•04•

123 8 0
                                    

Pasar Malam

I/

Aku menjelma patung kuda di carousel ketika kusaksikan panen cahaya di tanah kering, aroma arum manis dan sosis panggang terperangkap hidung para pengunjung. Pekik bujang-gadis dari bangku kora-kora menggenangi malam sepi gemintang. Kemudian kau masukkan sisa gelak tawa itu ke karung lusuh.

II/

Pandanganku menepi ketika kaki dekilmu berhenti seratus meter dari istana balon, menatap kedai eskrim yang ramai dengan mata penuh cahaya bianglala. Perlahan kau pergi ketika mendapati dingin yang menguap dari cone. Menggendong karung penuh sisa keriangan menuju lelaki penukar selembar hidupmu yang makin pudar.

September 2019

Jurnal HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang