menyerah.

70 6 1
                                    

Warung pojok dengan meja kayu dan kursi kayu adalah kantin tempat tongkrongan geng febi.

"Gue kesana dulu" ucap geo.

"Bucin." teriak Agung dan fattan.

Geo membalikkan badan nya.

"Bilang apa lo berdua barusan?" melotot geo.

"Geo tampan" ucap Agung

"Iyaa, geo tampann sekali sampai Agung kalah. Tapi tetep gantengan gue"lanjut fattan

Geo hanya menatap tajam kemudian membalikkan badan nya kembali.

"Hai, boleh duduk? " tanya geo.

"Ge, sumpah ya gua ga akan suka sama lo. Stop ganggu hidup gua. Sampe kapan lo berhenti ngemis Cinta sama gua di depan orang banyak" ucap febi.

"Gua ga sayang sama lo ge! Lo ga ada arti nya buat gua. Lo cuman pengganggu hidup gua" lanjut febi.

Geo sangat sakit hati dengan apa yang dikatakan febi, kini amarah nya mulai naik. Tapi bukan lah laki laki jika berani melukai wanita.

"Oke makasih atas penjelasan nya." balas geo singkat.

"Apa yang ngebuat lo masih ngemis Cinta sama gua"

Febi benar benar mempermalukan geo di depan umum. Perdebatan mereka menjadi tontonan banyak siswa.

"Kalo bisa juga gua pengen tuker posisi sama lo. Lo yang jatuh hati dan gue yang ga pernah peduli" ucap geo.

Geo menatap tajam febi saat mengatakan kalimat tadi. Kemudian geo pergi berlari ke arah perpus.

Sedangkan febi terdiam bengong melihat langkah geo pergi. Tapi bukan kah itu yang febi harap?

------

"Eh ge, Budi dharma ngadain lomba. Kata ka faisal kita ngirim 2 tim putra putri" ucap Agung.

Memang sma Budi dharma adalah sma favorite katanya.murid nya pun berprestasi semua rata rata.sayang jika tidak ikut lomba besar besaran di Budi dharma.

"Ga ah skip aja."

"Gee! Bantu lah " paksa Agung.

Tidak biasanya geo tidak ingin lomba basket, pasti disetiap lomba dia mengikuti nya.

"Gue males gung! "

"Apa si ge?! Febi? Pasti lo ga mau lat karena ada dia? Udah lah ge urusan pribadi jangan dibawa bawa"

Geo sangat malas jika harus bertemu satu wanita itu, yang sudah membuat luka dihati geo.

"Gung, kalo lo ada diposisi gua, misalnya lo benci banget sama Sinta terus lo dipaksa buat ngeliat dia. Apa yang lo rasain? "

"Masalah nya gua ga pernah benci sama Sinta" ucap Agung senyum.

"Seterah."

Geo pergi meninggalkan Agung.

Tidak hanya berhenti disitu perjuangan Agung buat membujuk manusia bucin seperti geo.

"Kak, coba deh lo yang paksa geo. Dia lagi patah hati soalnya ribet" ucap agung

"Oke nanti gue temuin geo" balas faisal.

Kini tidak Ada lagi ucapan selamat pagi dan sebungkus roti. Semua sudah hilang karena memang keinginan febi sendiri.

"Feb ngikut ga sparing buat persiapan di Budi dharma" ajak erin.

"Ah ga dulu deh rin"

Febi sangat tidak ada mood sama sekali hari ini, karena yang ada dipikirannya hanyalah ucapan yang waktu itu dikatakan kepada geo.

A LivingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang