"Kamu terlalu bernilai untuk berdampingan dengan orang-orang yang murahan!"
🥀🥀🥀
"Sebenarnya aku ingin menyampaikan sesuatu!"cicit Qori anak kelas 10. Ia menghadap ke bawah,memainkan jari telunjuk,enggan menatap lawan bicara di depannya.
"Apa,bilang sama gue?"tukas Nick,Kaka kelas yang memiliki segudang fans,namanya telah dikenal seantero sekolah.
"A..ku.. se..b..e.nar..nya ci..n.ta.. sama.. ka..ka!"sulit rasanya bagi Qori mengumpulkan keberanian untuk menyatakan perasaannya yang sudah tak mampu dibendung.Suaranya sangat kecil,bahkan tidak ada yang mendengar ucapan Qori.
"Coba kerasin suara lo?"titah Nick,ia berusaha untuk mendengarkan lebih jelas kata-kata yang keluar dari gadis dihadapannya.
"Aku cinta sama Kk,dari awal pertama aku liat Kk,maaf aku lancang asal nembak orang aja,aku harap Kk bisa balas perasaanku?"kali ini rasanya qori sudah kehilangan akal sehat,berani sekali dirinya yang notabenenya sebagai adek kelas,menembak Kaka kelas impiannya.
Mungkin banyak orang yang menganggap dirinya tak punya harga diri sebagai perempuan.
Nick?dia hanya menatap lurus memandang qori yang dari saat tadi selalu menatap ke tanah.Dirinya bukan hal yang pertama ditembak oleh seorang perempuan,sudah berkali-kali Nick mendapatkan pernyataan cinta dari perempuan.
Nick menghela nafas panjang, berharap kali ini dirinya bisa memberikan jawaban yang sama saat ditembak oleh perempuan.
Tapi saat ini berbeda,hati Nick sedikit terdorong pada gadis lugu bernama Qori Lunatia.
"Makasih atas perasaan lu udah berani nyatain perasaan ke gue,jujur gue kagum sama keberanian lu."
"Tapi aku gak akan maksa Kk kok!"ujar Qori.
Nick mendekat menuju qori,menepuk pundak qori sembari berkata.
"Cinta ga mesti memiliki kan?gue juga ada hati yang harus gue jaga!"jurus ampuh Nick yang sering ia gunakan saat menolak perempuan secara halus,tapi membuat nyesek:)
"Iyaa Kk,aku ngerti,kalo ingin nolak, katakanlah dengan jelas,supaya rasa kecewa ini tidak menular."qori tak dapat lagi menahan air mata yang sedari tadi ia tahan,kemudian pergi dengan cepat meninggalkan Nick.
"Apa gue salah ngomong?"itulah pikir Nick.Ia mengacak rambutnya frustasi,niatnya tak ingin menyakiti qori tapi lisannya tak mau berkompromi dengan hatinya.
Aaargghhh,gue harus gimana?,batin Nick menjerit.
Menyesal,itulah satu kata yang dialami Nick saat ini.
***
Keesokan harinya...
Nick sedang asik tertawa ria bersama sahabat-sahabat laknatnya di dalam kelas.
"Permisi..."
Semua pandang mata tertuju pada gadis berkacamata yang berdiri di ambang pintu, seperti mencari seseorang.
"Iya,nyari siapa de?"jawab Anton sang ketua kelas.
"Hmm...ada ka Nick?"balas putri.
Merasa namanya terpanggil,nick menoleh ke arah putri yang ia tau sebagai adek kelas.Nick menghampiri putri.
"Kenapa?"
"Ini ada surat dari sahabat gw,gw tau apa yang terjadi kemarin,jangan khawatir
Gw ga bakalan cepu, permintaan terakhirnya berharap lu bisa baca surat ini!"putri menyodorkan surat pada Nick,kemudian pamit pergi.
"Ada apa bro?"tanya Anton.
Hanya gelengan menjadi jawaban Nick.
Nick keluar dari kelas dan menuju tempat sepi dan damai untuk membaca surat dari qori,kenapa nggak di kelas?
Temannya pasti akan kepo,dan itu membuat Nick risih,jadi ia putuskan memilih taman belakang yang jarang didatangi orang.
Ketika sampai Nick segera meletakkan bokongnya pada kursi yang telah usang namun masih kuat untuk diduduki.
Jebakan
Hatiku retak..
Tak menentu arah mata angin,
Saat kau ucapkan cinta tak harus memiliki.
Faktanya diri ini terlalu egois
Tak membiarkanmu lepas dari dekapanku.
Bila kau tak ada perasaan yang sama denganku,tolaklah dengan tegas,jangan secara halus agar kecewa tak menular.
Aku sadar,diriku tak sempurna seperti dia
Yang kau kagumi,aku pun tak berniat mengubah diri seperti dia.
Kau datang saat hati ini berdebu,
dirimu menghapus perlahan debu ini.
Menumbuhkan rasa yang tak bisa kuceritakan,
Tertawa hingga lupa semua masalah.
Tak tik mu sudah kupelajari sebelumnya,
dari seseorang yang datang sebelum dirimu,
Mengenal--menyapa-mendekati--memberi kenyamanan--lalu meninggalkan.
Seperti itu bukan?bila aku salah tolong koreksi.
Kau seperti membuat lubang,ditutupi daun sedemikian rupa,hingga tak kasat mata.
Lalu dirimu memancing mangsa untuk berada di atas lubang yang telah kau buat,tanpa sengaja mangsamu jatuh dalam lubang yang kau buat sendiri.
Aku mendoakanmu menjadi sosok pahlawan yang rela melindungi orang yang kau sayang.
-Qori
Maaf,kata itulah yang terus keluar dari mulut manis Nick,ia merasa dirinya telah sangat bersalah pada gadis polos nan lugu macam qori.
***
Cairan bening nan hangat selalu meluncur bergantian,membekas di pipi.
Gadis itu menangis,baru saja beberapa part dalam buku novelnya,
Ia sudah terbawa oleh suasana.
Lembar demi lembar sudah ia tempuh,hingga akhirnya Qori yang sudah jelas menjadi peran utama,dengan perjuangan dan keberaniannya menyatakan perasaan kepada Nick,tapi ekspetasinya tidak sesuai dengan realita.
"MISII PAKEET!"suara kurir menggelegar sampai terdengar di kuping Nasyifa,sudah berkali-kali ketukan pintu terdengar.
Siapa yang mesen?ganggu aja tolonglah,part lagi seru-serunya juga,itulah pikir Syifa,saat dirinya sadar tidak memesan sesuatu.
Mau tak mau Syifa keluar dari surga di rumah,yaitu kamar tidurnya sendiri.
Dengan keadaan seperti sebelumnya,Syifa keluar dengan PDnya,air matanya membekas pada pipi mulusnya.
"Dengan mbak Nasyifa,pesenan buku novel,seharga 240.000 sudah dibayar,tinggal di tanda tangan aja silahkan!"kurir menyodorkan sebuah papan yang di atasnya sudah ada kertas untuk ditanda tangani.
Syifa pun mengikuti instruksi kurir,dan mendapatkan paketnya.
"Terimakasih mbak,saya pergi dulu"
"Tunggu mass,ini paket atas nama siapa yah? perasaan saya tidak mesan apapun!"Syifa bertanya.
"Loh atas nama mbak Nasyifa Anggraini?itu nama mbak sendiri bukan?"
"Ohh iya, hehe,yodah makasih mas."
Kurir langsung beranjak pergi dari hadapan syifa.
Gadis itu mempunyai puluhan pertanyaan di kepalanya.
______________________________________
GIMANA PENDAPAT KALIAN TENTANG CERITA YG GW BUAT INI?
SEMOGA SUKA YA GES,JANGAN LUPA VOTE AND KOMEN 😚
SUKA DAN BACOTIN CERITA GW YAA!
-SALAM KISUT✌️
KAMU SEDANG MEMBACA
🍂Nasyifa 🍂
Подростковая литература"Sekarang Lo milik gue,nolak gue cium!"tukas Kaivan,cowok dengan percaya diri yang tinggi. "Ga,ngapain juga gue harus jadi milik lo!"tolak Nasyifa. cup... rasanya pipi Nasyifa yang biasa dipanggil Syifa sudah merah seperti kepiting rebus,saat itu ju...
