bab 5

12 2 0
                                    

Masih dengan memerhatikan wajah Yasmin lekat, Ryu tersenyum. Senyuman yang.... Tidak dapat di artikan oleh siapapun. Baiklah, biar hanya Ryu yang tahu! Lelah mengagumi wajah indah Yasmin, Ryu memilih mengikuti Yasmin, menjelajahi alam mimpi. Mungkin di sana ia benar benar dapat memiliki Yasmin, berdua di dunia yang luas! Hanya mereka, dirinya dan Yasmin-nya!

~~~~~~~~~~~~~~~~

Mentari pagi menelisik melalui celah gorden. Dua insan yang masih mengembara dalam mimpinya masing-masing, seolah tidak terganggu sama sekali akan cahaya mentari yang mulai menusuk.
Kring.kring.kring. bunyi alarm memenuhi apartemen di mana Ryu dan Yasmin masih terlelap.

Perlahan, netra coklat itu mengerjap. Menyesuaikan retina matanya dengan mentari, lalu mengumpulkan kesadarannya. Selalu saja seperti ini, Ryu yang akan bangun terlebih dahulu. Setiap paginya ia akan menyempatkan menikmati beberapa menit menatap gadis yang terlelap dalam dekapannya.

Hanya sesederhana itu, namun dengan mudahnya dapat menerbitkan lekukan sabit pada bibir tipis Ryu. Ia tak pernah bosan meneliti wajah indah Yasmin-nya. Jemari Ryu mulai merapikan anak rambut nakal yang menutupi wajah yasmin, lalu beralih pada pipi chubby Yasmin, kemudian berhenti pada bibir tipis Yasmin yang semerah Cherry meski tanpa terpoles liptin.

Kira-kira, bagaimana rasanya? Apa semanis Cherry juga? Atau, lebih mungkin?! Tiba tiba saja pemikiran mencicipi bibir tipis Yasmin lewat dalam benak Ryu. Namun, baru saja Ryu akan mendekatkan wajahnya pada wajah Yasmin, gadis bernetra biru itu terbangun. Mengerjap ngerjapkan matanya, sembari membiasakan diri pada cahaya mentari pagi.

Ryu bersyukur, setidaknya dengan bangunnya Yasmin, tidak akan membuat Ryu lepas kontrol dengan melumat bibir gadis itu. Bisa saja setelah melumat Ryu akan melakukan lebih! siapa yang tahu? Ia lelaki, sekuat apapun ia menahan hasratnya jika ada kesempatan pasti akan ia ambil. Apalagi ini pada Yasmin, gadis yang telah ia cintai bahkan dari ia duduk di sekolah dasar.

"Ohayou, watashi no saisho no ai,"* ujar Ryu, yah tidak perlu heran Ryu memang keturunan Jepang. Ibunya merupakan  warga negara asli dari negeri sakura itu. Namun ia tinggal bersama neneknya di Indonesia, kalian pasti masih ingat mengapa ia tinggal bersama neneknya di Indonesia.

Namun tidak perlu mengkhawatirkan itu Ryu bersyukur ibunya membuangnya, karena dengan begitu ia bertemu gadis di hadapannya ini. Gadis yang memberikan padanya makna dari hidup. Gadis yang memberi warna setelah hari hari monoton dan abu abu yang ia lewati sendiri bersama kekelaman.

"Ohayou, Ryu-kun," balas Yasmin. Karena selalu bersama, dan memang hanya Ryu yang Yasmin miliki semenjak sekolah dasar, ia mulai tahu sedikit demi sedikit mengenai bahasa Jepang dari Ryu. Yasmin tidak segan lagi dengan lelaki di hadapannya ini, baginya Ryu adalah kakak, saudara laki-laki yang akan maju paling depan membela dirinya, Ryu adalah ayah, sosok yang akan mendengar segala keluh kesahnya dan yang paling mengerti dirinya, Ryu adalah ibu, sosok yang dengan lembutnya akan memeluk Yasmin ketika ia bersedih. Ryu adalah segalanya!

Yasmin tidak tahu sejak kapan ia mulai bergantung pada lelaki di hadapanya, namun yang ia tahu ketergantungan nya telah melekat pada dirinya mendarah daging, ia tidak dapat membayangkan seperti apa hidupnya tanpa Ryu-nya di sisi nya. Sudahlah bahkan untuk membayangkan saja Yasmin tak benar benar tak Sudi!

~~~
Kembali lagi bersama cerita gaje si Py:v
Mon maap bru up, soalnya nih yah g mana yah bru d ksih hotspot py nih:v

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 04, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Senja Itu, Jingga Bukan?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang