SEBENARNYA!

265 19 2
                                    

Sya gue mau ngomong" ucap raka yang melihat nasya sedang merapihkan rambutnya yang acak-acakan.

"ngomong aja,mau ngomong apa?" Tanya Nasya kepada Raka.

"Loh mau gak jadi pacar gue" ucapan raka yang membuat Nasya terlonjak kaget dan pipinya pun mulai memerah.

"Gimana latihan gue bagus gak gue mau nembak seseorang, pipi loh ngapa merah dah" ucap raka dengan spelenya yang membuat nasya menciut malu dan hatinya merasa tertusuk.

"ahh gapapa ko" jawab nasya menahan rasa sakitnya, sebenarnya ia ingin nangis, tapi ia tahan karna ia malu.

"emang siapa cewe yang loh mau tembak?" tanya nasya

"ada dia seseorang yang nyebelin dan dia selalu ada disisi gue" jawab raka.

"oh, gue masuk dulu bye" ucap nasya yang langsung masuk ke dalam halaman rumahnya, bendungan air mata pun melolos di pipi gadis ini.
Nasya langsung lari ke dalam kamarnya, untung saja mutia ada di dalam kamarnya jika dia tau anak gadisnya menangis ia akan panik.
Nasya membuka pintu kamarnya ia langsung membanting tasnya dan langsung menutup tasnya dan langsung menutup wajahnya dengan bantal guling.
Beberapa menit kemudian nasya bangun dan ia pun membersihkan badannya, 15 menit kemudian nasya keluar dan turun ke bawah.

Ternyata disana ada sana, kanza, dan nana, dan tidak ketinggal doi2 meraka itu, dan tidak heran lagi putra dan sana sedang ber2an, disana hanya nasya yang tidak ada pasangannya.

"bucin teros" cibir nasya yang duduk sambil membanting tubuhnya.

"jomblo gosah bersuara" jawab sana

"kek banyak beban idup luh" cibir kanza

"berisik" jawab nasya malas.

"tenang nanti raka kesini ko" ucap putra membuat nasya terulang kali mengingat ucapan raka tadi sore.

"Sya lo bae2 aja kan" tanya kanza, nasya tidak menjawab ia malah pergi ke dalam kamarnya.

"kayaknya dia lagi ada masalah deh sama raka" tebak kanza

"sotoy luh bajaii" cibir nana

"nanti gue tanya deh ke rakanya" ucap putra.

Beberapaenit kemudian raka pun datang, dan membawa 3 kotak martabak dan 1 thai tea.

"Nasya mana" tanya raka tbtb

"bukannya salam dulu, seenak jidat aje loh" cibir putra

"ehhh iya maap assalamualikum" jawab raka

"sekarang jawab nasya mane" tanya raka.

"rak luh ada masalah ya sama nasya" tanya kanza.

"iya luh ada masalah ya, tadi si nasya denger luh mau kesini malah kabur ke kamarnya" ucap raka.

"jadi gini tapi kalian jangan bilang ke nasyanya ya, gue itu tadi nembak nasya pas nasya udah baper, gue bilang kalo itu cuman latihan dan gue bilang mau nembak seseorang yang nyebelin dan selalu ada di sisi gue, pas disitu nasya kaya marah sama gue tapi gamau nunjukin ke gue gitu, sebenernya cewe yang nyebelin dan selalu ada disisi gue itu dia, dan belakangan ini gue mulai suka sama nasya dan nyaman sama nasya, nah rencana gue kalo udah tepat gue baru nembak dia" penjelasan raka yang panjang lebar

"Cieeeeeeeeeeee" teriak yang ada di rumah nasya

"jan keras2 goblokk" ucap raka

"Oh pantes njirrr dia marah sama luh" jawab kanza

"samperin gih di kamarnya atau gak di balkon kamarnya" ucap putra

"awas jan macem2" ancam kanza

Jingga [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang