Perlahan-lahan mata gue kebuka, pagi ini badan gue jauh lebih enak dibanding waktu malem tadi. Gue meregangkan badan sebentar, terus bangkit dari tempat tidur buat ngambil minum di area dapur karena tenggorokan gue kerasa kering.
Bunyi khas galon dispenser terdengar, dengan raga yang masih setengah sadar gue duduk di sofa depan tv tangan kanan gue masih megang air minum. Cklek seseorang membuka knop pintu, yang jelas bukan pintu utama. Gue kaget dong, siapa yang pagi pagi ada di apartemen gue, yang tau password apartemen itu cuma gue sama papa, papa mana mungkin jauh jauh ke sini, mana masih pagi, tambah ga mungkin lagi. Mata gue langsung memandang ke seluruh penjuru ruangan dengan was-was.
"Eh, Ra udah bangun?"
Gue sedikit terkejut, suara laki laki! Kepala gue langsung noleh ke sumber suara. Padahal baru aja tangan gue mau ambil sapu di deket lemari piring.
"Se.. Seungwoo?" Mata gue memincing heran
"Eh iya maaf, tadi malem gue ketiduran, terus barusan gue numpang mandi, hari ini gue kelas pagi soalnya," katanya di depan kamar mandi, sambil menggaruk tengkuknya. Rambut nya basah, sehingga beberapa tetes air terlihat jatuh tepat ke atas wajahnya.
"Oh? Ah, oke gapapa" kata gue lagi, mata gue mengerjap cepat, buru-buru mengumpulkan kesadaran.
Seungwoo terlihat santai berada di dalam apartemen ini, bagaikan rumahnya sendiri. Ia berjalan mendekati sesuatu di atas meja makan. Entah kenapa pandangan gue sama sekali ngga lepas dari dia.
"Ra, mau sarapan bareng? Kebetulan gue habis beli makanan tadi" tanya Seungwoo
Gue ngeh, sekarang dia manggil gue dengan sebutan Rara, tapi tetap saja gue merasa asing dengan panggilan yang keluar dari bibir tipisnya itu.
"Ra? Lo tidur?"
"Eh? Kenapa?"
Gue cepat cepat melepaskan semua pikiran random itu"Lo mau sarapan ngga?"
"Lo duluan aja deh, perut gue masih ga enak" jawab gue
Disambut anggukan oleh manusia di seberang ruangan
***
Seungwoo udah berangkat dari tadi, sedangkan gue masih asyik tiduran sambil ngemil di atas sofa, mentang- mentang hari ini jadwal kelas siang.
Perhatian gue tiba tiba teralihkan dengan drama di TV, padahal cuma scene pegangan tangan karakter utama. Tapi kenapa gue malah mikir keras, mata gue tiba tiba membulat seakan akan isinya minta keluar, ketika sesuatu terlewat begitu saja di kepala.
Author POV
Flashback onSeungwoo menatap gadis di pinggirnya yang tertidur lelap. Ia meletakan punggung tangannya di dahi gadis tersebut, masih panas gumamnya.
Tatapannya beralih pada jam tangan yang menunjukan pukul sebelas malam, ia harus pulang. Seungwoo membereskan barang bawaannya kemudian bergegas bangkit.
Sekali lagi, ia melihat Ayra. Tangannya bergerak merapikan selimut yang dipakai Ayra. Baru satu langkah meninggalkan tempatnya-ia terhenti.
"Pa, Ma, jangan pergi, jangan tinggalin Rara"
Tangan dingin Ayra menggenggam jari telunjuk Seungwoo. Genggaman nya sangat erat, melarang sang empunya pergi dari tempat.
Seungwoo menatap Ayra, yang kini terlihat tengah menggigil, ia melepas kembali jaketnya dan mengenakannya diatas tubuh Ayra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me After You | Han Seungwoo
FanfictionPernah ga sih ngerasain ketemu sama orang yang berusaha kamu hindarin bertahun tahun?