05 - Lust or Love? [M/18+]

886 89 91
                                    

Chapter ini mengandung konten dewasa dimohon para pembaca untuk bijak dalam menyikapi isi cerita ini! Aku udah taruh peringatan konten dewasa akan mulai di mana jadi kalau merasa terganggu silahkan di skip aja.

.

.

.

Kedua tangan Minkyu bergetar sulit rasanya untuk membuka pintu yang ada di depannya. Ini pertama kalinya Minkyu merasa sangat gugup. Minkyu menutup sepasang matanya kemudian menarik napas dalam berusaha untuk menenangkan dirinya. Setelah mengumpulkan seluruh tenaga dan selesai mengosongkan pikirannya Minkyu membuka kembali kedua matanya yang berkilau. Tangannya mulai bergerak menuju gagang pintu dan memutarnya.

"Permisi..." ucap Minkyu setelah setengah pintu terbuka.

Di dalamnya terlihat seorang laki-laki yang sedang duduk dengan gelas yang sudah kosong di tangannya. Penampilan laki-laki itu terlihat sangat mewah, setelan jas berwarna merah dengan kemeja berwarna hitam di dalamnya. Sebagai tambahan jam tangan berwarna emas tergantung di tangan kanannya yang memegang gelas kaca itu. Sepasang sepatu pantofel yang terukir sangat indah menyelimuti kedua kakinya.

Laki-laki itu menoleh ke arah Minkyu dan setelah beberapa detik mata Minkyu terbelalak lebar.

"S-Sebentar..." ucap laki-laki itu.

Wajah yang sangat Minkyu kenal terpampang jelas di depan matanya. Kim Yohan, orang yang dikagumi Minkyu karena parasnya yang menawan sekaligus ditakuti Minkyu karena reputasinya di sekolah.

"Kak Yohan?"

"Minkyu? Lu ngapain di sini?" tanya Yohan dengan wajah penuh kebingungan.

Minkyu terdiam tidak tahu dirinya harus menjawab apa. Walaupun Minkyu tidak berbicara Minkyu sangat yakin Yohan sudah mengetahui semuanya. Untuk apa lagi dirinya berada di tempat yang tidak senonoh seperti ini? Minkyu tidak berasal dari keluarga kaya oleh karena itu satu-satunya alasan Minkyu ada di sini adalah karena dia bekerja di tempat ini.

"M-Maaf kak aku pergi dulu." ucap Minkyu cepat dan membalik badannya tetapi sebelum berjalan pergi tubuh Minkyu ditarik oleh Yohan.

Minkyu terpaksa masuk ke dalam ruangan itu. Yohan berjalan melewati Minkyu dan mengunci pintunya. Sejak kejadian tadi pagi yang ada dipikiran Yohan hanya Minkyu seorang. Rasa kesal, rasa penasaran dan rasa kagum semuanya bercampur aduk menjadi satu. Yohan tidak pernah merasakan perasaan aneh seperti ini sebelumnya.

"Lu orang yang dikirim Jihoon ke sini?" tanya Yohan.

Minkyu menolak untuk menjawab pertanyaan Yohan dan melihat ke bawah. Kedua tangannya menyatu, jari-jarinya saling menggosok satu sama lain memperlihatkan betapa gugup dirinya sekarang.

Yohan mengangkat wajah memaksa anak laki-laki di depannya untuk menatap wajahnya. "Kyu jawab gue." perintah Yohan matanya tajam membuat Minkyu takut.

"Iya." balas Minkyu sangat pelan. Apabila mereka tidak ada di ruangan kedap suara sekarang maka apa yang dikatakan oleh Minkyu jelas tidak akan terdengar.

Yohan tersenyum lebar setelahnya, memang sahabatnya Jihoon tidak pernah mengecewakan dirinya. Yohan merasa bahwa hari ini adalah hari yang terburuk tetapi tidak sekarang karena semuanya telah terobati dengan kehadiran anak manis di depannya ini. Anak yang sejak siang tadi mengganggu pikirannya dan membuatnya termenung berkali-kali. Terlebih lagi Minkyu terlihat lebih cantik daripada biasanya hari ini, wajahnya terlihat lebih bersinar dan pakaiannya lebih rapi dan sangat cocok untuknya.

"Kalau kakak merasa tidak nyaman aku carikan yang lain."

[WARNING! 18+ MATURE CONTENT UP AHEAD READ AT YOUR OWN RISK!]

Taming The Beast! [Hankyu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang