Episode 3

24 3 0
                                        

Yaitu, salah satu tekan ku yang bernama Rega  meluapkan kekesalan terhadap diri ku dengan cara yang tidak pantas, melanggar norma kemanusiaan. Rega  menutup kepala ku  mengunakan helem motor dengan tekanan yang keras hingga membuat ku susah bernafas. lalu aku memberontak dan akhirnya aku melepaskan helem yang sempat di  tekan ke kepala ku. Sungguh rasanya sangat  mengiris batin mengapa teman ku tega memperlakukan aku seperti itu  bahkan di tambah lagi Rega menyodorkan sepatu ke arah mukaku . "nih makan nih sepatu, sekalian ngomong sama sepatu banyak bacot elo (ucapnya sambil tertawa dan menyodorkan sepatu). apalah daya ku aku hanya bisa menangis dan menahan amarah ku namun aku mulai tak sanggup dengan keadaan tertekan seperti ini, namun aku bingung apa yang seharusnya aku perbuat apakah aku harus bercerita pada Ayah dan Ibu ku? atau aku harus diam saja merahasiakan semua ini kepada semua orang?. waktu pulang pun tiba aku bergegas meninggalkan kelas tanpa menghiraukan teman-teman sekelas ku dengan mata yang sembam akibat air mata kesedihan dan rasa tertekan aku memutuskan untuk pulang lebih dulu namun  di saat aku berjalan menuju arah gerbang aku mendengar suara seseorang yang memanggil ku dari kejauhan
"Bella....Bella tunggu.
lalu aku menoleh ke arah kanan rupanya itu suara Ayuk teman ku namun dia tidak satu kelas dengan ku. "Ayu hay  gimana yuk (tanya ku sambil melempar senyuman kepada Ayu)
"Kamu pulang bareng ya sama aku  hari ini aku enggak  bareng Maya soalnya Maya mau  pergi sama pacarnya
"yaudah  ayok bareng tapi kita naik angkot yaa gimana? (tanya ku pada Ayu)
"enggak papa Bell kan emang biasanya gitu, tapi kita ke kelas ku dulu ya nemenin  Sesa dia belum di jemput sama kakak nya nggak papa kan bell?
"ayok kita ke kelas mu, nggak papa kok kan masih jam 3 sore. Akhirnya aku dan Ayu bergegas menuju kelas  Ayu yang berada tepat di sebelah kelas ku kami pun memasuki ruang kelas yang  sudah tidak ramai lagi hanya tersisa beberapa orang saja Maya, Ayu,Sesa dan Riya. kami pun berkumpul di salah satu meja kelas sambil berbincang-bincang
"Ehh May katanya mau pergi sama pacar kamu (tanya Ayu)
"Iya dia lagi ambil  motor soalnya tadi dia naik ojek online motornya di tukang tambal ban (jawab Maya  yang sedang  membereskan tasnya)
"Loh May ban motor pacar mu kempes tadi pagi? (Tanya ku pada Maya)
"Iua. nih bell kayanya kena paku di jalan ban motornya (ucap Maya)
"Pantesan tadi pagi aku lihat dia di hukum Bu Ika (guru BP)
"iya kan, dia terlambat tadi pagi. ehh tunggu  deh Bell mata kamu kok sembam kaya habis nangis kamu kenapa Bell (tanya Maya  dengan menatap ku  penuh keheranan). bagaimana ini apakah aku harus bercerita kepada Maya dan yang lain akibat perilaku Rega.... mungkin aku harus bercerita pada mereka

Setelah aku menceritakan panjang lebar kronologis kejadian yang di lakukan Rega dan teman kelas ku yang lainya, Maya ,Ayu dan Sesa memberi ku masukan agar aku melaporkan hal ini ke wali kelas ku dan ke Guru BP namun aku masih ragu tapi jika di biarkan mereka akan semakin keterlaluan terhadap diri ku. lebih baik aku ceritakan hal ini kepada Ayah dan Ibu ku terlebih dahulu, aku tidak ingin mengambil langkah yang salah. Sesampainya di rumah aku kembali memikirkan kejadian yang aku alami, kejadian yang tak pernah terlupakan harga diriku di injak-injak hanya karena persoalan sepele tapi mau tidak mau aku harus bercerita pada Ayah dan Ibu ku. Aku menemui Ayah dan Ibu ku di ruang tengah rupanya mereka sedang minum teh dan berbincang-bincang hangat dengan pakde (kakak laki-laki dari Ibu) . tapi nampaknya mereka tidak sedang berbicara serius mungkin aku akan sedikit memotong perbincangan mereka karena aku merasa permasalahan ku penting untuk di bicarakan, "Bu  ada yang mau Bella omongin penting banget (ucap ku sambil mendekat ke arah Ibu ku) sejurus kemudian pakde ku (kakak laki-laki dari Ibu) menatap ku penuh tanya  "kamu habis nangis ya nal kok matanya sembam ?
"Ada yang  mau aku omongin penting.
"Soal apa ? Kamu kenapa nangis? (tanya Ibu). lalu aku menceritakan semuanya pada Ayah & Ibu ku  sungguh lega rasanya  karena aku menceritakan apa yang aku alami  ya setidaknya aku merasa tenang dan lebih ringan. ternyata dari peristiwa yang aku alami dari cerita tersebut menuai respon yang mengejutkan dari kedua orangtua ku mereka merasa marah, tidak terima atas sikap teman-teman ku bahkan seluruh keluarga ku merasa kesal  dan tidak terima.  "besok kamu kasih uang sama temen mu suruh dia beli pengharum yang banyak kampungan caranya memperlakukan kamu seperti itu, dan Ayah  serta Ibu akan menghadap ke kepala sekolah untuk membereskan  kasus ini kalau perlu Ayah akan lapor ke dinas pendidikan sekalian (ucap Ayah ku dengan tegas)
"Ta...ta...tapi yah nanti kalau aku makin di musuhin satu kelas gimana ? (ucap ku terbatabata)
"Kamu enggak usah takut nggak ada teman nggak masalah kan bentar lagi lulus (ucap Ayah yang berusaha menenangkan ku) .

