Prolog

25 5 0
                                    

Darah berserakan dimana mana. Orang orang sibuk dengan lawan mereka masing masing tanpa mempedulikan yang lain. Mereka begitu bernafsu untuk menghabisi pihak lawan. Pedang saling bersahutan. Saling menunjukan ketajaman masing masing.

Sementara di sisi lain seorang ratu tengah berjuang melahirkan anak pertamanya ditemani sang raja disampingnya.

"Yang...hhh... Mu.. U... Li.. A.. Ttto.. Llong... Bbber.. Hhh...jjjajanji....llah pppaa ....ddda... hhaammba....bbahwahh... Enghhkau.. Akhaan... Meenjjjagggahh..hhh...aanak... Kkkiyta...hhhh" Ujar sang Ratu.

"Ratuku. Aku mohon agar kau tidak berbicara seperti itu aku yakin kita akan bisa menjaga anak kita bersama, melihatnya tumbuh dewasa dan pada akhirnya menggantikan posisi kita."
Sahut sang Raja.

"Ttta.. Ppi...ak. akhu... Ttiidak.. ssshhang... Nnggupp.. Llahhgghhii.... AAARRRGGGHHHHH"

oeekkk oeekk....

"TIDAAAKKKK"

Itulah akhir kehidupan sang Ratu. Ia menghembuskan nafas terakhirnya bersamaan dengan lahirnya anak yang selama ini ia dan Raja nantikan.

"Selamat yang mulia anak adalah perempuan dan dia sempurna tanpa kekurangan apapun." ucap salah satu tabib yang menangani Ratu saat melahirkan.

Raja mengambil alih putrinya. Tanpa sadar ia meneteskan air mata. Yang kuasa telah mengambil Ratunya. Dan menggantinya dengan bidadari kecil yang masih berlumuran darah di dalam gendongannya.

"La Luna Shinlich" bisik sang Raja di telinga putrinya.

"Persiapkan pemakaman untuk Ratuku. Siapkan sedetail mungkin jika ada kekurangan maka akan ku tebas kepala kalian. Keluar." perintah mutlak sang Raja telah di keluarkan.

"Mohon ampun yang mulia. Hamba ingin memberi kabar bahwa kerajaan kita telah memenangkan peperangan. Bangsa penghisap darah itu akan pergi dari negri ini." ucap panglima utama kepada sang Raja.

"Kau boleh keluar" suara raja terdengar datar dan dingin. Tanpa berkata apapun panglima langsung keluar sebelum kembali menutup pintu.

prokk prokk prokk

Suara tepukan tangan membuat raja segera menoleh dan menemukan pelayan setia istrinya tengah menatapnya dengan tatapan mengejek.

"Yeahh. Ratu telah tiada maka kesetiaanku sudah berakhir. Ini saatnya aku bertindak. Bukan begitu Yang Mulia? " ucap nya sambil tersenyum sinis.

"Apa maksud mu? " tanya sang Raja.

"Ahahhahhahaah maksud ku? Ah ini yang ku maksud"

Dia melesat dengan cepat dan mengambil alih putri Luna dari gendongan ayahnya. Dan hampir membuat bayi itu terlempar keluar jendela.

"APA YANG KAU LAKUKAN BASUARY. KEMBALIKAN PUTRIKU"

"HAHHAHAH TIDAK AKAN PERNAH. ANAK INI AKAN AKU BUNUH. HAHHAHAHHAA"

"PRAJURIT TANGKAP PENGHIANAT ITU"

"HAHAHAH KALIAN TIDAK AKAN BISA MENANGKAPKU HAHHAHHA"

Lalu dalam sekejap semua riuh. Putri mereka telah di culik yang bahkan belum satu hari menghirup oksigen di dunia ini. Dan Raja mereka hancur. Tidak. Bukan hanya raja yang hancur tapi seluruh rakyatnya juga. Apakah yang harus mereka rasakan? Senang karena memenangkan peperangan. Atau harus merasa Sedih karena kehilangan dua cahaya di negri mereka?.

__________________TBC________________

Slm.Mns
Aza_Oja
7 - 09 - 2019

The Wizard Girl [RE-UPLOAD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang