PBC || 1

778 27 0
                                    

Fajar telah menampakkan dirinya. Seorang gadis dengan piyama bergambar doraemon, terbangun dari mimpi indah nya.

"Hoam! Ahkk, sudah pagi ternyata," ucap gadis berambut coklat sepanjang pinggang. Ia menatap jam waker dinakas samping ranjangnya.

Gabriella berjalan mengambil handuk, dan segera masuk kedalam kamar mandi. Ia melaksanakan ritual mandi didalam kamar mandi.

Setelah lima belas menit, akhirnya Gabriella keluar dari kamar mandi dengan pakaian yang sudah melekat ditubuhnya. Ia berjalan menuruni tangga supaya bisa sarapan dengan keluarganya.

"Pagi Mom, Dad!" sapa Gabriella pada mama dan papanya. Ia segera duduk di samping mamanya, sedangkan ayahnya di kursi kepala keluarga.

"Pagi sayang! Ayo segera sarapan. Nanti kak Vero yang antar kamu kesekolah," ucap Mheiriska dengan senyum tulusnya.

Gadis itu menatap kakaknya yang sedang sangat fokus pada laptop, karna Vero sangat menyukai drama korea. Dan Gabriella tahu itu.

"Kak! Sarapan kuy!"

"Males, aku udh sarapan tadi," ucapnya cuek, kemudian hening sejenak.

***

"Baik-baik disekolah, kalau si Jeven masih sering bully kamu aduin aja sama Mom dan Dad, Biar kelar dia." Vero menatap tajam adiknya.

"Iya! Kakak juga atuh, kan kakak bentar lagi Ujian, belajar giat!"

"Gausah ngatur kamu!"

"Hmmm, aku masuk kelas dulu," ucap Gabriella, Berlalu pergi.

Sesampainya Gabriella di pinggir lapangan, ia langsung ditanya oleh sahabatnya Carrolina Anjani. "Tumben telat La?" tanya Carrol dengan kening berkerut. Satu kelas tahu bahwa Gabriella selalu tepat waktu.

"Yh, belum telat banget kok. Ini kan jam 07.27," ucap Gabriella membenarkan penuturan Carrol.

"Biasanyakan lo datang jam 06.35 Jadi gue bingung liat lo datang jam segini. Sebentar lagikan masuk," jelas Carrol tak mau kalah.

Kring...kring...kring...

"Tuh udh bell. Yuk kekelas!" ajak Gabriella/Riella. Riella adalah panggilan orang-orang sekolah yang dekat dengannya.

Mereka pun berjalan beriringan, sambil sedikit memperbincangkan sesuatu hal yang tidak terlalu penting.

Dikelas ketua kelas mereka- Danu menghampiri kedua gadis yang sedang berbincang dimejanya masing-masing.

"Gabriella! pekerjaan rumah kemarin kumpul sini," perintah Danu, mengulurkan tangannya mengartikan 'meminta'.

"Nih." Gabriella menyerahkan tugasnya kemudian kembali berbincang dengan Carrol.

Tiba-tiba saja suara berat lelaki mengejutkan mereka. Lelaki itu memiliki tinggi seperti pria pada umumnya.

"Riella! Kemana aja tadi?" tanya Adam- pria yang dekat dengan Carrol dan Gabriella. Dan banyak juga yang menyimpulkan Adam menyukai Gabriella.

"Telat," balasnya singkat.

"Oh, Nu! Danu!" panggil Adam pada sang ketua kelas dengan melambai-lambaikan tangannya.

Pembullyan Berakhir CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang