Bahagia

6 1 0
                                    

Meskipun terbaring lemah, tapi Cendani merasa bahagia, terlihat raut wajahnya begitu berseri tanpa terbebani dengan rasa sakitnya.

Ayah dan ibunya tahu kedekatan anaknya dengan perawat yang ramah dan tampan. Sosok Aqmar memang banyak digandrungi setiap pasien dirumah sakit khususnya wanita.

"Papa. Perawat yang baik tu kok belum ngecek aku ya?"

"Sabar, nak. Mungkin sibuk dengan pasien lain."

Perasaan Cendani merasa cemas, ditunggu dari tadi belum datang juga. Ia bersabar berharap Aqmar datang. Tiba-tiba dokter Kesti yang datang.

" Kenapa dek, nunggu mas Aqmar ya."

"Kok tahu dok. Aqmar itu anakku. Sekarang sedang libur."

"Dokter ni ibu mas Aqmar ya ?"

"Ya betul, nak. "

"Ibunya Dokter kok anaknya cuma perawat ya, dok ? "tanya Cendani penasaran."

"Agmar maunya jadi perawat, ibu tidak bisa memaksa, nak."

Rasa penasaran Cendani cukup tinggi, banyak pertanyaan yang mengambang dipikirannya. Semakin hari Aqmar membuat selalu di hati cendani.

"Ya udah, nak. Ibu kembali ke ruangan. Mas Aqmar besok sudah masuk kerja lagi."

Raut wajah Cendani memgembang, seakan tidak sabaran segera bertemu Aqmar.
Wajah Aqmar susah diusir dalam pikirannya. Tapi senyum itu masih mengembang bahwasannya ada pengharapan di hatinya.Cendani merasa kecanduan lelaki yang terus bergelayut dalam pikirannya itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 18, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love To StatelineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang