entah zora yang tidak bisa membaca peta atau memang peta ini yang salah, sedari tadi ia tetap belum menemukan kelasnya, padahal zora sudah mengikuti peta dalam buku panduan ini.
"aduh mana sih kelasnya padahal 5 menit lagi masuk nih" gerutu zora sambil mengacak rambutnya .
tiba-tiba bugh
"aww" pekik zora pelan saat seorang laki-laki yang setengah berlari menabraknya dari belakang.
"eh sorry sorry gue ga sengaja" kata laki-laki itu sembari mengulurkan tangannya kepada zora.
"iya gapapa kok kak makasih be te ......" kalimat zora terputus saat melihat wajah lelaki itu.
"kenapa? gue ganteng ya?" jawab laki-laki itu dengan pede tingkat dewa, yang dibalas senyuman malu oleh zora.
"gue kok ga pernah liat muka lo di sekolah ini, murid baru ya?" tanya ramah lelaki itu.
"em iya kak aku murid baru disini kalo boleh tau kelas 10 ipa 2 dimana ya?" balas zora.
"gausah panggil gue kak, gue anak kelas 10 juga lo anak ipa 2?" jawabnya berbalik tanya sembari mengernyitkan dahi.
"iya hehe" balas zora
"tinggal lurus aja nanti kelasnya ada di pojok" jelas laki-laki itu.
"makasih ya" ujar zora sembari tersenyum manis.
"sama sama oh iya gue ..."
Krriiingggg!!
Kalimat laki-laki itu terputus karena bel sekolah berbunyi nyaring.
"gue duluan ya" pamit zora yang tak ingin terlambat di hari pertamanya ini sebelum laki-laki itu menyelesaikan kalimatnya dan segera menuju ke kelasnya sesuai arahan laki-laki tadi.
"oh iya deh" balas laki-laki itu setelah zora membalikkan badannya dan akhirnya ia melakukan hal yang sama yaitu menuju ke kelasnya.
Tok tok tok
Zora mengetuk pintu kelas 10 ipa 2 yang tertutup rapat namun terdengar sangat ricuh dari luar. Seisi kelas langsung terdiam mendengar ketukan pintu zora, lalu tak lama kemudian seorang berkacamata bulat dengan baju yang dimasukkan dan ikat pinggang yang melingkar menyembulkan kepalanya dari balik pintu
"huft selamat" itulah kalimat pertama yang diucapkan laki-laki itu.
"hai aku zora aku murid baru disini ini bener kelas 10 ipa 2 kan?" kata zora sopan dan ramah, namun tak ada jawaban dari laki-laki itu yang hanya menatapnya seakan kagum dengan mulut terbuka.
Zora yang heran pun cuman menatap laki-laki itu dengan tatapan bingung 'apakah ada yang salah denganku?' batin zora.
"eh hai?" ujar zora membuyarkan tatapan laki-laki itu sembari melambaikan tangannya tepat didepan muka laki-laki itu.
"em..a..anu.. iy..iya be...bener" jawab laki-laki itu terbata
"kalau gitu, boleh aku masuk?" tanya zora.
"oiya salhkan silahkan" balas laki-laki itu lalu membukakan pintunya lebih lebar untuk zora masuk.
"heh sssttt meneng meneng iki enek cah anyar" (hey ssstt diem diem ini ada anak baru) seru laki-laki iyu pada seisi kelas menggunakan bahasa yang tidak zora mengerti, dan seketika seluruh pandangan tertuju pada zora dengna tatapan penasaran.
"silahkan kamu perkenalkan diri kamu" ujar laki-laki itu setelah semua diam.
Tiba-tiba jantung zora berdegup kencang seakan mendapat serangan gugup mendadak.

KAMU SEDANG MEMBACA
tirai merah
Teen Fictionhidup adalah sebuah petualangan. petualangan yang sangat liar diluar sana. diujung sebuah petualang, pastilah terdapat sebuah tirai penyekat. penyekat antara petualangan petualangan selanjutnya yang menanti tuk kita lalui. apakah zora mampu melangka...