Chapter 44

14.4K 283 15
                                    

WARNING! ADULT AREA!! (17+)

Mohon maaf karena chapter ini mengandung unsur dewasa. Bijaklah dalam memilih bacaan.

•••

We are all miracles searching for someone to believe in us.

🎶Stand By Me - Oasis

•••

Sudah tiga hari semenjak berita panas mengenai kencan pribadi antara Devlin Hellary Millanez dengan direktur baru perusahaan NAC Group beredar, sikap Justin semakin aneh.

Lelaki itu selalu menguntitnya kemanapun Devlin pergi sampai ke toilet sekalipun. Dan keanehan itu terus terjadi tiga hari berturut-turut karena Justin seringkali melakukan pelecehan padanya seperti memasukkan tangan ke dalam roknya, meremas bokongnya, dan muncul dari belakang dan memeluknya erat.

Bahkan sore ketika mereka sampai di Bandar Udara Internasional Cointrin Jenewa, lelaki itu tidak ingin mencipta jarak dengannya. Devlin kelimpungan karena tak biasanya Justin bersikap aneh seperti itu.

Langit semakin gelap dan perlahan bulan serta bintang menghiasnya. Devlin menghela nafas untuk kesekian kalinya.

"Katakan. Kenapa dari kemarin kau bersikap aneh." Gadis itu memegang kedua pundak lebar Justin dan menatap lelaki netra cokelat itu dengan alis menyatu.

Justin mengernyit lalu menggeleng. Ia kembali memeluk tubuh mungil itu dan menyembunyikan wajahnya di ceruk leher gadis itu. "Tidak kenapa-kenapa. Saya hanya ingin bermanja dengan Nona saja."

"Yakin hanya itu saja?" tanya Devlin memicingkan matanya. "Atau karena berita aku dengan pria sinting bernama Austin itu?"

Ia hanya diam saja. Tangannya bergerak liar masuk kedalam gaun tidur gadis itu. Devlin semakin mengernyit dan memeluk tubuh tegapnya.

"Katakan, sayang." ucap Devlin lembut. Jantungnya berdebar tak karuan ketika menyebutkan kata sayang.

Sepertinya kata itu manjur karena Justin menghentikan gerakan tangannya dan menarik diri, menatap nona manisnya dengan wajah cemberut.

Devlin gemas karena wajahnya seperti anak kecil yang merajuk karena tak dibeli mainan. Ia mencubit pipi Justin dengan gemas. "Jangan tunjukkan wajah menyedihkan itu, Justin. Itu terlalu lucu untuk kucubit."

Justin menangkap tangan gadis itu kemudian menciumnya lama. Netra cokelat itu bertubrukan dengan netra biru Devlin. "I'm jealous. Jangan dekat-dekat dengannya, ya?"

"Apa kau mengenal Austin?"

"Tidak."

"Hm.." Devlin curiga. "Sungguh? Aku merasa kalian itu mirip. Hanya beda gaya rambut dan mata saja. Atau kalian adalah kembaran yang terpisah?"

"Tidak juga. Penglihatan Nona itu salah." kilah Justin sambil menyembunyikan wajahnya di antara dua gundukan kenyal favoritnya. Tak lama mendorong Devlin hingga jatuh ke kasur dengan dirinya berada diatas gadis itu dan kembali menyembunyikan wajahnya.

Lihat 'kan? Lelaki itu sangat aneh. Justin menyuruhnya untuk jangan berdekatan dengan Austin Cadee, lalu ketika ditanya apakah lelaki itu mengenal Austin, ia malah menjawab tidak.

Mengapa Devlin berpikir bahwa Justin sebenarnya mengenal Austin? Ada rahasia apa yang disembunyikan oleh pengawalnya itu?

"Baiklah, baiklah. Terserah kau saja. Aku juga tidak mau dekat dengannya. Dia itu sinting!" Gadis berambut cokelat itu mengelus rambut hitam lelakinya. "Sampai kapan posisi ini terus berlanjut?"

The Baby Boss With Hot Bodyguard #BOOK1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang