Sebelum Hujan Usai
Hujan tinggal sesenggukan
di langit Agustus, lewat kaca
jendela aku saksikan pelangi
membusur di ujung jalan dan
daun-daun kopi menggigil
selepas ditindih rintik airAroma getah damar berlepasan bersama uap secangkir teh
Aku berjalan ke ambang pintu
sambil memeluk tubuhku
yang makin keropos oleh waktuRadio lawas di atas nakas
memutar lagu Gilang Rambu Anarki,
ikut mengharap kau kembali
membawa senyumku yang menguap
bersama panas matahariPerlahan, senja diam-diam pamit
Ketika aku melahirkan kata-kata
untuk menyambut kedatanganmu
Tiba-tiba Napasku memburu
tatkala gelap merambatDi atas meja renta aku tempelkan
persalinan kalimat bertuliskan:
"Aku ingin menemuimu di surga, sayangku." Langit menyisakan semangkuk gerimis dan aku lelap dalam pangkuan dinginKamis, 03 Oktober 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Jurnal Hujan
PuisiGuguran kata, yang turun bersama serbuk hujan, kemudian kuhangatkan pada selembar kertas. cover by: pinterest and canva #2 in metafora; 7/4/'19