu,aku tidak mau melihat putri kecilku bersedih. Jadi kapan kau akan berangkat? "kata appaku.
"Sesudah aku lulus sekolah appa. "kataku.
"Baiklah semua keputusan di tanganmu, kami tidak bisa mencampurinya. "kata eonniku.
"Makasih appa, omma, eonni dan juga oppa aku akan merindukan kalian nantinya. "kataku.
"Kami juga sayang. "kata ommaku.
Setelah aku lulus dari sekolah aku berencana menemui baekhyun oppa terlebih dahulu di di tempat latihan. Setiba aku disana, aku melihat nya bercanda gurau dengan kekasihnya saat itu juga sakit yang memenuhi relung hatiku. Setelah dia menyadari keberadaanku aku langsung menghampirinya.
"Oppa bisa kita bicara sebentar? "kataku dengan serius.
"Baiklah. Chagi aku berbicara sebentar dengannya ya? "kata bekhyun.Bahkan dia meminta izin dulu pada kekasihnya, sungguh menyiksa batinku.
"baiklah, jangan lama lama. Aku menunggumu. "kata Taeyeon sambil menatapku.
"Ok chagi. "jawab Baekhyun.
"Ayo Hera. "ajak Baekhyun.
"Ne oppa. "jawabku.
Setelah mencari tempat duduk,aku langsung memberikan inti maksud kedatanganku kesini.
"Oppa aku mau bilang sesuatu yang sangat penting? "kata ku.
"Apa itu? "jawab Baekhyun.
"Aku mau izin ke Amerika untuk melanjutkan studiku disana. "kataku.
"kenapa harus disana? mengapa tidak disini.Apa kau sengaja menjauhiku. "serang baekhyun dengan bertubi tubi. Andai kau tau oppa aku begitu tersiksa disini.
"Ani, karna aku ingin memperdalam ilmuku ini oppa karna harus dikembangkan. "jawabku tegas.
"Benar tidak ada alasan lain? "tuntutnya.
"Tidak oppa, hanya itu. "ucapku.
"Baiklah, klw begitu jaga dirimu baik baik dan kalau ada apa apa hubungi aku. Mengerti? "sambil mengelus kepalaku.
"Baiklah oppa. Kau juga baik baik disini dan jaga kesehatanmu. Aku akan merindukanmu oppa. "kataku sambil menangis.
"Aku juga lebih merindukanmu Hera ya. "ucap Baekhyun sambil memelukku. Aku akan merindukan pelukan ini oppa
"Baiklah oppa,aku pergi. "kata ku
"Sampai jumpa, kembalilah dengan selamat. "lalu mengecup keningku lama.
"ne oppa. "kataku dengan suara serak.
Aku langsung berlari ke arah mobilku dengan cepat dan menumpahkan tangisku disana. Selamat tinggal oppa, aku harap aku bisa melupakanmu dan jika itu tidak terjadi tolong maafkan aku.Aku ulang lagi buatnya karna terlalu sedikit heheh oh iya aku cuma mau bilang aku begadang loh membuat cerita ini jadi tolong hargai ya. Kalau ada kesalahan tolong kasih tau aku. Bye bye ☺