Akhirnya Aqmar lulus kuliah di jurusan keperawatan. Ayah dan ibunya menghadiri wisuda dengan senang, meski ayahnya tidak begitu bahagia.
Tapi Aqmar merasa bahagia apa yang ia harapkan sudah terwujud. Aqmar akan di masukkan ibunya di rumah sakit tempat ibunya bekerja. Aqmar pun menyetujui dan segera masuk kerja secepatnya.
***
Hari masuk pertama membuat ia berdebar-debar, tentunya banyak hal baru yang akan membuatnya lebih dewasa menghadapi masalah-masalah saat dia sebagai perawat. Ibunya menegaskan dia akan fokus merawat pasien Cendani kamar 889.Aqmar membuka pintu perlahan, dan segera mengecek infus, tekanan darah dan kondisi Cendani. Ia langsung mundur satu langakah ke belakang ketika melihat Cendani sedang memeluk biola kesayangannya. Biola itu mengingatkanya tentang masa lalu yang membuat ia merasa takut untuk memasukinya. Hampir 3 tahun mengantungkan biola nya dan berjanji tidak akan memainkannya. Tapi Aqmar tidak mau mencampuro urusan pekerjaannya dengan pekerjaan.
"Dokter tampan sekali."spontan Cendani menggoda Aqmar.
"Saya bukan Dokter, dik. Saya perawat di tugaskan untuk merawat kamu disini sampai sembuh."
Wajah Cendani mulai berseri melihat Aqmar akan merawatnya sampai sembuh. Sesuatu yang terduga Cendani merasa bahagia dengan kedatangan Agmar. Disini lain Aqmar takut bayangan tentang biola itu membuat tidak nyaman baginya. Tak beberapa lama ia menemui di ruang kerjanya.
"Kenapa wajahmu murung, nak? " tanya ibunya penasaran.
"Ibu sengaja ya?" Mengapa pasien itu membawa biola bu. Aku sudah tidak mau ada biola atau mengingat masa suramku dulu."
"Nak, jangan pernah mengeluh apapun alasanya. Hadapi semua dengan ikhlas. Suatu hari pasti kamu akan mengerti tentang semua ini." jelas ibunya meyakinkan.
"Baiklah bu, aku berusaha tidak mengeluh dan jalani semua dengan senyuman."
Akhirnya Aqmar sadar, segala sesuatu yang ia pilih tanggung jawabnya dan harus bisa berdamai dengan keaadaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love To Stateline
Teen FictionAqmar adalah seorang musisi terkenal. Ia mahir memainkan biola, banyak prestasi yang ia dapatkan baik tingkat nasional maupun internasional. Tapi setelah ia mendapatkan apa yang menjadi keinginan Ayahnya, akhirnya ia memberanikan diri untuk menggant...