Part. 1

10.1K 312 11
                                    

"Who are you?"








Seorang gadis berambut pendek terurai tengah berdiri di tepi pantai memandangi langit yang mulai fajar. Menunggu sang Surya muncul untuk menyambut pagi harinya.

Sembari memejamkan kedua mata, ia menikmati semilir angin pagi yang menusuk lapisan kulitnya.

Tenang saja, ia tak memakai baju pantai pada umumnya. Gadis itu memakai celana training hitam bergaris putih dengan Hoodie berwarna putih gading serta sepasang sepatu sneakers berlogo puma.

Dingin? tentu saja. Pagi buta ia relakan waktunya menuju tepi pantai hanya untuk melihat sang Fajar.

Dia bukanlah anak pantai, ia sedang berlibur bersama ke enam teman perempuannya.

Ia tak sadar jika sedang di perhatikan oleh seorang lelaki yang berdiri tak jauh darinya. Lelaki itu menatapnya heran.

"Gadis aneh!" sarkasnya. Ia berucap seperti itu tapi enggan untuk sekedar mengalihkan pandangannya dari gadis yang sedang ia tatap.

Untung saja pantai ini sepi, tak terlalu banyak pengunjung.

Sampai pada waktunya sang fajar tiba, gadis itu mendudukkan dirinya diatas batu karang tepat di tepi pantai. Ia menatap sunrise yang ada di depannya.

"Indah sekali" ucapnya.

Entah hanya sampai beberapa menit ia menyaksikan keindahan sementara itu, Gadis itu bangkit dari duduknya dan mulai berjalan menuju tempat penginapannya kembali.

Namun, pandangannya tak sengaja melihat ke arah seorang lelaki yang tengah berdiri tak jauh di depannya. Ia menghentikan langkahnya sejenak, menatap lelaki itu yang hanya membuang pandangannya. Gadis itu hanya mengendikkan bahu dan berlalu begitu saja.

***

"Dari mana aja lo, Hyunjie?" tanya Amel salah satu temannya yang sedang duduk santai di ruang tengah sambil memainkan ponselnya.

"Melihat sang Fajar" jawabnya, berjalan melewati Amel begitu saja menuju dapur mengambil segelas penuh air mineral.

"Eon, dari mana kok tadi gue bangun udah nggak ada?" pertanyaan yang baru saja Anna lontarkan hampir saja membuat Hyunjie tersedak oleh minumnya.

"Uhuk...-sialan. Kaget" sambil mengelus leher bawahnya. Ia menoleh melihat temannya yang sedang mengoles selai diatas roti tawarnya. "Lo muncul dari mana woy?!" ia mengerjap.

"Dari tadi gue disini" ucapnya datar.

"Eon, dari mana aja?!" tanya Anna dengan nada yang agak ditinggikan.

"Sabar buset, habis minum gue" jawabnya setelah meneguk habis minumannya.

"Annastasia Jung yang baik dan... dan ... -apapun itu, Rin Hyunjie Lee baru saja melihat pemandangan yang sangat indah" jawabnya di wah-wah kan.

"Apaan sih? Norak banget kek ngga pernah ke pantai aja!" sahutnya ketus tanpa mengalihkan pandangan dari roti dan selainya.

Hyunjie mengerjap menatap perempuan yang satu tahun lebih muda darinya itu. Ia maju mendekati Anna, lalu bertanya random "Gue nggak terlalu suka pantai, gue lebih suka gunung sih sebenernya... kalo lo gimana?" ia seperti menggantung kalimatnya.

Hyunjie melihat kebawah, "Kecoa!" teriaknya, ia berhasil membuat Anna terkejut dan tanpa sengaja menjatuhkan roti yang baru saja akan ia masukkan ke dalam mulut terjatuh ke meja.

Dengan cepat Hyunjie mengambil alih roti itu saat Anna masih sibuk melihat sekelilingnya memeriksa apa ada kecoa.

"Tenang aja, kecoanya udah ilang. Btw, thanks ya rotinya" ucapnya dengan santai lalu berjalan menuju ruang tengah. Tak lupa di ambang pintu dapur ia memberi love sign serta aegyo konyolnya sekejap pada Anna.

"Saranghaeyo..." ucapnya.

"Rin Hyunjie Lee!!" seru Anna dari arah dapur. Hyunjie pun dengan santainya memakan roti yang sebenarnya milik Anna itu.



"Ada apaan sih, ribut bener?"

Hyunjie dan Amel yang sedang duduk di ruang tengah dengan kompak menoleh ke sumber suara.

Mereka melihat dua temannya yang baru saja keluar dari kamar, baru saja bangun tidur.

Park Amilia yang masih setia menggendong gulingnya, serta Park Chaeun yang masih mengucek sebelah matanya.

"Ih, kok baru bangun?!" ucap Hyunjie.

"Ya kali, emang lo liburan bangunnya masih pagi" jawab Amilia.

"Yeuu...!"

"Bangun pagi, menikmati angin pagi... Dengan ditemani, secangkir kopi" Amel menyahut.

"Berceloteh ya lo?" sahut Chaeun yang membuat Hyunjie dan Amilia tertawa dengan puisi yang baru saja Amel ucapkan.

"Minjae sama Eunji belum bangun?" tanya Amilia.

"Tau tuh, lama banget" ucap Hyunjie.

Tak lama, pintu kamar terbuka dua orang gadis keluar dengan setelan hoodie dan celana trainingnya. Tampaknya mereka akan melakukan jogging pagi.

"Hey, Girls!" seru Minjae yang diikuti Eunji dibelakang.

"Mau lari pagi?" Anna yang baru saja keluar dari dapur dengan selembar roti lapis yang baru, sepertinya dia buat lagi karena yang pertama dirampas Hyunjie.

Eunji mengangguk, "Iya"

"Ikut dong! Yuk!" ucapnya semangat.

"Sana lu bocah pergi, biar kami ntar yang buat sarapan. Jangan lama-lama yang penting" ucap Chaeun dengan gesture mengusir.

Disini tuh, Annastasia Jung, Choi Minjae dan Park Eunji emang yang paling muda di antara mereka bertujuh. Lalu ada Park Amilia dan Rin Hyunjie Lee, mereka satu liner. Sedangkan Lee Chaeun dan Amelia Hwang merupakan yang tertua.

ehe:v

***

"Taeyong hyung!" lelaki bersurai legam itu menoleh, ia melihat kedua teman berlari kecil kearahnya.

Ia hanya menatap keduanya datar.

"Hyung, kemana aja sih? dicariin sama Jaehyun hyung tadi" ucap salah satu dari mereka yang bernama Mark.

"Gue disini, dari tadi pagi" jawabnya.

"Yaudah, dicari Jaehyun hyung tuh. Gue mau lanjut lari pagi. Dah... Hyung" ucap Mark sambil sedikit melambai ke arah Taeyong. Tanpa menghiraukan Mark, Taeyong lalu berjalan santai menuju tempat penginapannya.

"Ada apa, Jae?" ucapnya setelah memasuki tempat yang ia tuju.

Jaehyun menoleh, "Hyung, bantuin masak dong" ucapnya sambil membawa sebuah wajan.

Taeyong berdecak, "Ck, gue kirain apaan!" ucapnya lalu mendekat ke arah Jaehyun yang berdiri di depan kompor.

"Hyung!! Gawat!"

Taeyong dan Jaehyun pun sontak menoleh ke ambang pintu.


bersambung...

Particular Taste | LTY ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang