Aku tidak sengaja melihatnya di sekitar restoran orang tua ku.Dia yang menghampiriku lebih dulu.
"Hai Hera? apa kabar? "sapa Taeyeon.
"Hai eonni, aku baik. Eonni gimana? "kata Hera.
"Lebih baik setelah dirimu tidak ada di korea. "jawabnya sarkas.
"Hehe(tersenyum pahit) begitu ya eonni, ku kira kau merindukanku? "kata Hera.
"Dalam mimpimu. "kata Taeyeon sambil berlalu.
Saat itu juga air mataku jatuh setelah dia pergi. Ternyata dia tidak suka sama aku, apa salahku sehingga dia seperti itu. Apa kepulanganku adalah kesalahan. Aku bahkan tidak berniat merebut kekasihnya. Sungguh begitu tega dia padaku. Daripada aku memikirnya terlalu jauh aku langsung masuk saja.
Aku termenung memikirkan ucapan Taeyeon tadi hingga membekas di pikiranku. Apa aku harus menjauhi Baekhyun oppa? Tapi aku tidak sanggup melakukannya. Tiba tiba saja ada yang mengagetkan aku dari belakang.
"Hera? "kejut Tifanny dari belakang.
"Tifanny eonni!aku sangat merindukanmu. "jawab Hera langsung memeluknya.
"Aku juga hehe. "kata Tifanny.
"Eonni tidak sibuk ya,sehingga bisa menemui ku disini? "kata Hera.
"Iya nih klw di dorm saja aku bosan, makanya aku kesini menemuimu dan mengajak mu jalan jalan. Ayo! "kata Tifanny panjang lebar.
"Ayo eonni. "kata Hera.
Oh ya perkenalkan dia Tifanny eonni, dia kakak sekaligus sahabat ku di sini selalu ada untukku apabila dibutuhkan dan dia juga tau masalah ku termasuk menyukai Baekhyun oppa. Walaupun dia temennya Taeyeon eonni tapi dia bersikap adil antara aku dan taeyeon eonni, tidak membeda bedakan. Dalam perjalanan tiba tiba Tifanny eonni ingin berbicara serius kepadaku.
"Eh Hera!"kata Tifanny dengan muka serius.
"Iya eonni, ada apa? "tanya Hera.
"Apakah kau masih mencintainya? "tanya Tifanny sambil menatap dalam mata Hera.
"Menurut eonni, bagaimana!"kata Hera pelan.
"Jika kau mencintainya, ungkapkan perasaanmu padanya. Itu tidak ada yang salah Hera. "jawab Tifanny.
"Bagaimana bisa aku mengungkapkannya eonni, sedangkan dia sendiri sudah mempunyai kekasih. "jawab Hera dengan sedih.
"Setidaknya beritahu dia supaya bisa membuat hatimu lega, Hera. "kata Tifanny.
"Aku tidak mau mengambil resiko dengan mengatakan hal itu padanya eonni, lebih baik seperti ini saja meyukai dalam diam dan mengawasi nya dari jauh. "kata Hera.
"Lalu sampai kapan kau akan menyakiti hatimu sendiri Hera? "kata Tifany dengan putus asa karna tidak bisa membantu Hera.
"Sampai aku bisa melupakannya dari hidupku. "jawab Hera dengan tegas.