Episode 9

13 1 0
                                    

Seusai melaksanakan sholat Duha,pandangan ku teralih ke arah jam dinding tak terasa jam istirahat akan segera berakhir 5 menit lagi. Aku bergegas meninggalkan musola untuk menuju ke ruang kelas yang sangat amat tidak aku sukai andai kata aku di per boleh kan pindah kelas rasanya ingin sekali pindah. namun sayang tidak di per boleh kan dari pihak sekolah.

Hari pun berganti di sambut awan mendung penuh kesejukan. tak terasa ujian praktik bahasa jawa  hampir di depan mata namun aku mulai meragu pada diri ini. "Apakah aku bisa mendapatkan nilai bahasa jawa seperti teman-teman ku? sedangkan aku saja tidak di percaya teman-teman ku untuk merias (gumamku dalam lamunan)

Suara langkah kaki terdengar jelas semakin mendekat ke arah pintu kelas ku. di buka lah pintu tersebut dari arah luar kelas rupanya itu Psk Fahri.
"Assalamualaikum anak-anak (sapa nya sesaat kali pertama memasuki kelas)
"Waallaikumsallam pak (serempak menjawab salam pak Fahri)
"Mohon maaf anak-anak kemarin saya ada seminar pasca sidang skripsi , jadi ujian praktiknya di tunda. Nah untuk itu, kita semua akan mengadakan ujian praktik besok hari sabtu.
"Loh Pak Sabtu nggak libur Pak biasanya kan libur? (tanya salah seorang teman)
"begini, memang biasanya kita kalau hari sabtu libur tapi saya harap untuk kali ini tidak libur dulu hanya kali ini saja untuk ujian praktik kalian, karena Sekolah kita akan mengadakan Pensi sederhana nah acaranya  akan di selingi pentas drama kalian
"Wihh... Berarti kita tampil di pensi dong
"Iyaa Anas nanti Pak Fahri akan beri tahu urutan tampil kelas kalian.

Seketika suasana menjadi ramai dan berisik. tentu saja mereka sangat senang akan tampil di atas panggung maklumlah mereka tidak pernah melakukan unjuk gigi di atas panggung dan di depan khalayak ramai. sampai suasana ramai dan gaduh terhenti menjadi sunyi takkala seorang guru wanita paruhbaya memasuki kelas. seluruh penghuni kelas mulai menyadari bahwa hari ini tetap ada kegiatan belajar. seorang guru  wanita paruhbaya tersebut bernama Bu Indi Ia mengampu mata pelajaran Sosiologi di sekolah ku.
"Assalamualaikum anak-anak ku sekalian hari ini terakhir kita bertemu sebelum ujian sekolah berlangsung.sekitar seminggu lagi jadi saya harap pembelajaran kita hari ini di maksimalkan ya
"Baik bu....(seluruh penghuni kelasku memberi respon sembari mengeluarkan buku)

Tak terasa 2 jam berlalu begitu cepat, suara bel sekolah berbunyi. menandakan jam istirahat berlangsung. menutup jam pelajaran Sosiologi.akan tetapi kala itu, sebuah kejadian nyata ku alami masih terekam jelas di memory ku masih teringat jelas wajah-wajah orang-orang yang sering melakukan pembuliyan, penghinaan bahkan mengucap kata-kata kasar di hadapan ku. Deya,Dian,Andin,Ghania,Rega dan di antara lain Agus yang selalu menjadi pelopor seluruh teman-teman untuk membuliy ku serta ada satu lagi Ia bernama Adit.

Tak habis ku pikir mengapa mereka melakukan perbuatan seperti itu terhadap diri ini, pembuliyan terhadap seseorang adalah perbuatan yang tidak pantas hal tersebut merupakan kejahatan yang  akan berdampak buruk bagi sikis korban bulying.
Terkadang jika aku berbuat sesuatu hal yang tidak merugikan untuk mereka pasti mereka tetap akan menyerang ku dengan buliyan yang tidak pantas, apapun yang ku lakukan baik salah maupun benar, itu selalu salah di mata mereka dan diri ku ini selalu di anggap remeh oleh mereka.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 21, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HIJRAH FISABILILLAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang