You are not alone now.
~?~Matahari bersinar seperti biasanya. Tapi di dalam gubuk tua itu suasananya sangat berbeda dari biasanya. Yang biasanya hanya ada Fory dan Poutty sekarang bertambah dengan Arel dan seorang peri yang belum sadarkan diri dari kemarin.
"Huaaaa kapan peri ini akan bangun? Aku sudah lelah." Keluh Arel.
"Hmm sebaiknya kau tidur sana. Biar aku yang menjaganya" ujar Fory yang masih setengah tidur.
"Baiklah" tak lama setelah itu Arel telah terkapar di samping peri itu.
"Hooaaamm. Aku rasa aku butuh mandi" lalu Fory berjalan ke arah kamar mandi sederhana yang ada di samping gubuk itu.
Ya, dari tadi malam mereka bergantian menjaga peri itu. Sehingga mereka jadi kekurangan tidur. Semalam suhu tubuh peri itu sangat tinggi dan membuat kedua gadis itu cemas. Meskipun tidak mengenalnya mereka merasa harus menolongnya.
Setelah selesai mandi, Fory kembali masuk ke dalam gubuknya. Ia duduk di tepi tempat tidur. Sambil mengamati dua orang yang tertidur di atas tempat tidurnya.
Aku tidak percaya bahwa sekarang di pulau yang kecil ini ada orang selain aku. Aku merasa sangat senang. Batin Fory.
"Hei kalian berdua ayo bangun!" ucap Fory.
"Ya ampun mereka ini"
"HEYY BANGUN!!!" teriak Fory.
Brukk
"Aku dimana? Aku dimana?" ucap si peri sambil melihat sekitarnya.
"Aduh aduh punggungku sakit." rintih Arel.
Ya setelah Fory berteriak Arel jatuh dari tempat tidur. Sedangkan si peri terbangun.
"Sudah kalian sana pergi mandi" suruh Fory.
"Eh kau itu siapa? Berani sekali kau menerintahku" ucap si peri angkuh.
"Ahh kalian berisik. Hoaaammm. Sudah aku mau mandi" ucap Arel sambil berlalu pergi.
"Hei kau. Katakan dimana aku?" ujar si peri.
"Hmm. Kau ada di suatu tempat yang tidak bisa di jamah oleh orang lain" ucap Fory menakuti.
"Hah?! Aku tidak percaya" ucap si peri.
"Ya sudah kalau tidak percaya. Mari ikut aku" ajak Fory.
Tanpa menunggu balasan dari si peri Fory langsung beranjak pergi ke luar rumah yang di ikuti secara terpaksa oleh si peri. Sesampainya di luar si peri sangat terkejut.
"H-hei ini?" si peri terkejut melihat keadaan di luar rumah Fory. Hanya ada hutan di sekelilingnya. Dan samar samar terdengar suara deburan ombak.
"Bagaimana masih tidak percaya?" ucap Fory agak sedikit lumayan menyebalkan.
"Ah. Ini pasti ilusikan?" ucap si peri.
"Terserah kau sajalah aku tidak peduli" ucap Fory lelah.
"Hei kalian sedang apa?" tiba tiba Arel datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wizard Girl [RE-UPLOAD]
FantasySendirian. Kesepian. Hening. Senyap. Setidaknya itulah yang dirasakan oleh seorang gadis hutan.Kesehariannya hanya untuk merenungi siapa dia? Darimana asalnya? Atau Siapakah la orang tuanya? Semua pemikirannya bersatu dan berujung bunt...