PART 6

690 50 11
                                    

Jam pelajaran dimulai semuanya sibuk memperhatikan guru yg sedang menerangkan pelajaran.

"Baiklah,bapak akan membagi kalian dalam kelompok yg terdiri dari dua orang,kalian akan berduet menyanyikan sebuah lagu,bebas!"terang sang guru.

Rara mengangkat tanganya yg bertanda dia ingin bertanya.
"Kelompoknya milih sendiri atau bapak yg pilih?"tanya rara.

Guru itu mengangguk lalu menjawab.
"Semisalnya kalian sendiri yang pilih bapak yakin kelas ini akan jadi pasar malam,berisik!jadi bapak saja yg pilih"terangnya lagi yg membuat semua siswa kecewa.
"Rara kamu sama irwan,lesti sama ridwan,bla bla bla bla bla,dan yg terakhir putri dan ridho".

"Kring...."bel sekolah berbunyi.Pelajaran pak reza selesai.

"Baiklah tiga hari lagi kita bertemu,dan pastikan kalian akan menampilkan yg terbaik,sekarang kalian boleh istirahat"ucp reza.

Semua siswa berhamburan keluar untuk mengisi perut mereka dikantin sekolah.

#Dikantin

Putri duduk di meja paling pojok kantin karna malas jadi pusat perhatian,ditemani oleh rara,lesti,ridwan dan juga ridho.

"Udh minum obat kan put?"taya lesti sambil memotong baksonya.putri mengangguk sebagai jawaban.

"Emangnya dia sakit apa?"tanya ridho yg mulai kepo dengan hidup putri.

"Panuan dia mah"asal rara yang mendapatkan satu pukulan dari putri.

"Sembarangan kalo ngomong!"ucp putri lalu fokus ke hpnya.

hp putri berdering saat panggilan masuk.putri meletakan hpnya sedikit kasar tanpa mau mengangkat telpon itu.

"Shit!"umpat putri yg baru pertama kali ridho dengar.

Rara,lesti,ridho,ridwan menoleh kearah putri lalu melihat kearah hp putri yang menunjukan nama "alvino" .ridwan melirik kearah ridho lalu mengedipkan matanya seakan mengatakan "itu orangnya" ridho hanya kengangguk sebagai jawaban.

Deringan hp itu mati lalu 2 menit kemudian kembali berdering tapi putri masih enggan mengangkatnya sampai untuk yg kelima kalian alvino menelfon putri.putri ngehela nafas dan mengangkat panggilan.

"Hm"dehem putri.

"Knp baru angkat?"tanya orang diseberang sana.
"Knp?terlalu marah sampai ngk mau angkat telfon aku?!"kini nadanya sudah seperti bentakan.

"Itu tau knp masih nanya"dingin putri.

"Tolong put jangan kekanak kanakan!"bentak alvino.

"Bukan kekanak kanakan al,aku tau kalo aku angkat telfon kamu bakalan berakhir begini,bertengkar!kamu salahin aku ini itu!aku tau kamu sibuk!sangat sibuk sampai kamu lupa sama aku yg nungguin kamu disini!"bentak putri balik!

"Aku begini juga karna aku pengen cepet cepet pulan ke indo dan ketemu kamu!"ucp alvino.

"Ngk usah jadiin itu untuk alasan kamu hindari aku,aku tau kamu capek sama hubungan kita,aku juga sama al,tapi aku diam aja,karna aku malas kita ribut terus,tapi diamnya aku malaj bikin kamu ngelunjak!aku mau kita putus!kamu bebas mau ngapain sekatang tanpa mikirin aku"ucp putri lalu memutuskan sambungan telfonya secara sepihak.

Rara menepuk pundak putri untuk memberikanya semangat.putri hanya tersenyum membalasnya.

Putri melihat wajah ridho dkk,tegang semua,putei sedikit terkekeh lalu berkata..
"Ngk usah tegang gitu ih!lanjut makan gih"ucp putri dengan senyum tipisnya.mereka mengangguk lalu melanjutkan makanya.

Sedangkan putri,dia fokus pada hpnya untuk memblock semua nomor ataupun akun yg bernama alvino.

Hii netizen...
Author come back!
Jangan lupa follow,komen dan vote ya guys...

24 desember 2019
Putri erwina dewi
Cerbung_dhoput_060617

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 24, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HARUS BAHAGIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang