Aku melangkah ke dapur dengan malas . Badan aku masih terasa panas tapi aku nak mintak tolong Woong sesuatu . Sampai je dapur , aku nampak Woong tengah sibuk dengan kuali dia .
Sejak makayah kitorang mati , Woong la yang buat semuanya . Dia yang ambik alih syarikat ayah . Dia lah yang masak . Dia lah yang kemas rumah . Semuanya dia .
Aku ingat lagi , first day waktu parents kitorang meninggal . Aku dengan Jungkook lapar sebab kat sekolah tak sempat makan . Balik balik je terus pergi hospital . Balik rumah pulak makanan takde . Ada pon lauk mentah je . Mana la aku dengan Jungkook reti masak .
Woong balik lewat sebab nak settlekan mayat makayah . Dia sampai je rumah , terus dia pergi dapur . Dengan tak mandinya . Waktu tu umur Woong baru 17 . Tu first time in life Woong cuba masak nashi goreng . Rasa dia jangan cakap . Tawar teroks .
Tapi lama lama , aku , Jungkook dengan Woong mula belajar masak and sekarang kami semua boleh masak hampir semua masakkan yang ibu pernah masak untuk kami .
" Haih " keluh aku perlahan . Sebak pulak rasa .
Belakang badan Woong aku tenung dalam dalam . Orang yang dah banyak berjasa lepas kematian makayah . Perlahan lahan , aku hampiri Woong dan peluk dia dari belakang . Erat .
" Mak kau ! " latah Woong terkejut . Nasib baik senduk dia tak mendarat atas kepala aku .
" Kau kenapa ada dekat sini ? Tak sihat lagi kan ? Badan kau pon panas lagi . Pergi naik atas rehat " bebelan Woong buat aku teringatkan mendiang ibu .
Makin erat aku peluk Woong .
" Junghae-ya , kau kenapa ? " Woong leraikan tangan aku dan pusing menghadap aku .
Dia menunduk pandang aku . Dan aku rasa ketinggian aku dihina .
" Takde pape . Tetiba rasa nak peluk " aku sengih hingga menampakkan dimple dikedua belah pipi aku .
" Lier " dahi aku diluku Woong .
Aku menjerit sakit . Dahi aku usap lembut dengan penuh kasih sayang .
" Aku rindu mendiang ibu dengan ayah la abang " kata aku perlahan .
Mata Woong , aku tatap dalam . Dia pandang aku sayu . Mata aku mula berair dan setitik air mata aku jatuh .
" Abang , Junghae "