10

3K 223 11
                                    

Sebelumnya~~~

Hyuna tersenyum manis menatap Putranya. "Eomma, membawakanmu nasi sayur kesehatan kesukaanmu. Kau harus istirahat satu hari lagi" ujarnya lembut.

Ia mendudukkan dirinya di samping ranjang Seokjin.

"Eomma, aku sudah baikan" ujar Seokjin malas.

❤️
❤️
❤️
❤️
❤️
❤️

"Belum. Eomma tahu kapan kau sudah baikan atau belum, jangan membodohi Eomma"

Seokjin menghela nafas pasrah. Memang benar dengan apa yang di katakan oleh Ibunya. Tubuhnya memang masih sedikit lemas. Tapi tetap saja ia tidak ingin ketinggalan pelajaran karena sakit.

"Jja, sekarang kamu makan dan Eomma akan menyuapimu"

Dengan berat hati, Seokjin menerima suapan nasi sayur kesehatan dari Ibunya. Dia memang tidak terlalu suka dengan bubur. Lidahnya sedikit terasa hambar saat memakannya. Mungkin karena ia masih sakit jadi lidahnya terasa pahit dan hambar.

"Suapan terakhir"

Hyuna menyodorkan sesendok nasi yang terakhir dan diterima oleh putranya.

"Keut!"

"Astaga, Eomma... Aku bukan bayi yang baru berumur 3 tahun"

"Bagi Eomma, kau masih bayi Seokjin-a"

Mendengar Ibunya berkata seperti itu, seketika ekspresi wajahnya berubah datar. Menatap datar Ibunya. Saaangaaattt datar. Namun bagi Ibunya itu merupakan tatapan kalah dari Ibunya.

"Jangan cemberut seperti itu sayang"

Tangan Hyuna terulur untuk mengusak rambut sang anak tapi di tepis kasar oleh Seokjin. Setelah itu ia bangkit menuju kamar mandi meninggalkan Ibunya yang terdiam.

Blam

Hyuna terlonjak kaget saat mendengar Seokjin menutup kamar mandinya dengan sangat kencang. Ia menghembuskan nafas panjang. Ia merasa bersalah telah menbuatnya marah dengannya. Mau bagaimanapun juga ia tak seharusnya memperlakukannya seperti anak-anak. Apalagi seperti bayi. Akhirnya Hyuna memutuskan untuk keluar dari kamar putranya.

❤️
❤️
❤️

Di sekolah, Song Dahyun berjalan sendirian di koridor. Koridor tampak ramai dengan siswa/i yang berlalu lalang. Ia juga tidak lupa dengan buku yang selalu di bawa dan di baca saat berjalan di koridor menuju kelas lantai 3. Namun kejadian tak diduga terjadi. Ia tidak sengaja menubruk seseorang yang di kenal sangat licik di sekolah.

Bruk

Aaarghhh

Dahyun jatuh terduduk. Pantatnya terkena lantai koridor yang membuatnya sakit. Sedangkan seseorang yang ia tabrak memandangnya tajam.

"Yak! Kalau jalan pakai mata! Jangan membaca buku sambil jalan bisa kan?!" pekiknya.

Dahyun bangkit dari jatuhnya dan membungkuk merasa bersalah.

"Mianhamnida" sesalnya.

"Sebagai hukumannya, kau ikut kami" ketusnya.

"N-ne?" tanya Dahyun terkejut.

"Apa kau tidak dengar?"

Dahyun menunduk takut. Ia takut kejadian saat dia di SMP terulang kembali. Yeoja tadi menengok ke arah kedua temannya.

I'm Fine || Kim Seokjin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang