Dowoon tidak pernah menyangka jika manusia seperti Brian memang ada di muka bumi ini.
bassist itu benar-benar membuat Dowoon kehilangan akal sehat hanya karena ketika anak tinggi itu memainkan lidah tat kala band milik mereka manggung.
wth.... bri....
Dowoon kegerahan sendiri melihat bagaimana tingkah anak itu di atas panggung tebar peson pada semua gadis gadis ini.
Rasanya Dowoon ingin melempar stick drum yang ada di genggamannya tepat di belakang kepala lelaki itu.
Astaga kepala Dowoon mendadak berat.
Untungnya ini adalah lagu terakhir mereka, membuat Dowoon setidaknya bisa bernapas sendiri.
Jadi setelah lagu itu selesai, Dowoon bergegas mendekati Brian untuk memberikan anak itu sedikit pelajaran. Namun yang terjadi malah tangannya ditarik begitu saja oleh Brian.
"Woy brian, jangan main cabut! gulung kabel lo!" Sungjin teriak.
"Tolong gulungin bang, gue ada darurat"
Sungjin mendengus "emang kalo udah nyangkut si behel darurat terosss"
errr, mari tinggalkan bang Sungjin yang tengah bersungut-sungut. Kembali pada Brian yang menarik Dowoon ke arah ruang ganti.
"Sumpah, berapa kali aku harus bilang jangan kaya gitu!"
Dowoon bengong. hah?
"Tuh kan kaya gitu lagi!"
"Apa sih?"
"Kamu yang apaan!"
"Apaan sih Bri?"
Dowoon melihat Brian mengacak rambutnya kesal. Ia bahkan mengusap mukanya kasar.
"Kamu tuh kalo lagi manggung lucu mulu tauga? bibir lake maju maju gitu, God"
Dowoon terdiam. Seriously bri?
Brian mondar mandir merasa kesal. Lalu langkahnya terhenti saat tangan Dowoon menarik pelan tangan kanannya. Kemudian menabrakan tubuhnya ke punggung Brian.
"Maaf"
Brian menggeleng.
"Aku yang salah"
Dowoon tersenyum. Lalu menanamkan wajahnya pada punggung Brian.
"Rasanya aku pengen cium kamu sampe kamu kehabisan napas kalo lagi monyong monyong gitu"
Dowoon tertawa gemas.
"Yaudah, do it"
Brian menegang. Lalu berbalik menatap Dowoon yang tengah tersenyum malu.
"Shit, don't you dare to stop me"
Dowoon memerah sempurna saat wajah Brian sudah di hadapan wajahnya. Meraup kedua belah bibir Dowoon. Sambil menutup mata.
"BRIAN WOY BUKA PINTUNYA ANJRIT GUE MO GANTI BAJU"
Mari tinggalkan Sungjin.
