Angin malam berembus begitu kencang. Seakan berusaha menusuk tulang siapa pun yang merasakannya. Malam ini bulan seakan enggan mengeluarkan sinarnya. Suara binatang malam mulai menyanyi dengan merdunya. Perlahan. Namun, pasti. Semak-semak belukar yang berada di samping jendelamu bergerak tak beraturan. Seakan ada sesosok makhluk di baliknya. Sedang kau sendiri, masih terjaga pada malammu.
Benda berbentuk lingkaran di dinding telah menunjukkan pukul 12.00. Sudah begitu larut, dan kau tetap bergeming di tempat tidur memainkan ponselmu. Aku tahu, kau mematikan lampu tidurmu, bukan? Agar orang-orang mengira bahwa kau telah terlelap. Namun, kau tetap tak bisa membohongi para makhluk-makhluk itu. Ya, para penunggu yang ada di sekitarmu. Apa kau tak pernah memperhatikan? Tentang satu di antara bagian tergelap dalam kamarmu. Mungkin di sudut sana. Di atas almari. Di atasmu, atau bahkan sesuatu yang berada di kolong tempat tidurmu.
Mengapa kau diam saja? Apa kau merasa takut? Ayolah, ini hanya kata-kata. Anggap saja begitu, jika kau ragu. Biarkan dan tinggalkan. Jangan lanjut membacanya. Tapi, apa kau yakin tidak percaya akan makhluk-makhluk yang berada di kegelapan malam?
Ssttt ....
Jangan risau. Dengarkan dengan perlahan. Embusan angin malam semakin kuat, bukan?
Tunggu! Apa kau tidak mendengar sesuatu yang bergerak di balik semak belukar itu? Hei! Apa kau yakin tak mendengar suara ketukan di jendela itu.Orang bilang, rumornya bulan ini para makhluk itu akan keluar. Ya, makhluk yang kumaksud dari awal tadi. Bisa jadi itu benar, dan mereka kini tengah membaca info ini bersamamu.
Tenang! Hei, atur napasmu. Kenapa sangat memburu? Apa kau merasa takut? Baiklah, kau masih melanjutkan membacamu. Sekarang, coba lihat sisi pojok dari kamarmu itu. Begitu gelap bukan? Apa kau tak pernah menyadari, jika ada satu hal di balik kegelapan itu.
Lupakan mengenai sisi itu, dan lihat ke atas almarimu. Apa kau tak pernah membayangkan? Jika ada sesuatu yang menggantung di atas sana. Bisa jadi sebuah kaki pucat pasi dari pemiliknya. Ya, sudah pasti perempuan berambut panjang.
Kenapa? Engkau sudah lega? Karena apa yang kusampaikan tak ada. Beruntunglah! Tapi kujamin, kau tidak seberuntung itu. Bagaimana dengan sesuatu yang mungkin tepat di atas kepalamu? Apa kau tak pernah menonton film horror? Di mana si makhluk itu berada di atas kepala, bukan di almari. Ia akan menyeimbangkan arah wajahnya dengan wajahmu. Dan tetesan darah itu, akan menjatuhi satu persatu wajah mulusmu itu.
Kau! Kenapa napasmu semakin tak beraturan? Ayolah, kau bilang tadi berani. Sekarang lihatlah ke arah atas. Perlahan, kau menggerakkan kepalamu. Menengok ke arah atas. Jari-jarimu sudah cekatan memegang selimut. Khawatir jika yang kukatakan benar.
Hufftt ....
Kau lega, bukan? Karena yang kukatakan tak benar. Tapi, bagaimana dengan di bawah kolong tempat tidurmu? Yang di dalamnya berada makhluk merayap. Ia akan selalu siap menerkap siapa pun yang mendatanginya. Kamu perlahan melihat ke arah lantai, tapi urung untuk memeriksanya. Sekarang, setelah ini mungkin akan kaumatikan handphone-mu dan beranjak tidur. Tapi saat kau sudah menenggelamkan kepalamu ke dalam selimut, apa kau yakin yang berada di dalam pelukanmu itu benar-benar guling? Dan dengar, angin malam mulai membuat bulu kudukmu meremang kembali. Detakan jam jauh lebih keras dari biasanya. Serta kau. Mengapa mulai bergerak risau?Sssttt ....
Dengarkan! Makhluk berwajah busuk dengan kuku panjang itu mulai bersuara dan mencakar-cakap lemari pakaianmu. Aku akan mengucapkan selamat malam! Dan permainannya akan segera dimulai.Nganjuk, 08 September 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Short Story
Cerita PendekSemua yang ada di sekitarmu adalah berlian sederhana. Ubah dan kemaslah. Jadikan sesuatu yang sederhana itu, menjadi hal yang luar biasa.