02 : Felusator

2K 298 36
                                    

"Aku tahu kau bisa, Hyo. Ibu percaya padamu."

Eunhyo memijat kening; pening luar biasa sebab belum juga menerima dengan baik kondisi yang tiba-tiba dijejalkan pada tegukan napasnya. Ini buruk, bahkan lebih dari sekedar yang terburuk. Bukankah semua orang akan bertepuk tangan dengan begitu meriah jika melihat tatanan kota mati ini?

Gedung-gedung pencakar langit yang tak semuanya utuh. Ada beberapa lantai yang roboh dan gedung bagian samping koyak seakan baru terbentur meteor berukuran medium. Sekali lagi Eunhyo mengerjap menatapi apa yang kini terhampar nyata dalam poros pandangannya.

Jadi, tempat ini sungguhan ada? Game apa yang dikerjakan ibu sehingga menyediakan lahan dengan desain kota yang sama persis dengan yang selalu aku lihat di Ipad?

Namun tetap saja, Eunhyo kembali terjatuh pada sekedar pertanyaan tanpa jawaban. Selebihnya ada darah-darah yang masih menuntut kejelasan dalam tiap-tiap nadinya. Bagaimana dirinya tiba di kota mati ini? Apakah lahan ini masih di bagian Korea? Eunhyo mengelilingi lagi nuansa menggunakan irisnya. Ini jelas bukan hal baik. Bagaimana bisa?

"Ah sial! Kau letakkan dimana barang-barangmu?" Jeon Jungkook itu kembali setelah membongkar hampir seluruh tumpukan kayu lapuk di sebuah kamar tempat Eunhyo terbangun tadi.

Sedang Eunhyo sendiri masih terganggu dengan realitas yang terhampar di depannya. Sebenarnya dia juga tidak terlalu ditel mendengarkan penjelasan Eunha—ibunya— setiap malam. Namun sebagian dari dirinya jelas ingat dengan baik sebab tiga tahun lalu begitu sering mencoba permainan ini. Sebuah misi bertahan hidup dan melarikan diri dari sebuah kota mati yang menyimpan banyak sekali makhluk-makhluk aneh. Di luar nalar.

Seru sejujurnya, akan tetapi terjun langsung untuk merasakan bagaimana kerasnya menarik napas adalah list yang tidak tercantum dalam keinginan Eunhyo. Jatuhnya lebih pada mengerikan, tempat-tempatnya lebih terasa horor dibandingkan dengan yang sering dirinya saksikan lewat ponsel atau komputer, tiga kali mencoba langsung menggunakan VR di kantor Ibunya. Percayalah, dari tiga sensasi bermain di atas. Eunhyo percaya bahwa sensasi yang sekaranglah pemenangnya.

Ruakan kaget itu menyebar luas pada setiap tulang-tulang di tubuh. Menggedor jantung dan bahkan menghilangkan transedental otak. Eunhyo nyaris gila. Segalanya benar-benar mustahil.

Sekarang aku harus bagaimana?

"Hei, kau." Jungkook menendang ujung sepatu Eunhyo yang masih meringkuk seperti balita kehilangan tujuan dengan sorot mata kosong luar biasa. Bahkan untuk sekedar menangis pun Eunhyo lupa bagaimana caranya. Produksi air matanya barangkali mengering tanpa peringatan. "Di mana teman-temanmu?"

Eunhyo mendongak. Menatap Jungkook yang menjulang dengan pakaian kotor dan celana jeans yang koyak dan dipotong asal. Ada beberapa bekas luka yang sudah mengering dan menyisakan bekas pada kulitnya yang putih. Eunhyo tidak berniat menilai, atau memikirkan apa yang selalu dilakukan pria itu di sini. Namun tiba-tiba saja Eunhyo ingin menangis memikirkan bagaimana nasibnya nanti? Apakah dirinya bisa bertahan di sini sehari? Atau tidak? Bermain ternyata tidak sama dengan ketika turun diri langsung. Berkali-kali Eunhyo masih bertanya dalam hening. Bagaimana bisa dirinya ada di sini?

"Apa kau melihat sebuah mobil atau helikopter di dekat sini? Apa kau tahu bagaimana cara mereka meletakkanku di tempat ini?" Eunhyo meraih kaki Jungkook, dicekal erat dengan putus asa sebelum menyeret dirinya sendiri mendekat. Berlutut pada pria itu. "Tolong, tolong, Jeon. Bawa aku pergi dari sini. Aku tidak ingin mati."

Jungkook menarik kakinya paksa. Menjauh kemudian menatap keheranan pada sosok wanita di bawahnya yang terlihat begitu putus asa. Atau mungkin ini hanya bagian dari manipulasi keadaan? Barangkali wanita ini hanya alat pemancing dari kelompok perampok yang tengah bersembunyi di dekat sana untuk menjegal dirinya? Jungkook harus waspada dalam segala waktu. Keadaan selalu menuntut kewaspadaan yang tinggi. Setiap menit.

PROBLEMS; EMPTY ONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang