7% Sebuah Fakta Baru

102 47 61
                                    

"Mengapa hanya fakta menyakitkan yang terus diberikan
padaku."

***
❤️Happy reading❤️

Pukul 3 malam dia masih tidak bisa tidur entah kenapa.

Pasalnya semenjak kejadian 3 hari lalu saat dirinya menyaksikan nyawa orang direnggut dengan begitu kejinya, setidaknya kemarin malam ia bisa tertidur lalu ada apa dengan hari ini.

Zea beranjak dari kamarnya menuju dapur. Mengambil susu didalam kulkas untuk dia minum, mungkin bisa membantunya agar cepat tertidur.

Saat ia berada di tangga untuk kembali ke kamarnya, dirinya merasa ada siluet hitam dibalik jendela di sebelah kirinya tetapi bayangan itu langsung hilang begitu saja.

Anehnya saat berada didalam kamar, pintu menuju balkon diluar kamarnya terbuka. Apa oleh angin? Tidak mungkin, pintu itu terkunci dari dalam. Ataukah Ayahnya pulang? Dia melirik ke arah pintu kamar di belakangnya.

Zea kembali keluar kamar dengan sedikit berlari untuk mencari Ayahnya, tetapi tidak ada siapapun dirumah selain dirinya bahkan pintu utama rumahnya masih terkunci.

Siapa? Siapa yang masuk ke dalam rumahnya?

Zea sedikit takut, tetapi dirinya mencoba untuk tenang dan kembali ke kasurnya untuk tidur.

☜☆☞

Pagi-pagi sekali dia datang ke Sekolah. Saat ini hanya ada 4 orang di dalam kelas nya.

Hari ini dia mengantuk sekali. Nyatanya tadi malam ia tidak benar-benar tertidur.

Dia baru saja teringat tentang satu orang lelaki yang mengawasi dirinya saat kejadian di Minimarket itu.
Ada 2 orang lelaki berbaju serba hitam, yang satu sedang membunuh dan satu yang lainnya menjaga Zea.
Takut jika gadis itu melarikan diri.

Lelaki itu bilang kepada nya, "Hapus ingatanmu, dan kembalikan di akhir nanti."

Apa yang dia maksud? Apa yang harus di hapus dalam ingatannya dan apa yang harus dikembalikan? Dan akhir itu, kapan?

Anehnya ia baru ingat kata-kata itu sekarang setelah 3 hari kejadian itu berlalu.

Tiba-tiba saja seorang lelaki datang menghampiri nya.

"Zea lo dipanggil Bu Beca diruangannya!" kata lelaki itu

"Hah sepagi ini?"

Lelaki itu adalah Bian, teman kelasnya.

"Iya katanya lo langsung kesana, kayanya penting deh." sambung Bian.

"O... oh oke, makasih Bi."

***

"Assalamualaikum" Zea mulai memasuki ruangan.

"Ah... silahkan duduk disini Zey"

"Zea Bu." ralatnya dengan senyuman.

"Iya saya lebih suka manggil kamu Zey atau Fio"

Seketika senyuman Zea menyusut, tanda tidak suka.

Fio, panggilan sayang dari Ayahnya.

"Baiklah, ada apa ya Bu?"

GAJIMA [If You Need Me]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang