3. Persiapan

24 5 0
                                    

"Marga kim!"

"Kim Donghyuk?"

"Available"

"Kim Jennie?"

"Hadir Bapak ganteng"

"Kim Jisoo?"

"Si cantik di sini"

"Kim Jiwon alias Bobby?"

"Hadir gue!"

"Kim Taehyung?"

"Here"

"Kim Yohan?"

"Hadir semua dari semua marga ya ampun, Pak!"

Memang ya, di antara para junior itu, yang paling berani adalah Yohan, yang paling rempong ya Yeri, yang paling sok itu Lucas, dan paling unyu lagi polos adalah Tzuyu.

Makanya, tak heran jika Yohan adalah junior pertama yang terkenal di kalangan para senior. Apalagi ada Cho Seungyoun yang sama gesreknya.

Sekarang, semua murid berkumpul di aula, dengan seorang kepala sekolah bernama Choi Siwon yang tadi mengabsen murid, tapi dipatahkan oleh Yohan, juga di dampingi Wakil kepala sekolah kesiswaan yaitu Lee Donghae.

"Ehm ehm, saya tampan 6 3 1"

"hALO MURID-MURID TERSAYANG, SEKARANG KARENA SAYA TIDAK PUNYA WAKTU BANYAK. LEE DONGHAE AKAN MENJELASKAN SESUATU PADA KALIAN," ucap kepala sekolah tersebut, dan langsung turun dari mimbar.

"Makanya jangan ngabsen, buang-buang waktu," gerutu Yohan.
"Aish, si bodo~" sambungnya. Iya, dia memang paling malas jika disuruh berkumpul di aula.

"Annyeonghaseyo"

"Karena waktu sangat singkat, saya langsung mulai saja,"

"Kita akan mengadakan pensi. Tapi, tidak seperti kemarin, ini lebih tepatnya adalah kontes yang juga mengikutsertakan sekolah lain. Jadi, kalian siap-siap setelah ini, akan saya bagi kelompoknya. Dan, jika ada yang berkelompok dengan sekolah lain, jangan dianggap masalah, kalian merasalah yang paling sempurna~"

Mendengar kalimat pembagian kelompok, Daesung yang juga merangkap sebagai sie teriak-teriak, segera berteriak mengkoordinir muridnya.

"bERDIRI SEMUA!!"

Karena malas dimarahi, seluruh siswa-siswi mengikuti perintah guru sipit tersebut.

Donghae segera mengambil kertas yang sedari tadi ia siapkan di meja.

"Kelompok 1: Im Nayeon, Chou Tzuyu, Kim Dahyun, dan enam siswi dari sekolah lain," ucap Donghae memulai.
"Yang dipanggil segera berkelompok, sudah kenal semua kan?" sambungnya.

"Sudaahhhhh"

Ketiga ciwi itu segera berbaris di depan mimbar.

"Kelompok 2: Jeon Jungkook, Kim Taehyung dan lima siswa sekolah lain."

Duo tampan itu segera menyusul tiga cewek yang sudah berada di posisi, dan membentuk barisan di sebelah mereka.

"Kelompok 3: Kim Yeri dan empat siswi sekolah lain."

Yeri yang hanya seorang diri itu segera menyusul ke depan.

"Kelompok 4: Kim Jiwon, Kim Donghyuk, Koo Junhoe, dan empat siswa sekolah lain."

Trio gesrek itu juga segera ke depan dengan malas.

"Kelompok 5: Kim Jisoo, Park Chaeyoung, Lalisa Manoban, dan Kim Jennie."

Tanpa protes, keempat gadis cantik itu menuju depan.

"Kelompok 6: Wong Yuk-hei alias Lucas dan enam siswa sekolah lain."

Lucas melangkah ke depan.

"Kelompok 7: Kim Yohan, Cho Seungyoun, dan sembilan siswa sekolah lain."

Duo itu maju dan membuat barisan terakhir di samping Lucas yang seorang diri.

Hmm~ ini gue masih mode kalem,  maung gue belum keluar.

"Untuk nama grup, silakan didiskusikan setelah anggota lengkap terkumpul. Sekian terima cewek cuntaq."

Lee Donghae beserta ketampanannya langsung keluar dari aula diikuti semua guru.

Ajang protes ayo, waktu dan tempat dipersilakan~

"Gila! Masa gue sendirian di grup? Bisa mati gue!" Yeri heboh sendiri.

"Eh, lo kira cuma lo? Gue juga anjer!" balas Lucas tak mau kalah.
"Ntar kalau isi grup gue om om pedofil gimana? Gue dibeliin apartemen dong~" lanjut Lucas.

"Aish, goblok." Yeri menjitak kepala Lucas.

Memang ya, Lucas itu tak tau tempat dan waktu.
Kegilaannya selalu mencuat seketika.

"Gue dong, segrup dari sekolah ini semua, bibit unggul nih," sombong Rosé diangguki Lisa, Jisoo, dan Jennie.

"Apalagi ada gue, si dewi kecantikan~" timpal Jisoo.

"Gue mah gak peduli sama grupnya, yang penting gue ganteng," ucap Taehyung.

"Bener tuh. Kamu itu mempesona Tae~" Jennie menimpali.

Tak peduli dengan Jennie yang sedang dalam mode bucin, Donghyuk langsung mengambil microphone dan menggunakannya.

"Apa salah gue ya Tuhan, masa gue segrup sama orang gila~" Donghyuk memelas dengan suaranya yang cetar.

"Tapi enak, cuma sedikit," timpal Dahyun.

"Nah iya, yang laen pada dikit, kelompok gue kok sembilan yak?" Nayeon, Tzuyu, dan Dahyun terheran.

"Hilih, gue yang total anggotanya sebelas aja diem." Yohan melirik sinis.

"Lah iyak, berasa mau main bola ya?" lanjut Seungyoun.

Setelah ajang protes-pun berakhir, pintu aula yang tadinya tertutup sekarang terbuka lebar, menampilkan banyak murid dari sekolah lain masuk.

***

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 13, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

School Paradise Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang