"hingga sapaan itu kembali, mempertemukan aku dan kamu. Menguak semua teka teki potongan memori yang tengah kususun. Dan takdir pun berubah. Memori yang hilang berubah menjadi kisah baru, yang hanya aku dan kamu didalamnya."
🐝
"Lala disini dulu yaa.. tungguin Bayu." Jelas Bayu yang hendak melangkahkan kakinya menuju sebuah mobil Sedan putih.
Lala segera menarik lengan Bayu dan menahanya. "Lala takut, Bayu ngga balik. Lala gamau." Jawabnya lirih.
Bayu tersenyum. Baru saja ia ingin memeluk tubuh mungil teman sebayanya itu, tiba tiba tarikan kuat membuat badan kecilnya terhuyung ke belakang, karena tarikan keras seseorang.
Bayu menoleh, dilihat nya seorang wanita setengah paruh baya tengah menatapnya. Tatapan itu membuat dirinya segera melihat kearah Lala yang sedang terdiam membeku.
"Lala dengerin bayu ya, Lala harus pulang."
Lala diam. Tak ada respon. Kecuali isak tangisnya yang mendominan kebisuan nya.
"Lala dengerin bayu."
Masih tak ada jawaban. Hingga tarikan itu semakin kuat. Membuat Bayu kian menjauh memasuki mobil sedan itu dan melaju kencang.
Tak jauh dari sana, tiba tiba terdengar ledakan yang mengarah kearah mobil yang ditumpangi Bayu beserta ibunya.
Lala kecil hanya diam membisu. Tubuh mungil nya bergetar tak karuan. Tangisnya pun pecah. Hingga parau suara teriakanya pun tak terdengar jelas.
"Bayuuuu!! Bayu bohong, semuanya bohong!!!"
23.04 pm
"Ahhh!! Bayuuu!!."
Deg Deg Deg. Bunyi tak beraturan itu terdengar nyaring. Deru nafas nya tak dapat lagi ia atur. Dada nya, tak mampu untuk berteriak. Seketika semuanya seakan ingin berakhir.Hingga sebuah ketukan membuyarkan kesakitan nya.
"Dek? Lu gpp kan?."
Lala menoleh kearah sumber suara. dilihatnya abang nya yang tengah berdiri di ambang pintu, tengah memperhatikannya.
Lala diam. Lalu menunduk. "Adek mimpi dia lagi bang." Jawabnya parau.
Juan mendekat. Menaiki ranjang milik adik kesayangannya itu, lalu membawanya kedalam pelukan hangatnya.
"Ada abang dek, lu jangan takut." Diusapnya punggung yang tertutup kain itu dengan amat lembut, sesekali menepuknya mencoba menenangkan.
"Kenapa harus kita bang?." Ucapnya lalu menoleh menatap abangnya itu.
"Permainan takdir."
Lala hanya berdehem ria. Kemudian melepaskan pelukan nya. Dan berbaring lagi, menutupi setengah badannya hingga ke leher. "Adek ngantuk."
Juan tersenyum, lalu mengusap pelan surai panjang milik adik kesayangannya itu. "Night dek. Mimpi indah."
Setelah memastikan adik kecilnya itu akan kembali tidur. Dilangkahkan kakinya keluar, Dilihatnya sesekali kearah adiknya yang tengah memejamkan matanya mencoba untuk tertidur. Di tutupnya pelan pintu berwarna putih tersebut.
"Gue harap Bayu ngga bener bener mati." Gumam nya, kemudian melangkah menuju kamarnya yang berada di sebrang kamar adiknya itu.
🐝
halo semua
ini part awalnya udah aku revisi ya😄.
.
.
.
.
.
.
.maaf kalau ada kesalahan kata
tinggalkan jejak anda.
karena jejak yang anda berikan sangat mendukung kami.🐝
litle bee : penuntun kata
KAMU SEDANG MEMBACA
SayHallo! (revisi)
Teen Fiction"Mungkin hari ini, besok, lusa dan seterusnya. Kamu hanyalah bayangan masalaluku." -Bayu Wiga Adinata "Jangan pernah kembali bila tak ingin kembali. Dan jangan pernah menyapa bila akhirnya kau pun tak sanggup menetap." -Laurena Salsabila