Sejeong sedang memesan bakso dikantin , lalu tiba - tiba sejeong mendengar suara tawa dari sang pemilik sabuk , dan itu membuat sejeong langsung menoleh.
"Sumpah parah si itu" kata sang pemilik sabuk.
"Beneran ?!" kata temannya.
"Sampe nangis nggak tuh ?" kata sang pemilik sabuk lagi.
"Iya, meweknya lama lagi" kata temannya yang satu lagi.
Ditutup dengan tawa mereka bertiga.
Sejeong membawa baksonya ke salah satu meja yang ada disebelah meja sang pemilik sabuk , awalnya juga sejeong tidak mau kalau tidak terpaksa. Tidak ada meja kosong lagi ㅠㅠ
Saat sejeong mau mendekat ke meja itu , tiba - tiba meja itu sudah terisi.
Haduhhh ini sejeong makan dimana ?Sejeong berniat mengembalikan bakso itu , tapi sejeong tetap bayar. Padahal belum dimakan sama sekali dan sejeong laper ㅠㅠ
"Sejeong duduk disini aja bareng"
Sejeong tahu betul itu suara temannya sang pemilik sabuk. Sejeong membeku sesaat. Bagaimana ini ? Hati sejeong lagi - lagi seperti mau meledak jika itu ada hubungannya dengan sang pemilik sabuk , walaupun hanya hal yang sepele.
"Jeong kok diem aja ? Ayo mau makan kan ?"
Salah satu temannya mendekati sejeong lalu menarik sejeong ke tempat duduk yang disamping sejeong adalah sang pemilik sabuk. Gimana mau makan kalau begini ? Aduh hati sejeong tidak bisa tenang ㅠㅠ
📍TBC
dsjaelluc
KAMU SEDANG MEMBACA
Help Me •Sejeong Doyoung• [✔]
Fanfiction🍦 Cerita ini pure dari dalam otak saya , jika ada kesamaan dengan cerita lain. Maka itu tidak disengaja🍦 Cerita ini terinspirasi dari OST Her Private Life yang dinyanyikan oleh G-IDLE. Sejeong sendiri tidak mengerti apa ini sebenarnya ? Awalnya...