26

1.9K 175 6
                                    

Sebelumnya~~

"Minji-ya, Oppa mohon bantu Oppa untuk menyadarkan Jin hyung. Jin hyung sangat rapuh mendengar kamu sudah tidak bisa lagi bertahan. Oppa sedih melihatnya seperti ini. Sekarang Jin hyung demam tinggi. Dia terlalu banyak memikirkan semua bebannya sendirian. Dia sama sekali tidak pernah membagi bebannya pada kami. Oppa mohon bantu sadarkan Jin hyung, Minji-ya..." lirih Yoongi.

❤️
❤️
❤️

Sinar matahari pukul 6 pagi masuk melalui jendela. Menyinari ruang rawat VVIP namja berbahu lebar ini. Ketujuh namja yang sedari malam tidur di kamar tersebut tidak terusik sama sekali. Bahkan mereka tidak menyadari bahwa namja yang terbaring di ranjang pesakitan telah bangun dari. Sebelumnya namja ini bangun tidak bersuara sama sekali. Bahkan tatapannya hanya tertuju pada luar jendela. Tatapannya begitu kosong. Wajahnya masih pucat, bibirnya pun juga sudah tidak semerah biasanya. Sangat pucat. Pusingpun masih mendera di kepalanya.

Eungghhh

Suara lenguhan terdengar di antara mereka uang masih terlelap. Manik mata namja ini terbuka perlahan. Sedikit berat untuk hanya sekedar membuka matanya. Dia membenarkan poisisi duduknya. Mengerjapkan matanya gemas dan menguap dalam jangka waktu yang bersamaan. Setelah menunggu nyawanya terkumpul. Namja ini menoleh. Betapa terkejutnya ia saat mendapati presensi sang hyung bersandar di headboard ranjang dan menatap kosong keluar jendela.

"Eoh? Jin hyung? Hyung sudah bangun?" tanya namja berwajah kuda Jung Hoseok.

Tak ada jawaban dari sang kakak. Dia terdiam sejenak. Namja ini bangkit dari sofa. Menghampiri sang hyung tertua dari sahabat - sahabatnya 

"Hyung, kau dengar aku?"

Lagi-lagi tak ada respon dari Kang Seokjin. Hatinya berdenyut nyeri saat melihat sang kakak serapuh ini. Bisa di lihat banyak keringat yang mengalir dari dahi sampai lehernya. Dia berinisiatif mengambil handuk kecil di kamar mandi. Setelah itu ia kembali ke ranjang pesakitan Seokjin.

"Hyung, aku bersihkan tubuhmu ya?" ijinnya.

Sampai kapanpun dia mengajak bicara, Seokjin akan tetap diam membisu seperti itu. Dia menghela nafas berat saat melihat Seokjin hanya diam saja. Tatapannya begitu sangat kosong. Entah apa yang saat ini ia fikirkan. Akhirnya ia melakukannya tanpa berbicara sedikitpun.

"Aigoo... Keringatnya banyak sekali" gumamnya.

Satu persatu sahabat Seokjin bangun dari tidurnya. Namjoon dan Jimin mendekati Hoseok yang membersihkan keringat sang kakak.

"Hyung, kenapa Jin hyung hanya diam saja?" tanya Jimin khawatir.

"Hyung juga tidak tahu Jimin-a" jawab Hoseok.

Namjoon terus menatap lekat wajah pucat namja yang telah ia anggap kakak. Ia mencoba mengusap lembut lengannya.

"Hyung..." panggil Namjoon.

Entah angin dari mana, Seokjin menoleh ke arah Namjoon. Mereka tertegun melihat wajah lesu dan mata sayu hyung mereka.

"Hyung makan ya?" tanya Jimin dan di balas gelengan dari Seokjin.

I'm Fine || Kim Seokjin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang