Bukanya membaik akan tetapi keadaan semakin memburuk. Seluruh teman sekelas ku menggunjingku dan semakin membenci ku bahkan ada yang berpura-pura baik namun sebenarnya dia berniat buruk terhadap diri ku di tambah lagi wali kelas ku yang tidak percaya atas kejadian yang aku alami beliau lebih percaya terhadap teman-teman satu kelas ku yang menutupi kebusukan dari Rega. Bahkan cerita itu sudah berkembang sampai ke ruang lingkup guru SMA ku mereka mengira bahwa aku berbohong atas cerita itu, meskipun juga ada yang percaya pada ku tapi rasanya ini tidak benar. buat apa aku berbohong untuk hal yang tidak penting jika aku berbohong tidak mungkin aku memberanikan diri ku ini untuk membawa permasalahan ini sampai ke kepala sekolah. hari demi hari berganti ku lalui dengan kesendirian ku di sekolah yang cukup luas itu, aku hanya sendiri. pergi ke kantin sendiri, belajar sendiri, dan aku selalu menyendiri di perpustakaan sekolah karena di sana aku mendapat ketenangan karakter ku yang introfet sudah terbentuk sejak lama, aku lebih suka berada di tempat yang tidak terlalu banyak orang maka dari itu perpustakaan adalah tempat yang tepat untuk menikmati waktu senggang ketika aku di sekolah.
Suatu ketika saat aku sedang berada di perpustakaan ada salah seorang guru wanita paruhbaya bernama Bu Endah. kami sudah sangat dekat sekali seperti Ibu dan anak kandungnya beliau begitu baik sekali terhadap ku bahkan satu-satunya guru yang satu pemikiran dengan ku aku sungguh sayang terhadap beliau sudah ku anggap seperti Ibu ku sendiri. Beliau datang menghampiri ku yang sedang membaca majalah. "Bella kamu kenapa di sini sendirian ini kan sudah bel masuk kelas (dengan raut wajah terheran-heran)
"Bu Endah hehehe (ucapku sambil mencium tangan beliau) "ini saya pengen di sini Bu cari suasana tenang saja
"Loh ini kan kamu pelajaran? Jam nya siapa memang kok kamu sesantai ini ? (saut Bu Endah sambil mencari posisi duduk yang nyaman).
"emmm....ini jam nya Bu Ira, Bu Bu Ira kan lagi sakit jadi jam kosong sampai 2 jam kedepan
"Tapi kamu di kasih tugas kan?
"Sepertinya tidak Bu, soalnya jika di beri tugas pasti Bu Ika sudah berpesan pada kelas saya, atau guru-guru yang lain yang mungkin di titipkan tugas oleh Bu Ira
"Jadi begitu, tapi kamu harus tetap berada di kelas karena ini jam pelajaran siswa tidak boleh berada di luar kelas nak (Bu Endah menegurku dengan baik)
"Nanti saja Bu nunggu 1 jam berakhir kurang 30 mnit lagi berakhir bu (saut ku penuh tegang)
"Memangnya kenapa Bell nampaknya kamu enggan masuk ke kelas, ada apa sebenarnya?
Aku hanya terdiam dan tertunduk di hadapan Bu Endah rasanya ingin sekali memeluk beliau dan menangis namun aku harus kuat dan tegar untuk menceritakan semuanya ke Bu Endah karena beliaulah yang mampu mengerti ku, mampu menjadi pendengar yang baik untukku. akhirnya aku menceritakan semuanya permasalahan pembuliyan yang aku alami pada Bu Endah dari awal dengan ditel Bu Endah hanya menggelengkan kepala saat mendengar cerita ku.
"Bu Endah sebenarnya sudah mendengar cerita itu dari guru-guru memang banyak yang tidak memperdulikan hal tersebut karena tidak ada saksi nyata di kejadian yang kamu alami, jadi cerita itu masih simpang siur antara kamu yang mengadangada atau teman-teman mu yang tidak ingin mengakuinya.
"Demi Allah Bu Bella tidak mengadangada soal ini sama sekali tidak, seandainya ada CCTV mungkin semuanya bisa terbuktikan siapa yang salah dan benar (ucapku dengan mata yang berbinar-binar)
"Bu Endah percaya sama Bella, Bu Endah yakin kalau Bella yang menjadi korban di sini karena Bu Endah hafal karakter teman-teman mu itu, tapi Bu Endah hanya memberi masukan sama kamu Bell.
"Apa itu Bu? bantu Bella mencari jalan keluarnya (aku meminta solusi yang terbaik pada Bu Endah)
"Allah solusinya Bella, karena hanya DIA lah yang mampu mengubah semuanya dengan cepat, karena hanya DIA lah yang selalu ada untuk hambaNYA. Kamu mengerti kan apa yang Bu Endah maksut
"Iyaa Bu saya mengerti maksut Bu Endah apa, saya akan berusaha untuk selalu mendekatkan diri pada Allah.
"Bagus kalau kamu sudah mengerti apa yang Ibu maksut. sekarang kamu masuk ke kelas tutup telinga jangan hiraukan omongan teman-teman mu.
"Terimakasih Bu sarannya Bella merasa legaDi tengah perjalanan aku menuju ke kelas, aku mulai berfikir dengan apa yang di ucapkan Bu Endah. memang benar adanya solusi yang terbaik dari yang terbaik adah berserah diri pada Allah SWT aku sadar bahwa selama ini aku tidak melibatkan Allah dalam setiap hal yang terjadi dalam hidupku mulai saat itu aku pelan-pelan mulai berusaha untuk selalu mendekatkan diri pada sang pencipta ala lagi mengingat sebentar lagi aku akan ujian nasional, kalau bukan bergantung pada Allah, kepada siapa lagi....
Bersambung...
Penasaran dengan kelanjutan cerita ini.... Mau tau bagaimana kisah ini.... Simak terus ceritai ini sampai tamat
Tunggu Episode selanjutnya....
Terimakasih untuk para pembaca yang sudah membaca kisah ini semoga terinspirasi dengan kisah ini jagan lupa bintangnya dan sher ke semua teman kalian😍😍😍😍SELAMAT MEMBACA
KAMU SEDANG MEMBACA
HIJRAH FISABILILLAH
Non-Fictioncerita ini mengisahkan tentang pengalaman spiritual yang melibatkan Allah dalam pengalaman ini, dan kisah ini di ambil dari kisah nyata mari kita simak kisah ini sampai selesai