Aku dan Han duduk ditepi SungaiHan lepas edarkan makanan kepada gelandangan . Habis semua makanan .
" Minggu depan dah start sekolah " kata Han tetiba .
" Hm . Malas budu nak pergi sekolah . Yaallah kenapa sekolah tu wujud ? " rungut aku . Keluhan dilepaskan .
Han diam . Kami sama sama tenung air sungai yang mengalir dengan tenang .
" Hae , kau boleh bayang tak– "
" Tak " potong aku membuatkan Han mencuka .
" Dengarlah dulu apa aku nak cakap ! Diam . Selagi aku tak suruh cakap , jangan cakap " Han tegaskan suara dia .
Aku gulingkan mata keatas dan angguk . Han nie spesis manja kalau tak ikut apa dia cakap , seminggu kau tak dapat dengar suara dia . Merajuk .
" Kau dapat bayang tak kalau tetiba ada buaya keluar dari sungai nie ? " tanya dia dengan suara saspens .
Bodohnya soalan dia . Level bodoh tu memang takleh bawak bincang dah .
" Hae , kau dengar tak apa aku cakap ? " Han pandang aku .
Aku angguk tanpa suara . Mata masih perhatikan air sungai .
" Haeee~ " dia goncang goncang lengan aku .
Dan dia mula merengek .
" Diam la bebal . Tadi suruh aku diam . Aku dah diam , kau suruh bising pulak . Mende sia " aku berdiri dan tinggalkan dia .
Saja nak acah acah merajuk . Nak suruh dia pujuk sebab selalunya aku dengan Jisung yang akan pujuk dia . Kalinie biar dia pujuk aku .
" Hae tunggula aku ! " jerit Han dari belakang .
Aku pekakkan telinga dan terus melangkah laju sehinggakan aku tak sedar yang aku terlanggar seseorang .
" Eh , kau oke ? " aku terus melutut depan dia .
Aku perhatikan budak lelaki nie . Baju koyak rabak , muka kotor dan lutut dia berdarah .
" Awak , awak kena tolong saya . Abang saya demam panas " dia cengkam tangan aku lembut .
Dahi aku berkerut .
" Abang kau kat mana ? " suara aku bertukar serious .
Jari telunjuknya dihalakan pada jambatan yang tak jauh dari sini . Aku pandang jambatan tu sebelum pandang budak tadi balik .
Nafas dia jadi tak stabil dan dia pengsan . Aku syak dia penat and then panik .
" Hae ! " Han sergah aku dari belakang .
" Han bawak budak nie pergi hospital . Kejap lagi aku menyusul " aku terus bangun dan lari ke arah jambatan .
" Eh ? Hae ! "
