"Kamu siap kan melakukan tugas itu Reyhan?"
"Tapi kan pi, Reyhan itu sibuk.Males banget ngurusin hal hal begituan.Apalagi disuruh njagain anak orang,jangan ngelawak deh pi"!" ujar Reyhan.
"Papi tanya,kamu siap atau tidak, Reyhan?"
"Iya Reyhan mau pi."
Ya,lelaki yang sedang berbicara dengan Reyhan adalah papinya.
Handi Nugraha.Pengusaha sukses sama seperti dengan Ryan Aditama papah dari Lenta.Handi adalah pemilik sekolah Senior High Internasional School dijakarta,dan dia juga pendiri perusahaan terkenal di Jakarta dan Malaysia.
Handi memiliki seorang putra dari pernikahan nya dengan Tari Permatasari yang bernama Reyhan Permana Nugraha.
---
Reyhan keluar dari ruangan tempat papinya bekerja dengan kesal.Bagaimana bisa dia ditugaskan untuk menjaga anak dari sahabat papinya? Reyhan saja tidak mengenalinya,apalagi siswi putri disini banyak bagaimana dia bisa mengetahui anak dari sahabat papinya itu.
Saat berjalan melewati koridor,dia merasa ada yang menabrak dadanya.Dia melihat perempuan itu jatuh tersungkur setelah menabraknya.Sungguh penampilan yang sangat tidak pantas digunakan.Perempuan itu menggunakan seragam SMP dengan rok diatas lutut dan seragam yang mulai mengecil dan sangat pas di tubuhnya.
"Awhh....Ish..Lo punya mata ga si?Liat liat dong kalo jalan!" ujar perempuan itu yang masih terduduk jatuh dan menyebabkan seragamnya sedikit kusut dan kotor.
Reyhan hanya melihatnya dengan tatapan dingin tanpa menolong perempuan itu.Kemudian,Reyhan melanjutkan jalannya tanpa menoleh sedikitpun ke arah perempuan itu.
"Lo buta apa gimana ha?Lo udah nabrak gue dan seenaknya lo pergi tanpa ngucapin kata maaf? Lucu!" ujar perempuan itu sambil bangkit dan membersihkan kotoran dari roknya.
Reyhan yang mendengar ucapan perempuan itu memberhentikan langkahnya dan menoleh ke belakang menatap perempuan itu dengan tatapan dingin.Dia sangat kesal,mengapa perempuan itu menyalahkan dirinya?Perempuan itu yang jalan tidak memperhatikan tapi dia juga yang menyalahkan tanpa instrospeksi diri.
"Lo yang nabrak gue,harusnya lo sadar diri udah salah malah nyalahin orang lain.Otak!" jawab Reyhan .Kemudian Reyhan membalikan badannya dan meninggalkan perempuan itu.
Reyhan yang masih kesal dengan sikap papinya itu dan bertambah kesal setelah bertemu dengan perempuan yang telah menabraknya.Reyhan memasuki ruang kelas XI IPS 4 dan duduk di bangkunya yang sudah terisi oleh sahabat sahabat Reyhan.
"Hei bro! Lo kenapa?Kusut amat kaya baju kagak digosok berhari hari." Ujar Dika sambil tertawa dan sahabat lainnya pun menambahi dengan kata kata lainnya.
"Ye bukan kusut,tapi lecek kaya sempak kagak dicuci berhari hari hahaha!" Ucap Dimas sambil tertawa terbahak bahak.
Reyhan yang mendengar ucapan sahabat sahabatnya hanya memutar bola mata malas.Ya,sahabat Reyhan itu sangat gila.Reyhan bersikap dingin hanya kepada perempuan kecuali maminya.Reyhan bersikap seperti itu dikarenakan masa lalunya yang begitu menyakitkan.Tapi didepan sahabat sahabatnya dan keluarganya dia seperti lelaki yang penuh dengan tertawa dan game online.
"Gue tuh lagi kesel sama bokap." ujar Reyhan
"La si bocah.Lo kesel napa sama papi lo itu si Rey?" tanya Dika
"Nah iya idup lo kesel mulu perasaan.Cepet mati baru tau rasa lo!" ucap Iqbal salah satu sahabat Reyhan yang memang suka ceplas ceplos dalam berbicara.
"Palalu mati! Gue tuh disuruh sama bokap buat jagain anak dari sahabat bokap,gila aja!" jawab Reyhan sambil menoyor kepala Iqbal.
"Ya elah yaudah si tinggal terima aja napa.Siapa tau cantik ya kan terus lo kecantol."
"Nah betul tuh kata di Dimas,siapa tau bohay juga tuh ah cocok buat Abang Iqbal uh!"
"Ah brisik udah.Gue ngantuk.Gue ke roftoop buat tidur.Lo pada ikut kaga?" ujar Reyhan kepada ketiga sahabatnya sambil berjalan menuju roftoop.Dika,Dimas,dan Iqbal berdiri mengikuti Reyhan dari belakang untuk menuju ke roftoop.
Itu sudah menjadi kebiasaan Reyhan dan ketiga sahabatnya.Selain dikenal nakal,Reyhan juga dikenal karena prestasinya di bidang akademik maupun non akademik.
KAMU SEDANG MEMBACA
REY-TA
Подростковая литератураPapah akan mendojohkan kamu dengan anak sahabat papah." ujar Wirawan Lenta yang mendengar hal itu seketika diam.Bagaimana bisa anak usia 15 tahun dijodohkan? "APA PAH?DIJODOHIN?JODOHIN BERATI SEBUAH IKATAN?TUNANGAN?NIKAH? LENTA GA MAU!" teriak Lenta...