Tiba di sepertiga malam yang sunyi sepi dan hening, aku terbangun dari tidur ku. sejenak aku terdiam, fikiran ku mulai tidak karuan karena memikirkan apa yang nanti akan terjadi, hati ini gelisah tak karuan akhirnya aku memutuskan untuk mengambil air wudzu untuk melaksanakan sholat tahajud untuk bermunajab kepada sang pencipta meskipun hal ini sangatlah jarang ku lakukan. Aku merintih menangis meminta keadilan dari sang khaliq agar permasalahan ini cepat menemukan jalan keluar dan aku cepat terbebas dari masalah yang membelit ku. kemudian ku bersujud di atas sajadah dan menangis meminta keadilan yang seadil-adilnya dari sang pencipta, karena hakim yang terbaik adalah Allah SWT.
Singkat cerita. Ayah dan Ibu mendatangi sekolahku dan langsung menghadap Guru BP mereka menceritakan bagaimana  peristiwa yang aku alami. awalnya  Bu Ika(Guru BP) tidak menduga dan tidak percaya bahwa akan ada peristiwa itu, namun setelah dia mengetahui bahwa Rega lah yang membuat ulah dia percaya karena Rega ini terkenal membuat biang keributan dari ia kelas 1 SMA.
"Pokoknya saya minta masalah ini harus di tindak tegas karena ini menyangkut hak asasi dan harga diri anak saya, saya mau anak yang bernama Rega,Andin serta yang terlibat dalam insiden pembuliyan anak saya di usut dan harus di beri efek jera (ucap Ayah ku dengan tegas)
"Baik Pak kami mohon maaf jika memang salah satu anak didik kami mengganggu ketenangan dan kenyamanan belajar anak Bapak. bawasanya kami benar-benar tidak tau jika ada insiden pembuliyan di kelas 3, karena Bella sendiri tidak pernah menceritakan hal ini pada kami (ucap Bu Ika)
"Justru itu, anak saya selama ini diam karena tidak ingin mencari masalah, anak saya di sini bertujuan untuk belajar jika dalam proses belajar di ganggu dengan hal seperti ini kasian anak saya (ucap Ibu ku ). Kemudian  Bu Ika memanggil ku dan menanyakan  kronologi kejadian dari sudut pandang ku. dan setelah itu  Bu Ika menanyakan  pula pada Rega dan Andin bagaimana kronologi nya awalnya mereka tidak mengakui apa  yang telah mereka perbuat pada diri ku hingga sempat membuat Bu Ika percaya pada Rega dan teman sekelas ku yang lain, bahwa aku di tuding mengarang cerita pada Bu Ika dan wali kelas ku. namun akhirnya Ayah ku memilih untuk mengintrogasi  Rega dan Andin dengan sikap yang kurang sopan semakin membuat Ayah ku kesal terhadap tindakan mereka. setelah lama menunggu akhirnya mereka mengakui bahwa merekalah yang melakukan pembuliyan fisik terhadap diri ku, mereka di bawa ke kantor kepala sekolah untuk membuat surat pernyataan di atas matrai   yang isi dari surat tersebut  bawa mereka berjanji tidak akan melakukan pembuliyan.
"Surat ini saya akan bawa jika 2 anak ini melanggar maka urusan ya dengan hukum karena mereka sudah tanda tangan di atas matrai (ucap Ayah ku dengan nada tegas). Akhirnya lega juga permasalahan ku selesai juga. Namun selang beberapa hari setelah permasalahan itu  tuntas keadaan di kelas bukanya membaik akan tetapi.....
           
              BERSAMBUNG...

Bagaimana kelanjutan kisah HIJRAH FISABILILLAH selanjutnya..... Ikuti terus dan simak  terus yaa

   Terimakasih untuk para pembaca yang telah membaca kisah ini😍😍😍 tunggu Episode  selanjutnya jangan lupa di shere, like ya😘

HIJRAH FISABILILLAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang