Sudah satu minggu Vania libur saat nya esok ia sekolah. Hatinya bak gemuruh, karena ia mendengar akan ada murid baru. Padahal baru saja ia pulang dari Amerika tetapi sudah disambut dengan berita Murid baru.
Pukul enam pagi hari ini Vania sudah tiba di sekolah ia merebahkan kepalanya ke meja. Sambil menghidupkan Kipas Mini nya
"Siapa ya murid itu, kapan ia masuk, dimana asalnya?" Gumamnya dalam hati
"DHUARR!" Kejut Amara dari belakangnya
"Apaansih, kapan lo datang kok gak keliatan?"
"Barusan gue nyingit kayak tikus." Jawab Amara sambil cengingisan
"Mara?"
"Ha." Jawab Amara yang sedang ingin duduk di hadapan Vania
"Ada murid baru ya?" Sambil mengangkat kepalanya dari atas meja.
"Iya, katanya sih dua orang."
"Kelas berapa?"
"Kata bu Rita sih kelas sebelas , terus sama kelas sepuluh."
"Ohh, lo berharab cewe atau cowo."
"Gatau. Kalau cowopun gue gak peduli becouse gue kan udah punya Rendi!"
"Kalo cewe?" Tanya Vania lagi
"Gue bully!"
"Mau lo ketemu pak Bandi di ruangannya?" jawab Vania dengan terkekeh
"Gak ahh!"
"Ke lapangan yok, ntar lagi Bell!"
"Hm!"🍃🍃🍃
Siswa kelas XI. Ips sudah masuk ke dalam kelas, Bu Ratna sudah berada di kelas, tetapi Vania dan Amara sibuk ke Kantin ia izin ke satpam untuk membeli pena tatapi malah beli Air putih. Tampa sadar mereka ternyata bu Ratna sudah menunggu.
"Dari Mana kalian?" Tanya bu Ratna
"Beli Pena bu." Jawab Amara gugup
"Ya sudah duduk sana."
Akhirnya Vania dan Amara duduk di bangkunya masing masing dan tak lupa ia membawa rumus matematika karena jam pertama pelajaran aadalah Matematika yaitu digurui oleh bu Ratna.
"Assalamuallaikum." Tiba tiba seluruh murid terkejut karena sang wali kelas tiba tiba masuk.
"Silahkan masuk bu Rita." Jawab bu Ratna
"Terima kasih." Jawab bu Ratna senyum "baiklah anak anak kita akan kedatangan murid baru!" Ucap bu Rita lagi
"Siapa Van?" Tanya Kalista
"Ga tau Kal!" Jawab Vania sambil menggeleng gelengkan kepala
"Silahkan masuk." Ucap bu Rita sambil melihat ke arah pintu, dan seluruh murid kelas sebelas ips melirik ke arah pintu termasuk Amara dan Vania.
Akhirnya masuklah seorang laki laki berparas Gagah dan maskulin.
"Perkenalkan diri kamu." Ucap bu Rita
"Haii..." ucap laki laki tersebut, belum selesai ia memperkenalkan diri anak perembuan itu sudah meleleh langsung saja meraka menypa balik.
"Haii!" Ucap seluruh murid perempuan kecuali Vania.
"Nama saya Joey Galdion Edfandy kalain bisa panggil saya Joey. Saya pindahan dari
SMA Jayatara."
"Silahkan Joey kamu ingin duduk di mana?" Tanya Bu Rita
"Terserah ibu aja." Jawab Lelaki itu dengan senyum manisnya.
"Ya sudah duduk di samping Vania saja kalau begitu." Jawab bu Rita sambil menunjuk Vania.
Yahh seperti yang kalian tahu bawa kelas XI.Ips sudah Rolling tempat duduk menjadi berpasangan tetapi Vania duduk sendirian karena murid di kelas itu ganjil.
"Haah kok gue." Gumam Vania dalam hati. Saat lelaki itu menuju meja nya.
Akhirnya lelaki itu duduk disamping Vania dan Hati Vania menggebuh kencang tiada tara. Dan yang Vania lakukan adalah tetap Cool. Dan untuk pertama kalinya lelaki berparas gagah itu menyapanya.
"Hai."
"Hai." Sambil menaruh bolpoint nya ke meja.
"Nama lo siapa?"
"Vania Alesandra."
"Ohh." Jawabnya dengan santai
Pelajaran Matematika masih berlanjut sampai jam sembilan akhirnya bell keluar main pun sudah berbunyi.🍃🍃🍃
Bell keluar main berbunyi yang tandanya pelajaran pagi telah usai. Murid sibuk memesan makanan dan seperti biasa Vania memesan makanan di Kantin Mang Jaja.
"Mang soto 2 teh manis dua, air putih dingin dua." Ucapnya Amara kepada mang Jaja.
"Vania?"
"Apa?"
"Gimana rasanya duduk bareng sama Cowok seumur hidup lo!"
"Ya gitu dehh."
"Dia ngajakin lo ngobrol gak."
"Awal nya aja."
"Taruh di mana makanannya neng ini banyak banget soalnya." Ucap mang Jaja tiba tiba datang
"Di sempilin aja mang."
"Oke, makasih selamat makan ya neng." Ucap mang Jaja sambil meninggalkan mereka
"Ya Ampunn." Ucap Amara sambil tertawa memegangi kepalanya
"Apa."
"Gue baru inget si siapa tuh namanya tu cowo?" Tanya Amara
"Joey."
"Haa iya, si Joey kan tipe cowo yang elo suka."
"Kapan gue bilang." Sambil mengerutkan keningnya.
"Waktu SMP."
"Masih ingat aja lu."
"Van."
"Ha."
"Lo lihat Vino gak hari ini?"
"Enggak." Sambil menyedot es teh nya
"Nih gue mau cerita."
"Cerita apa?"
"Ada anak baru di kelasnya Vino."
"Terus apa hubunganya."
"Gue denagar waktu SMP kelas tiga Vino pernah suka tu cewe, terus tu cewe juga suka sama Vino tetapi karena udah mau tamat SMP akhirnya si Vino gak jadi nembak tu cewe. Jadinya si cewe ini tuh masih ngejar Vino sampe sekarang Makanya dia pindah kesini, dan sekarang sekelas lagi."Ucap Amara sambil mengecilkan Volume suara nya.
"Berarti tu cewe mengharap kepastian dongg."
"Ya iya lah makaanya dia pindah ke sini."
"Terus Vinonya sekarang di mana."
"Di kantin Mbak Wati lagi makan bareng." Sambil melihat ke kantin Mbak Wati. Kantin mbak Wati dan Kantin Mang Jaja hanya berjarak 3 kantin.
"Widihh."
"Ngapa lo cemburu." Sambil mencagil Vania
"Ngapain gue cemburu, orang dia bukan siapa siapa kok. Anggep aja pas dia ngantar gue itu cuma kepepet doang." Sambil mengerutkan keningnya.
"Jadi sekarang lo mau sama siapa."
"Ga tau." Sambil meninggalkan Amara
"Heii yang bayar makan lo siapa." Teriak Amara. "Nih mang uangnya."sambil meninggalkan uang di atas meja dan Amara segera berlari mengikuti langkah Vania
"Van.Maap ya tadi." Sambil cengingisan
"Iyaa."NEXT =>
Author leleah gaid jadi segini dulu yaak
Makasihh ❤️❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
My dream boy
Teen FictionVANIA adalah seorang gadis berparas cantik dan kaya ia adalah orang yang jutek, tetapi banyak di sukai para Lelaki