[dare to love] pt. 1

2.8K 234 107
                                    

Clara Puspa Zanitha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Clara Puspa Zanitha

Clara Puspa Zanitha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Adimas Wafa Jauzan

-----

"Truth or Dare?"

Gadis berambut panjang yang dikuncir ekor kuda itu tampak berpikir keras, berusaha membandingkan kemungkinan terburuk diantara dua pilihan tersebut.

"Clar, cepetan!" desak ketiga perempuan lainnya setelah Clara bungkam terlalu lama.

Clara berdecak kesal. Kalian pasti paham, pertanyaan seputar apa saja yang akan ditanyakan ketika kalian bermain Truth or Dare. Seputar 'siapa cowok yang lo taksir?' atau 'siapa first kiss lo?'. Terdengar aman memang. Tapi satu hal yang perlu diingat, rahasia yang dibeberkan di sini tidak mungkin hanya disimpan oleh keenam orang yang sedang bermain. Bisa dipastikan, besok akan banyak teh yang berseliweran di akun menfess kampus.

Maka dari itu, akhirnya Clara memilih...

"Dare."

Toh ia sudah cukup kontroversial di kampus ini. Selain itu, ada perjanjian jika yang memilih dare bisa menyelesaikan tugasnya, maka teman satu gengnya bakal menjamin kebutuhan skincare-nya selama satu tahun.

"Yah, nggak seru!" sungut yang lainnya begitu Clara memutuskan memilih dare dengan wajah santainya.

"Tau, nih! Clara disuruh joget di rotunda kampus juga ayo aja dia mah," timpal yang lainnya.

Walaupun Clara terlihat extrovert, tapi banyak hal yang belum diketahui teman satu gengnya ini tentang dirinya. Selama 5 tahun lebih saling mengenal sejak mereka SMA, Clara satu-satunya yang tidak pernah punya pacar dan tidak pernah ada gosip pacaran. Tentu saja, ada beberapa lelaki yang mencoba menyatakan cintanya pada Clara, tapi gadis itu selalu menolak.

"Pada kepo apa, sih? Udah bener ini gue milih dare biar kalian puas ngerjain gue. Kalo truth, kan, udah bosen kalian!" sahut Clara.

"Udah cepet kasih dare-nya. Gue nggak bakal nolak."

Joy Is Our JoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang