4% Terobati

227 118 104
                                    


Author POV

Pukul 9 malam seorang remaja laki-laki sedang menjalankan aksinya. Rasa ingin 'membunuh' itu sudah tak bisa ia tahan lagi.

Ia membawa seekor kucing ke dalam gang sempit lalu ia mencekik lehernya sampai si kucing itu mati. Setelah itu disobeknya kulit si kucing hingga mengeluarkan darah dan menampakkan organ bagian dalam tubuh sang hewan. Diambilnya mata kucing itu dengan sekali tarikan, lalu beralih ke mata lainnya.

Setelah merasa puas dengan mainannya lelaki itu melempar mayat si kucing yang sudah tidak terbentuk lagi ke dinding dengan begitu keras.

Seekor kucing cukup untuk malam ini, lelaki itu haus akan darah. Biasanya lelaki itu akan membunuh Manusia, tetapi karena hari ini dia tidak mendapatkan target untuk dibunuh jadi dia membunuh kucing yang tidak sengaja dia lihat di pinggir jalan.

Membunuh adalah pekerjaannya.
Dia hanya akan membunuh orang yang ditunjukkan klien padanya. Dia bekerja sebagai pembunuh bayaran. Bukan tanpa alasan ia menjadi seorang psikopat, ada sesuatu yang membuatnya seperti ini.

Orang yang dia bunuh adalah orang pilihan. Dia hanya akan membunuh orang yang dia rasa tidak pantas untuk hidup. Seperti penjahat, pembunuh orang yang tidak bersalah, penculik, pencuri, dan manusia pendosa lainnya.

Setelah merapikan pakaiannya akibat darah yang bercipratan ke baju dan celanannya lelaki itu lupa tidak membawa air untuk membersihkan tangannya dari darah hewan itu. Dia berjalan keluar gang untuk mengambil air di dalam mobilnya, saat berhasil keluar dari gang itu ada yang menabrak tubuhnya, seorang perempuan. Dia pikir untuk apa seorang perempuan berada di tempat ini, malam-malam pula. Lalu seseorang yang menabraknya meminta maaf karna tidak hati-hati saat berjalan.

"Mau kemana?" tanya sang lelaki penasaran, dia takut si perempuan itu akan masuk kedalam gang.

Tempat ini gelap, lelaki itu yakin jika bercak darah di pakaiannya tidak akan terlihat oleh gadis itu.

"Bukan urusanmu." perempuan itu menarik tangannya yang di pegang oleh si lelaki karena refleks menahan tangannya saat perempuan itu akan berjalan.

"Keliatannya lo cewek baik-baik." terlihat jelas dari penampilan gadis itu dan bagaimana sikapnya saat tangan dia tak sengaja digenggam si cowok menunjukkan bahwa gadis itu adalah gadis baik dan bukan seperti apa yang si cowok itu pikirkan sebelumnya.

"Menurut lo?"

'menarik' batin si lelaki dan juga tersenyum tipis yang entah gadis didepannya itu sadari atau tidak.

"Ngapain lo malem-malem disini?"

"Udah gue bilang kan. Bukan urusan lo." gadis itu jalan melewatinya

Aneh. Didalam hati si lelaki dia terkekeh kecil karena gadis itu, entahlah diapun tak mengerti seperti ada rasa penasaran yang terus tertanam dalam dirinya untuk gadis yang baru saja menabraknya.

Tak berapa lama ada sesuatu yang terlintas begitu saja dipikirannya.

"Nama?"

Pertanyaan kali ini tidak ada jawabannya, gadis itu tetap saja jalan menjauhinya seolah tidak menganggap ada seseorang di belakangnya.

☜☆☞

"Mabar gak?"

"G."

"Makan?"

"G."

"Club?"

GAJIMA [If You Need Me]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang