6. Someone

363 10 0
                                    


Syifa mengangguk paham,serta menenangkan diri dalam pelukan Arsa,setelah dirasa cukup tenang,Syifa duduk kembali pada posisi sebelumnya.Melanjutkan perjalan yang sempat tertunda.

***

"MAMI DASI AKU DIMANA?DI GANTUNGAN KO GADA!"pekik Syifa melengking,sudah menjadi kebiasaan gadis itu bila barang yang tidak bisa ditemukan oleh dirinya,akan meneriaki Mami tercintanya.

Amalia berlarian menuju kamar putrinya, dengan membawa alat penggorengan/spatula,yang ia lupakan saat memasak tadi.Melengos masuk ke dalam kamar,Amalia melihat putrinya mengacak-acak seluruh kamar hanya untuk mencari dasi.
Ck,dasar,Amalia membatin.

"Mi bantuin aku dong, biasanya tangan mami selalu ajaib,nemuin barang yang nggak bisa aku temuin!"

Tentu saja Amalia mengikuti kemauan putrinya,Amalia segera memeriksa di bawah selimut tempat tidur,dan benar saja dasi berwarna abu-abu berada disana.

"Ini apa."ucap Amalia bangga, menunjukkan dasi yang ia temukan menggunakan tangan kirinya.
"Ada di bawah tempat tidur kamu tuh,makanya cari tuh pake mata!"lanjut Amalia seraya menyodorkan dasi kepada Syifa.

"Kok bisa,Aku udah berulang kali cek bawah tempat tidur,tapi gada apa², taulah-"ucap Syifa pasrah,sekarang bukan waktunya untuk berdebat,ia harus bersiap-siap.

Mata gw yang salah/mata mami yang terlalu jeli, arghhh bodo amat!,batin Syifa.

"Yauda,cepet turun ke bawah buat sarapan,papi udah berangkat kerja!"ucap Amalia lalu langsung meninggalkan jejak dari kamar Syifa.

Setelah siap,Syifa menenteng tasnya di pundak sebelah kanan,dengan gerakan menggulung kedua lengan kemeja yang ia pakai hari Senin ini.
Syifa menuruni anak tangga dengan perasaan senang.

"Pagi mih"seru Syifa,gadis itu memilih duduk dimeja makan untuk menyantap sarapan buatan mamih nya.

"Pagi juga,nih makan buah terlebih dahulu,biar sehat"Amalia menaruh semangkuk buah melon dan semangka di depan putrinya.

Dengan senang Syifa memasukan buah ke mulutnya,sekilas ia melirik arloji di pergelangan tangannya.

"MAMPOS,UDAH JAM 7.30,MAMIH ARSA MANAA! UHUK..UHUK"pekik Syifa panik hingga tersedak.

"Aduh Syifa jangan teriak-teriak,abangmu udah berangkat dari jam 06.30 tadi."

Mati lu Syifa,bego sih tadi mandi kelamaan,si setan bukannga ngingetin gue sekolah!tuh ahh,Syifa menggerutuki dirinya sendiri.

Syifa dengan cepat memesan ojek onlen,dan berpamitan dengan mamihnya,
Walau ada perdebatan kecil dengan mamihnya Syifa bisa lolos dengan selamat:)

***

Nasyifa's POV

Duhh Jakarta kapan si kaga macetnya?
Arghhh..si Arsa kenapa ninggalin gue segala.Seenggaknya kabarin dlu kek.

07.45
Gue melihat gerbang sekolah gue yang pastinya sudah terkunci,tanda tidak boleh ada yang memasukinya.

Dengan langkah kaki tergesa gue turun dari motor,dan berlari semampu gue.
"Neng,Uangnya blm neng!"panggil tukang ojek sambil sedikit berteriak.

Aduhh,saking buru²nya gue sampe lupa bayar,untung diingetin.
Niatnya gue pengen kabur aja gausah bayar,tapi gue urungkan,secara gue ini anak baek hati dan suka sombong.
Gue balik lagi ke tempat Abang ojek seraya menyodorkan beberapa lembar uang.

"Kembalinya ambil aja bang!"ucap gue buru-buru dan segera lari menuju gerbang sialan itu.

"Kembalian darimana neng,uangnya aja pas!"gumam Abang ojek,lalu segera beranjak pergi dari tempatnya.

🍂Nasyifa 🍂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang