"Tring...."
Bel berbunyi seluruh siswa berhamburan keluar kelas untuk menuju ke kantin.
"Put ayok,kantin"ajak lesti pada putri yang masih duduk ditempat duduknya.
"Kalian aja deh,gue mager banget ini"jawabnya.
"Oh ya udh,ayok les,cabut"
Lesti dan rara pergi meninggalkan putri di kelas.
"Untung mimo bawain bekasl buat putri"ucapnya sambil tersenyum sembari memgambil kotak bekal di tasnya.
"Nasi goreng aduhhh fav banget ini"tambahnya yang sudah membuka bekalnya.
"Hii put"sapa seseorang.
"Eh ridho,kamu knp ngk kekantin?"
"Aku udh bawa bekal sendiri put"jawab ridho sambil menunjukan kotak bekal berwarna biru.
"Hahahh aku baru liat cowok bawa bekal kesekolah,beneran deh hahah"kekeh putri.
"Hahahh nasib anak kos put,oh iya boleh duduk ngk?"
"Boleh dong"
Ridho duduk disamping putri.
"Jadi kamu ngekos ya dijakarta?"tanya putri sembari memasukan nasi goreng kemulutnya.
"Iya dan aku satu kosan sama duwan"
"Ohhh...emangnya ortu kamu kemana?"
"Aku ngk tau,mereka ninggalin aku di sebuah panti asuhan waktu aku umur 1 tahun,dan sampai sekarang aku ngk tau mereka dimana"jelas ridho.
"Ha?serius?aduhhh maaf ya dho,aku ngk tau beneran deh"ucap putri sambil menepuk bahu ridho.
"Ngk papa put,oh iya pacar kamu itu mana?"
"Pacar?"tanya putri balik sambil mengerutkan dahinya.
"Iya,yang hampir mukul kamu di koridor itu"jawab ridho setelah itu memasukan nasi dengan telur goreng ke mulutnya.
"Hahah kita ngk pacaran kali dho,mungkin dia kekantin sama temen temennya"
"Ohhh gitu,tapi dia kok kasar banget yah sama kamu?"
"Namanya juga randa,kalo dia mau tapi kemauanya ngk kewujud dia bakal marah,kasar sama siapapun,mungkin karna terlalu dimanja sama ortunya apa lagi dia anak terakhir,dan untungya aku ngk sekelas sama dia kalo sempet sekelas bisa mati muda aku hahah"jelas putri sambil terkekeh.
"Hahah ada ada aja,oh iya emangnya dia kelas berapa?"
"11 ipa 3,kelasnya disamping tuh"
"Ohhh"jawab ridho yg hanya beroh ria.Skip pulang sekolah.
Sudah hampir 15 menit ridho dan ridwan menunggu taxi.
"Mana wan?"tanya ridho yang mulai frustasi.
"Kagak tau"
Tiba tiba mobil berwarna putih mendekat kearah dhowan dan berhenti tepat didepan dhowan.kaca mobil itu terbuka dan terlihat lah sang pengendara yang ridho dan ridwan yakini adalah...
"Putri"ucap mereka kompak.
"Lagi pada ngapain?"tanya putri.
"Nunggu taxi"jawab ridho.
"Bareng gue aja,dari pada nunggu lagikan disini"ajak putri.
"Ngk usah put"jawab ridho sepontan.
"Apa pulak kau dho,kesempatan bagus ini,apa tak tau kau ini bisa menghemat isi dompet aku dan kau"bisiknya dengan bahasa khas medan.
"Ahhh knp ngk dari tadi put.ayuk dho jangan sok malu malu lu"
Dhowan masuk kedalam mobil putri.Dimobil.
Hening.......
Hanya ada keheningan didalam mobil,putri fokus menyetir sedangkan ridwan sibuk dengan hpnya dann ridho...dia sedang menatap luar jendela entah apa yanh dia pikirkan atau mungkin dia sedang menikmati keindahan kota jakarta.
15 menit kemudian.....
"Sampai"ucap putri.
Setelah 15 menit putri mendengar arahan dari ridwan untuk menuju kosnya dan akhirnya mereka sampai di kos kosan sederhana.
Dhowan turun dari mobil putri.
"Makasih ya put"ucap ridho sambil tersenyum.
Putri hanya mengangguk dan mengembangkan senyumnya lalu pergi meninggalakan dhowan.
"Deg deg deg"
Itu lah Bunyi detak jantung ridho saat melihat senyuman putri.
"Oi ngapain bengong,ayok masuk"kata ridwan.
Ridho masuk kedalam kos kosan mereka.Skip malam.
"Gimana rasanya sekolah di jakarta dho?"tanya ridwan yang masih fokus dengan hpnya.
Ridho tidak menjawab.ridwan yang merasa aneh melihat sikap ridho kini sudah meletakan hpnya dan berjalan kearah kasur ridho.
"Dho"panggi ridwan.
"Ridho!!"teriak ridwan.
"Ehh putri"ceplos ridho.Waduhhh ridho keceplosan nih guys,ternyata dia lagi mikirin mput,penasaran sama kelanjutan story ini,jangan lupa vote,komen dibawah,dan follow akun author biar authornya makin semangat next part selanjutnya.
Salam sayang dari author.KISARAN,26 AGUSTUS 2019
PUTRI ERWINA.
