Hari Senin adalah hari dimana penuh dengan rasa malas.Kadang masih kurang adil,kenapa hari Senin ke hari Minggu itu sangat lama sedangkan hari Minggu ke Senin hanya sebentar?Aneh bukan hal seperti itu masih menjadi pemikiran.Seperti halnya dengan Lenta,dia pun sangat sangat malas dengan hari Senin.Hari ini adalah hari pertama Lenta memasuki SMA setelah lulus dari SMP Nusa Dua dijakarta.
Nasya yang sedang mempersiapkan sarapan pagi untuk suami dan kedua anaknya dengan dibantu Bi Ijah pembantu mereka.Bi Ijah sudah bekerja dengan mereka selama 15 tahun lamanya,dan sudah dianggap keluarga sendiri oleh mereka.Pagi ini,Nasya memasak nasi goreng dengan dilengkapi telur mata sapi dan dua gelas susu untuk kedua anaknya serta secangkir kopi untuk suaminya.
Ryan sudah duduk dimeja makan terlebih dahulu sambil membaca koran pagi sambil menikmati secangkir kopi buatan istrinya tercinta.
"Selamat pagi papah mamah!" ucap Lina sembari turun dari tangga dan berjalan menuju meja makan sambil mencium pipi papahnya,sedangkan Lina hanya tersenyum melihat mamahnya sedang sibuk didapur bersama Bi Ijah.
"Selamat pagi juga princes papah! Loh dimana kakak kamu itu?Belum bangun Lina?" tanya Ryan kepada Lina dan hanya dijawab dengan bahu yang diangkat bertanda bahwa dia tidak tau keberadaan kakanya itu.
Sambil membawa piring berisikan telor mata sapi,Nasya melihat putri bungsunya dengan sangat senang.Bagaimana tidak?Nasya melihat kebahagiaan anaknya itu dihari pertama dia masuk sekolahnya setelah libur panjang."Anak mamah udah semangat banget sekolahnya ya sayang?Gimana udah dipersiapkan semua,Lina?" ujar Nasya
"Sudah dong mah! Semalem Lina sudah membereskan semua peralatan sekolah Lina." jawab Lina dengan senang.
Lina yang sedang mengambil nasi gorengnya mendengar suara dari arah tangga dan melihat Lenta dengan muka yang tidak enak dipandang.Ya,Lenta sangat malas sekali dihari pertamanya masuk di SMA.Mana mungkin dia dimasukkan ke SMA milik sahabat papahnya dan tidak dibolehkan masuk ke SMA bersama teman temannya yang lain?Menjengkelkan bukan?
"Kak,kakak lemes banget kek siput ga dikasih makan deh.Jelek banget mukanya ih!" ucap Lina.
"Brisik! Bodo amat suka suka gue,jadi lo diem aja!" jawab Lenta dengan ketus.Ryan dan Nasya yang melihat hal itu hanya menggeleng gelengkan kepalanya,hal itu sudah biasa mereka liat dan dengar dari anak anak mereka mulai dari berdebatan,pertengkaran dan masih banyak lainnya.
"Udah ayo sarapan engga usah ribut terus! Lina habiskan sarapanmu terus minum susunya,Lenta juga!" tegur Nasya kepada kedua anaknya.
Mereka pun sarapan pagi dengan tenang.Itu sudah menjadi rutinitas keluarga mereka untuk sarapan pagi.Tidak hanya dipagi hari, melainkan dimalam hari mereka selalu makan bersama jika malam itu Ryan tidak lembur bekerja.
KAMU SEDANG MEMBACA
REY-TA
Novela JuvenilPapah akan mendojohkan kamu dengan anak sahabat papah." ujar Wirawan Lenta yang mendengar hal itu seketika diam.Bagaimana bisa anak usia 15 tahun dijodohkan? "APA PAH?DIJODOHIN?JODOHIN BERATI SEBUAH IKATAN?TUNANGAN?NIKAH? LENTA GA MAU!" teriak Lenta...